Day 11 - Ayah Raihan

Aku hanya berdiam diri sambil memandang ke luar kaca gondola kincir angin yang bergerak naik. Berbeda dengan anak-anak lainnya yang antusias, Andalusia Day's Out kali ini justru membuatku sedih.

Aku memejamkan mata saat merasa sesak semakin mendominasi. Aku rindu Ayah Raihan. Kehilangan Ayah tak pernah jadi hal yang mudah untukku, apalagi Bunda Dyah.

Kepergian beliau yang begitu mendadak, bahkan tanpa sakit apapun sebelumnya membuat kami sempat kehilangan arah. Hidupku yang dulunya terasa lengkap, tiba-tiba saja meninggalkan ruang kosong di sudut hati. Suatu tempat yang takkan bisa terganti oleh sosok mana pun.

Ya, menurutku begitu. Sampai suatu hari aku sadar, seseorang telah Allah kirimkan sebagai pemulih kehilangan kami. Meski tak sempurna.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top