5th Day

*keselek* apaa?!! 4k?! Happy 4k+ read dan 400+ vote semuanya!! XD
Yeeey sejak buku ini rilis, Alice ngerayain happy OOk read dan OO+ vote mulu tiap minggu xD

Oke, persiapkan dirimu karena kita akan mulai :""

1. Setelah kau masuk ke dalam rumah, Bibi menyambut di ruang tv.

Bibi: [y/n]! Kenapa baru pulang?

You: Maaf, Bi, tadi ada tugas dulu di sekolah.

Bibi: Hampir saja Bibi habiskan hamburger-mu. Bibi taruh di kulkas. Sebaiknya kau panaskan dulu di microwave, okay?

Setelah mengangguk, kau pergi ke dapur mengambil makananmu/tidak sama sekali. Kau langsung pergi ke kamarmu di lantai dua.

Kau pergi mandi/hanya cuci muka kemudian menggandi pakaianmu dengan piyama. Setelahnya, baru kau melompat keatas tempat tidur.

Saat itu ponselmu bergetar. Ada sms masuk. Isinya... 'Hai [y/n]. Ini kawanmu. Apa kau sudah tidur?'

Ahh... Kau tahu jelas siapa itu kan? Yep, yandere-chan. Oh, rupanya benar, ia yang dari kemarin mengirimimu sms ancaman.

Sayangnya kau terlalu lelah untuk membalas, jadi kau letakkan ponselmu di tepi kasur.

Ponselmu kembali bergetar... '[y/n], aku tahu kau belum tidur. Jangan mengabaikanku.'

Ya Tuhan. Dari mana dia tahu kau belum tidur?

Ponselmu bergetar lagi. '[y/n], ayolah, aku cuma mau ngobrol.'

A. Balas: 'banke, aku lagi nyoba untukbuat tidur!'
*Matikan ponsel*

B. Tanpa mau membalas, banting ponsel ke pojok ruangan

C. Balas: 'Maaf. Ngobrolnya besok aja ya? Ngantuk'
*taro ponsel di atas meja*

D. Terlalu malas buat ngebales, jadi langsung matiin ponsel aja.

E. Cepet-cepet bongkar ponsel, cabut baterainya tanpa mematikan ponsel terlebih dahulu.

2. Besok paginya kau bangun dan melakukan rutinitas pagi... tanpa halangan. Kemudian saat kau membereskan barang barangmu, bersiap pergi ke sekolah... Kau lihat ponselmu dalam keadaan mati. Terserah kau mau apa dengan ponselmu.

Waktu berlalu, setelah sarapan bersama Bibi, kau melesat ke luar rumah. Di depan rumahmu rupanya berdiri seorang gadis yang tak asing di matamu—tentu saja, baru semalam kau bertemu dengannya. Ya, yandere-chan.

Yandere-chan: *senyum* pagi [y/n]...! Aku menjemputmu, loh! Jadi kita bisa berangkat ke sekolah sama-sama. Itu yang biasanya dilakukan sahabat, kan?

Hah? Dia serius soal ingin jadi temanmu?

Alice: [y/n], met pagi!

Itu Alice dan Satomi. Mereka menyeberangi jalan raya menuju perkarangan rumahmu. Ekspresi Satomi tak mengenakkan, sedangkan Alice sedikit terkejut.

Alice: E-Elena... *melambaikan tangan keYandere-chan*

Elena: Halo *senyum* mulai sekarang aku jadi temannya [y/n], loh.

Alice: [y/n]... Kok bisa?!

Reaksimu?

A. *angkat bahu*

B. U-um...

C. Kami... ya... begitulah

D. *Gak ngomong apa-apa*

E. Ehh... C-ceritanya panjang

3. Pada akhirnya kalian berangkat ke sekolah berempat. Satomi diam saja sepanjang perjalanan. Elena mengajakmu mengobrol terus, sedangkan Alice berusaha membuat Satomi bicara.

Setibanya, kalian berpisah di loker. Satomi tetap tinggal bersamamu, dia ingin menanyakan sesuatu. Jika saja Elena tak ada di sana.

Elena: Kenapa masih ada di sini? Lokermu bukan disini, kan?

Satomi: Aku mau bicara dengan [y/n] berdua.

Elena: *memicingkan mata* bicara saja di depanku.

Satomi: *balas menatap Elena* tidak mau.

Leraikan mereka!

A. Tck! Udahlah, kalian. *risih*

B. Anu... *bingung

C. Kawan-kawan? Sudah, ayo! *mencoba bersikap dewasa*

D. Gais bisa cepat selesaikan urusan di sini? *to the point*

E. Sob, bentar lagi masuk, loh. *polos*

4. Elena tiba-tiba menautkan lengannya di lenganmu. Ia menarikmu berjalan menuju kelas, mengabaikan Satomi. Kebetulan kelas pertama kalian sama, rupanya. Ia menyeretmu duduk di sebelahnya. Alice juga ada di kelas itu. Ia tak berani mengahampiri, hanya melihat dari kejauhan.

