7th Day
Happy 9k+ reads and 900+ votes! Siapkan kertas pulpen! Ayo main! xD
1. Apa yang terjadi di part sebelumnya, apa terlalu memusingkan? Apa kau pusing? Apa pun pilihanmu, siapa pun yang kau dapatkan di akhir, hal itu... akan mempengaruhi jawaban di part ini. Siapa yang kau dapatkan?
A. Leo
B. Satomi
C. Finn
D. Alex
E. Raven
2. Seperti biasa kau pergi ke sekolah. Tapi anehnya Elena tidak terlihat dimana-mana. Apa dia sakit jadi tidak masuk? Setelah menguncimu di basement sekolah dia tidak masuk. Seperti melarikan diri, tapi itu bukan Elena.
Di sebuah kelas bahasa, tidak ada yang mau berbagi meja denganmu. Kecuali satu orang. Dia cogan(?) (cantik kalau kataku sih) dengan wajah bagaikan malaikat. Sepertinya dia anak baik. Kursinya terletak di meja nomor dua dari belakang, dekat tembok.
Mau tidak mau kau berjalan menghampirinya. Mungkin dia mau membagi tempat duduk denganmu. Pemuda cantik(?) itu menyadari gerak gerik yang kau buat. Dia tersenyum ramah seperti yang sering dilakukan Steve.
??: Whats up! Ada yang bisa kubantu?
Sapa dia! *maksa*
A. Um... Hai.
???: *smile* Kau mau duduk di sini?
B. Ya... hei. Di sebelahmu ada orangnya? *bertanya singkat padat dan jelas.*
C. Kursi sebelahmu kosong?
D. Halo :) maaf, apa di situ kosong?
E. Hey yo! Eh... lihat kursi kosong?
3. ??: sebelahku kosong. Kalau kau mau, kau bisa duduk di sebelahku.
Kau menerima tawarannya (karena gaada lagi). Pemuda itu bergeser memberimu tempat duduk.
???: aku baru melihatmu di sini. Kau anak baru? Ah! Kenalkan namaku Gabriel Castiel. Kau?
You: [y/n]-
Gabriel: [y/n]... Hm.... Namamu bagus! *tersenyum lebar*
Percakapan ringan dimulai antara kau dan Gabriel. Dia orang yang ramah, dan talk active. Pembicaraan kalian berlangsung cukup menyenangkan. Sudah lama tidak ada yang mengobrol seperti ini denganmu sejak... tiba-tiba kau dijauhi. Mungkin itu baru kemarin tapi rasanya.. Cukup lama. (Situ updatenya perminggu sih.)
Guru bahasamu masuk. Pelajaran dimulai dengan damai—tidak, membosankan. Beberapa murid bahkan ada yang menguap. Ada beberapa yang tertidur. Hanya segelintir orang yang masih fresh mendengarkan. Salah satunya Gabriel ini. Dia menyimak dengan seksama setiap kata yang dilontarkan gurumu.
Aku tidak menjamin kau menyimak juga. Hanya, pada kalimat penutup, gurumu mengatakan sesuatu yang membuat seisi kelas heboh—mengeluh.
Teacher: Aku ingin kalian membentuk pasangan, dua orang. Tugas analisis dikumpulkan minggu depan. Silahkan meminjam buku di perpustakaan kota, ingat, karya 1900an. Sampai jumpa minggu depan. *pergi keluar kelas*
Anak-anak mengeluh betapa membosankannya guru ini. Tugas ke perpustakaan kota. Mencari buku tahun 1900an dan menganalisisnya. Gabriel menoleh padamu.
Gabriel: Jadi... kau sudah punya partner?
Kau merespon dengan gelengan/bilang belum/apalah terserah kau :v
Gabriel: Mau jadi partnerku? Aku punya perpustakaan tua di rumah, jadi kita tidak butuh pergi ke perpustakaan kota.
Tanpa sengaja/sengaja kau mengangguk menyetujuinya. Gabriel tersenyum bahagia mengetahui responmu.
Kelas bubar, kau pergi ke kelas selanjutnya dan lucunya kembali bertemu dengan Gabriel. Itu kelas olahraga, letaknya di gym indoor sekolah. Tidak hanya Gabriel, disana juga ada Alex, Steve, dan anak perempuan yang bahkan gak pake seragam olah raga... Alice.
Alice: [y/n]...! Satu kelas lagi, eh? *skiping mendekat*
You:....
A. Hai. Eh... seragammu kemana?
B. Hei. *gamau pusing sama seragam Alice*
C. Siapa, ya?
Alice: Jahat!!
