Day 4 - Yang Tak Pernah Dimiliki

Apa hal yang paling kamu inginkan di hidupmu, namun tak pernah kamu dapatkan?*

Aku memejamkan mata mencegah airmata jatuh. Kalau harus menjawab kalimat tanya barusan, maka benakku hanya merujuk pada satu kata; orang tua. Lebih tepatnya, orang tua kandung. Bukannya tak bersyukur dirawat Bunda Dyah dan Ayah Raihan hingga saat ini. Hanya saja, terkadang aku penasaran.

Seperti apa wajah ibu kandungku. Apakah tatapan matanya menenangkan seperti milik Bunda Dyah? Apa selera humornya menggemaskan seperti beliau? Atau perawakan seseorang yang seharusnya kupanggil ayah. Apa sosoknya tegap dengan senyum menawan seperti milik Ayah Raihan?  Apakah perhatian kecilnya seperti Bang Fatih yang hafal hari ulang tahun semua anak di panti?

Aku mendesah. Lalu kembali pada buku bersampul gradasi biru yang ada di pangkuanku.

Akan selalu ada, hal-hal yang takkan pernah bisa diraih oleh seseorang. Sekuat apapun keinginannya, sebesar apapun usahanya, selelah apapun ia berdoa untuk mendapatkannya, hal itu takkan pernah bisa ia dapatkan. Terkadang, segalanya hanyalah tentang penerimaan. Seluas apakah ruang penerimaan dalam hati kita, hingga kita bisa menerima segala peristiwa dengan lapang dada?

*dikutip dari buku Lautan Langit, karya Kurniawan Gunadi (hal 31)

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top