Setelah jam pergantian pelajaran dibunyikan, Elena menahan tanganmu supaya kau tetap duduk di kursi. Setelah semua pergi keluar kelas, barulah Elena menegurmu.

Elena: Selanjutnya aku gak satu ruangan denganmu. Sebaiknya kau jaga sikap, ya! *senyum mengerikan, melambaikan tangan, dan pergi*

Haaah... lega?

Kau membereskan barang-barangmu, lalu bergegas menuju kelas selanjutnya. Begitu keluar pintu kelas, kau bertemu Satomi yang tengah berdiri bersandar di tembok menunggumu. Dia bangkit dan menghampirimu.

Satomi: [y/n]... oal yang tadi. Aku mau bilang kalau misalnya kau mau, ini belum terlambat buat pulang.

You: *bingung* Kenapa harus pulang?

Satomi: Soalnya... kalau kau di sini malah makin sulit *memandang ke arah lain*

You: Maksudnya makin sulit?

Steve: Aku setuju. Sebaiknya kau pulang saja, [y/n] *tiba-tiba datang* tapi kalau kau mau tetap di sekolah, datang ke ruang OSIS aja. *senyum*

Satomi: *silang tangan depan dada dia berdiri tegap menghadap Steve* kenapa harus ruang OSIS?

Steve: Karena cuma ruangan itu yang aman di sekolah ini.

Satomi: ....

Steve: Kenapa? Ah, maaf aku bergegas. Pelajaran berikutnya juga segera dimulai. Sampai jumpa [y/n].

Setelah Steve pergi akhirnya kau kembali berdua dengan Satomi.

Satomi: Satu lagi, soal Elena... sebaiknya hati-hati terhadapnya. Dia sedikit... kau tahu...

A. Ahahahaha... aku tahu. Gila kan?

B. Dia...?

C. Dia sebenarnya anak yang baik.

D. ...?

E. Dia kenapa?

5. Satomi: Ya dia sedikit berbeda. Saranku masih tak berubah, pulanglah selama masih bisa.

Setelahnya berkata demikian, Satomi meninggalkanmu. Ia pergi menuju kelasnya dan begitu juga kau. Perkataan Satomi terngiang-ngiang di kepalamu, tapi kau berusaha untuk mengabaikannya. Kau kan, harus sekolah... gak boleh bolos.

Kau putuskan untuk kembali ke kelas.

Beruntung di kelasmu selanjutnya semua berjalan dengan mulus. Jadi sampai jam istirahat kau bisa santai.

Saatnya makan siang. Finn muncul mengintip di depan pintu kelasmu.

Finn: [y/n]! Hei! *melambai lambai, masuk ke kelasmu, menghampirimu.* [y/n], hari ini kami mau makan siang sama-sama di atap. Kau mau ikut, kan? *puppy eyes*

Jika kau mengintip ke belakang Finn, disana berdiri Alice di mulut pintu. Ada apa dengannya? Biasanya dia langsung menghampirimu dengan heboh.

Finn: *ikut nengok ke belakang* oh, Alice? *balik lagi tatap kau* hari ini dia lagi parno. Gak tahu deh, kenapa. Jadi... kau mau ikutan, kan?

Terima saja! Dari pada ketemu yandere-chan?

A. Yaudah, deh. Aku ikutan

B. I-iya!

C. Tentu! *senyum*

D. *mengheka napas* oke

E. *cengar cengir* ikuuuttt!!

6. Elena: [y/n]! *menghampirimu* ayo makan sama-sama!

Finn: Heh! [y/n] sudah setuju makan siang dengan kami!

Elena: *tengok Finn* kami? Aku tak lihat-- *liat Alice nyamperin* Aaah...

Alice: Halo semua! *nada datar.*

Finn: Akhirnya berani juga kau, Lice *nyengir*

Alice: Diem, ah!

Finn: Ayo [y/n], pergi sekarang! *tarik tanganmu biar berdiri*

Elena: *nahan tangan Finn* Boleh aku ikut? Ya? Ya?

Leo: Maaf nona, ini tertutup. *muncul entah dari mana*

Alice & Finn & (mungkin)kau : Aaaah...!

Alice: Leo! Gila, Le! Orang bisa jantungan, mas!

Leo: Aku disuruh kesini sama Alex, abis kalian lama.

Finn: Gak gitu juga caranya!

Leo: *tarik tanganmu berdiri terus bawa kau keluar dari kerumunan.

Finn dan Alice tatap-tatapan.

Finn: Udah, yuk? *kabur ninggalin Alice dan Elena*

Alice: *Ngejar Finn tapi kemudian dikejar Elena.*

Pada akhirnya kau makan siang bareng sama kuartet yandere-kun dan Alice. Tapi... Elena mengikutimu sampai tiba di atap.

