Day 2 - Andalusia

Bunda Dyah tak pernah mengizinkan kami berpikir kalau dunia ini sempit. Meski rumah yang kami tinggali nyatanya memang terletak di gang sempit yang terhalang dinding perumahan besar di depannya.

Cara paling sederhana yang Bunda terapkan adalah menamai kami, anak-anak asuhnya dengan nama-nama kota di dunia. Misalnya saja aku. Namaku Sevilla Ariesta, diambil dari nama sebuah kota di Spanyol yang dulu sempat menjadi pusat peradaban Islam. Atau Granada Arcandia yang merupakan nama lengkapnya Rana.

Masih ada Medina, Alexandria, Veneziaa, Hiroshima, Rio, juga Darwin dan Adelaide. Bunda selalu menyemangati  kami agar bisa mengunjungi kota yang menjadi inspirasi dari nama kami. Sebuah mimpi kecil yang masih kujaga nyalanya hingga saat ini.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top