D. Halo, Alice. Kemana seragammu?
E. Omg! Kita satu kelas! XD Btw. Kok, seragammu beda?
4. Alice: Kau tau? Aku dapet dispensasi di pelajaran ini.
You: Dispen?
Alice: Hehe... yep. *nyengir kuda(?)*
Alex: Anak ini sering sakit. Kalau lagi parah, yah, gak boleh olahraga. *muncul dari belakangmu*
Alice: Yo! Papa Alex! *dijitak alex* Huwaaa...! *pasang wajah kesakitan, elus-elus kepala*
Alex: Ngomong gitu lagi, awas kau!
Steve: Pagi-pagi udah ribut. *nyamperin juga* Pagi, [y/n]! *bright smile*
Alex: *tatap sinis* Mau apa kesini?
Steve: Mau nyapa aja. Gak boleh?
Alice: Astogeh *gumam*
sepertinya mereka mau berantem lagi. Cuma ada satu orang yang bakalan mereka dengar, [y/n], lerai mereka. Tapi bertingkahlah seperti biasa, okay?
A. Kau sedikit malu melerai mereka tapi kau memaksa diri berbicara. Semoga mereka mau mendengarkanmu.
B. Lakukan peleraian seefisien mungkin. Jangan buang tenagamu untuk urusan tak penting seperti ini.
C. Jitak mereka agar diam. Pake kata kata aja ga bakal mempan. Tapi lihat mereka berkelahi sebentar gapapa kali.
D. Lerai mereka dengan berusaha tenang. Jika seseorang tenang biasanya yang lain juga ikut tenang. Api jangan dilawan api.
E. Ngebanyol mungkin bisa mengalihkan suasana. Bertingkah bodoh sesekali tidak apa kan?
5. Peluit dibunyikan. Anak-anak di kelas itu berkumpul di satu pusat, yaitu tengah lapangan mendengarkan instruksi dari guru olahragamu. Alice mengucap goodbye dan segera berlari ke kursi penonton. Sementara yang lain olah raga di lapangan, dia mengerjakan essay khusus.
Seseorang menyiku lenganmu. Sosoknya tinggi, ada di sebelahmu. Itu Gabriel.
Gabriel: Jadi... kau dekat dengan Alex dan kawanannya? *smile* *bisik*
Reaksimu:
A. *angguk* Iya....
B. *angkat bahu* Semacam itulah.
C. Maybe..
D. Ya, meski belum terlalu lama *senyum*
E. *angguk* hu'um.. *poker face*
6. Gabriel: Well... aku juga sempat dekat dengan mereka.
You: Masa?
Gabriel: Yap. Kalian masih suka kumpul di rumah pohon?
You: *angguk/jawab aja pake dialog kau sendiri :v*
Gabriel: Begitu? *senyum* Wah...
Sejujurnya kau belum pernah dengar Alice atau salah satu diantara mereka menyebutkan nama Gabriel sekalipun. Kalau mereka dulu pernah berteman, kenapa sekarang tidak?
Gabriel: Hubungan kami kurang baik akhir-akhir ini. Jadi merenggang, deh. Tapi, bukan hal serius kok. Cuma salah paham.
Oh itu, toh. Ya, pasti ada alasan kenapa mereka tidak pernah bertegur sapa lagi bukan?
Gabriel: Cuma, aku ngasih tau aja, ya. Sekali dikecewain, mereka gak akan mau nerima kau lagi.
Hoo? Masa sih? Tapi sekujur tubuhmu merinding gatau kenapa.
Materi olahraga hari ini, yaitu basket... Kelas dibagi jadi 8 kelompok, 4 putra-4 putri. Masing masing tim beradu di half court. Satu quarter. Nah, grupmu selesai di putaran pertama. Selanjutnya, tinggal menunggu grup lain selesai. Kau duduk di kursi penonton, saat itu Alice menghampiri duduk di samping kananmu.
Alice: Otsukaresama. Kerja bagus! Dari bahasa Jepang.
Gabriel: *datang dan duduk di samping kirimu* nice job [y/n] *senyum lebar*
Alice: Gaby....!
Gabriel: Yo, Alice....
You: Gaby?
Alice: Kependekan namanya.
Pilih emoticon reaksimu :"""
A. 'o'
B. '_'
C. :'v
D. 'u')a
E. '0')a
7. Gabriel: Ah! Giliran pertandingan putra! *tunjuk lapangan*
Di sisi dalam lingkaran basket berdiri Alex dan timnya. Sedangkan di sisi luar lingkaran berdiri steve dan timnya. Mereka berdua menempati posisi starter. Aura mereka mirip hewan buas yang kelaparan. Gadis-gadis berteriak menyemangati keduanya.
Alice: Duh! etdah kupingku! *tutup telinga*
Gabriel: Kalian gak ikut teriak? *nyengir*
Pertandingan dimulai seru. Gak ada yang mau mengalah. Terutama Alex dan Steve. Adu blocking, screen, rebutan bola, sampai adu three point. Keduanya sama sama ace dan sama-sama rival, jelas seisi gym jadi heboh. Siapa yang menang kali ini? Steve? Alex?
Satu quarter selesai dimenangkan oleh tim yang dipimpin Alex. Dia nyengir kuda mengklaim kemenangan. Sekali lagi dia menang melawan Steve. Steve? Dia tersenyum ikut senang dengan kemenangan rivalnya. Well, ini cuma latihan, kok.
Pertandingan diakhiri dngan jabat tangan. (ciee ciee //plakk)
Alice: Mereka serius banget sih. Padahal cuma latihan.
Gabriel: Kalau rival, ya susah.
Alice: Tapi gak gitu juga kali
Gabriel: Tapi kali ini kayaknya ada yang beda diantara mereka. Ada kejadian apa, Lice?
Alice: Mana ku tahu. Mereka emang demen kali. Kalo gak sama Finn, ya, Steve. Itu Alex namanya. *sigh*
Tunggu... Kau pikir Gabriel sudah dijauhin sama kelompok(?)nya Alice. Tapi ini.. Kok mereka masih mgobrol santai-santai aja. Beda dengan waktu Alice ketemu dengan Elena. Sebenernya mereka berantem apa? Dan bagaimana?
Alex ngedatengin kalian. Ekspresinya gak senang lagi setelah lihat wajah Gabriel di sebelahmu.
Gabriel: Halo, Alex.
Alex: Ya. *niatnya mau duduk dekatmu tapi gak jadi. Dia pergi*
Pelajaran selesai, kau pergi ganti baju sebelum pergi istirahat. Bukan makan siang, cuma jam kosong selama 20 menit.
Cuaca panas seperti ini enaknya minum minuman dingin. Kau pergi ke mesin minuman berniat membeli sesuatu untuk mendinginkan kepalamu(?). Minuman apa yang kau pilih?
A. Teh susu
B. Soda
C. Air mineral
D. Jus
E. Isi sendiri
8. Finn: [y/n]! Hey yo! *muncul dari balik mesin*
You: Asdfgjk! Ngapain disitu?
Finn: Sembunyi. *tatap minumanmu* Oh! Kau suka [pilihan mu] ? Aku juga suka!
You: Masa?
Finn: Um! Boleh minta dikit? Boleh, ya?
Raven: Hell no. *Jitak Finn dari belakang* Kayak yang gak punya uang aja deh.
Finn: *Gerutu sakit* Raven...! Sakit...!
Raven: Silahkan teriak yang kuat. Biar fansmu tahu kau ada di sini *judes*
Finn: Jangan lah *cemberut*
Raven: Abaikan aja dia [y/n].
[y/n]: Gak apa. [isi sendiri].
Lalu ada tiga orang gadis yang membawa bawa kotak bekal. Mereka melihat ke arahmu, lalu histeris memanggil nama Finn. Mungkin mereka fansnya Finn?
Raven mendorong Finn ke arah fangirl-fangirl, lalu menarikmu pergi dari tempat itu. Finn memanggil-manggil kalian tapi Raven tidak peduli. Yang penting kalian pergi dari tempat itu.
Kau dibawa ke koridor yang agak jauh dari tempat tadi. Setelah aman Raven menyuruhmu mengikutinya, tanpa harus diseretnya(?). Dia membawamu ke atap. Katanya, sih, memang dia ada perlu denganmu. Dan Leo. Dimana lagi kalau bukan di atap? Tempat Leo menyendiri.
Leo: Oh, sampe juga. Tapi lama amat?
Raven: Tanya, tuh, sama Finn.
Leo: Kenapa dia?
You: *Ngejelasin kalau Finn ketemu fansnya*
Leo: Oh....
Raven: Nah, kalau gitu. *ngambil posisi duduk*
Leo: *sigh* [y/n]. Kau sudah ketemu Gabriel, kan? Dia orang baik... ya?
Raven: *mendecih* *ditatap Leo*
Leo: Kami punya pengalaman yang kurang baik dengan dia. Terserah kau mau percaya atau gak. Dia itu gak sebaik keliatannya.
Raven: mulutnya aja yang manis *sewot*
A. He... eh?! Sejauh ini dia orang yang baik kok. Tapi sebenarnya ada apa di antara kalian? Ta-tapi, bukannya aku mau ikut campur atau gimana...! Eh... Maapin.
B. Okay... sebenernya kalian, tuh, kenapa, sih?
C. Aku gak peduli sama apa yang terjadi di masa lalu antara kalian. Pokoknya jangan libatkan aku.
D. Okay, aku bakalan hati-hati. Memang kalian kenapa sampe jadi begini? Gabriel bilang kalian dulu berteman.
E. Ehehe... Okay. Btw kalian selek apa, sih? Kayaknya serius. Kenapa gak temenan lagi? Dia buat salah?
9. Raven: Dia itu... *bel bunyi* Ah, elah! Kataku juga apa? Ntar siang aja!
Leo: Udah, lah, entar siang aja. *ngabain Raven, dia pergi sendirian. Ninggalin kalian berdua*
Bubaaarrr :v
Kalian balik ke kelas masing masing. tapi Raven nganterin kau ke kelas dulu. Kebetulan searah.
Satu yang dipesen Raven, nanti siang, ngumpul di atap lagi. Tapi nyatanya, Gabriel mendadak nyeret kau ke perpustakaan. Dia minta kau duduk di salah satu meja dan menunggunya mencari buku. Tugas sekolah tadi katanya.
Gabriel: maaf [y/n], aku pikir perpustakaan rumahku dibuka. Ternyata ayahku sedang keluar jadi perpustakaannya ditutup. *duduk bersebelahan denganmu.*
You: Kita bisa ke perpustakaan kota.
Gabriel: Iya, tapi aku nemu buku antik. Lumayan, jadi gak perlu jauh-jauh ke sana. Nah, sekarang, kau yang pilih. *nyodorin beberapa buku*
Mau gak mau kau diam di sana nemenin Gabriel nyari bahasan yang pas buat dianalisis.
Waktu makan siangmu jadi terbuang. Tapi Gabriel tahu kau pasti lapar. Diam-diam dia menyelipkan biskuit ke tanganmu. Bisa-bisanya dia menyelipkan makanan ke dalam perpustakaan. Sayangnya kau tak punya kesempatan untuk bertanya. Gabriel segera menghilang ke balik lemari-lemari buku. Di akhir jam, gabriel berpesan untuk menemuinya di gerbang sekolah. Kalian berpisah menuju kelas masing-masing.
Geografi, kau bertemu dengan Steve dan Finn di kelas sana. Harusnya ada Elena juga, tapi sekali lagi dia gak keliatan. Kayaknya beneran, deh, dia gak masuk.
Finn : *ngambil tempat duduk sebelahmu* Lemana aja? Dicariin Leo, tahu.
You: ....
A. Aku tadi ngerjain tugas. Maaf.
B. Perpus..
C. Baru sekali aku gak kumpul sama kalian. Udah kangen aja. *ketawa*
D. Waktuku sempit. Tadi banyak tugas di perpus.
E. Maafin.. Abis gak sempat ('~'/\)
10. Finn: Kok, ngerjain pas jam makan siang? Ah! gak ngerjain pr ya?!
You: *slap finn*
Pelajaran dimulai sampai kau bosen :v karena ini udah 2000w aku percepat aja ya ._. //hp lag//
Satomi menunggumu selesai kelas.
Satomi: [y/n]... kau, tuh, gak lepas dari masalah, ya?
Eh?
Satomi: Kemaren Alex dkk, Steve, terus Elena. Sekarang Gabriel. *sigh* Cukup jangan terlibat jauh sama mereka. *faint smile* Sampai jumpa. *nepuk pundakmu terus pergi*
Satomi selama ini selalu memperingatkanmu seperti itu. Dia juga sering melakukan hal-hal aneh(?) untuk melindungimu. Dari awal dia baik sama kau, dia peduli sama kau. Meski dia ditolak mentah mentah sama Alex, dkk. Sekarang dia malah bilang supaya kau jaga jarak sama Gabriel. Sekolah ini sepertinya tidak beres. Kau rindu sekolah lamamu? Kalau pun iya/jika saja, apa hal yang paling kau ingat di sekolah?
A. Benda-benda atau tempat yang membangkitkan kenangan
B. Dewan guru dan pengurus sekolah.
C. Gym atau tempat kegiatan klub.
D. Kelas, atap, tempat menghabiskan waktu bersama teman dan guru.
E. Warga sekolah.
~~~~~
Alice kembali lagi bawa chapter panjang (kataku sih) Semoga notivynya masuk di notivy readertacchi T^T
Hasilnya ada di update selanjutnya, matta ne xD
Btw~ sebentar lagi 1k vote. Inget hajatku? Hehehe
Love,
Alicia B.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top