Raven: Wah, selain [y/n], pesertanya nambah, ya? Siapa yang ngundang? *nyindir Elena*

Alex: Raven. Jaga bicaramu. Alice?

Alice: Bukan akuuu...! *kibas-kibas tangan*

Finn: Dia ngekor sendiri *tunjuk Elena*

Elena malah menatapmu, memberi kode supaya kau berbicara, tapi kau malah gak peka.

Elena: Aku gak percaya. [y/n], kasih tahu mereka! Kita kan, udah janji makan sama-sama, kan?

Kau tahu, kan? Itu ancaman. Reaksimu gimana?

A. Ha? Kapan?

B. *angguk pelan*

C. Aku... mungkin iya. Apa aku lupa?

D. ... Aku... gak tahu

E. Eh? I-iya... *gumam kecil* kali...

7. Akhirnya Elena ikut makan siang dengan kalian, dengan duduk melingkar. Tapi situasi menjadi sunyi. Alex merasa terganggu, Raven masih berwajah datar. Leo asik baca buku. Finn... dia tak bisa diam. Nyatanya dia yang paling tak tahan di kesunyian ini. Sementara Elena terlihat menikmati makanannya.

Finn: Hei, semua! Ada pasar malam loh, sebentar lagi. Udah tahu?

Yang lain: ....

Finn: *cemberut* gak seru, ah!

Raven: 'Kenapa emangnya? Langsung aja, kesana yuk.'

Alice: Raven peka!

Finn: Bukan. Aku ada pemotretan di sana.

Alex: Ya sudah. Sementara Finn pemotretan, kita bisa main wahana yang ada.

Raven: Terus pulang waktu Finn beres.

Leo: Pssh... jahat.

Finn: Kalian kok, jahat?!

Alice: Jangan tanya Raven, sih! *polos*

Raven: *nyengir, getok kepala Alice* ngomong apa kau?

Percakapan ringan antara kalian berlangsung. Suasana jadi sedikit santai, sementara kau menghabiskan desert puding susu pemberian Raven. Situasi ini rasanya sudah lama sekali terjadi. Kangen?

Elena dari tadi diam. Dia ingin bergabung, tapi... rasanya ia sangat jauh dengan para yandere-kun.

Bel (lagi?) berbunyi. Artinya makan siang telah usai. Kalian semua turun dari atap, dengan Elena yang menggandeng tanganmu terus. Entah mengapa wajah Alex terlihat masam. Ketika sampai di lantai dua, Alex langsung berbelok, sementara Alice memanggilmu. Dengan susah payah akhirnya Elena mau melepaskanmu.

Alice membawamu pada Alex, rupanya ia menunggumu bersama Raven.

Alex: Aku gak yakin. Kau baik-baik aja temenan sama Elena?

Jawabanmu?

A. Ya... aku strong, kok. Kenapa?

B. *angguk* Aku suka berteman dengannya. (Seriusan?) Ada-apa, ya?

C. Ya... lagian sebenarnya dia anak yang baik.

D. Ada urusan apa, ya?

E. Eeh... Iya. *ngelak aja*

8. Raven: Elena gak punya teman. Mau tahu kenapa?

Alex: *tatap sinis Raven* jangan. berani. kau. sampe. ngomong, Rav.

Alice: ....

You: Ada apa, sih?

Alex: Gak apa-apa, sih.

Raven: Kasih tahu aja. Ngapain juga disembunyiin?

Alex: Elena lain hal *nyernyit*

Bingung mereka ngomongin apa? Sama :v

A. kalian buang-buang waktu, deh.

B. *cengo, bingung*

C. Bisa diperjelas? Lagi bahas apa sebenarnya?

D. Ngomong apa sih?

E. Gagal paham aku.

9. Alex: Intinya... hati-hati kalau sama dia. Gak semua di sekolah ini orang baik-baik.

Raven: Jangan jadi kayak Alice. Percaya aja sana sini.

Alice: Enggak, kok! *ngeluh*

Alex: Kalau mau aman, mainnya sama Alice aja.

Raven: Jangan, Alice ter-bully

Alice: Enggaaak...! Eh, sok tahu banget, dah!

Alex: Kan, kalau kenapa-napa jadi gampang. Tinggal tanya Alice.

Raven: Tanya pertanggung jawaban Alice kalo-kalo [y/n] lecet.

Alice: Holly nastar cookies, maksudmu apa?

Raven: *cengengesan*

Alex: Kalian pulang bareng aja.

Alice: Nuuu...! dia pasti mau ikutan.

Raven: Ya, jangan berdua juga. Sama siapa kek, yang penting jangan berdua. Dih!

Alex: Ehem. Itu putusin ntar aja. Alice atur, ya. Sekarang ayo kembali ke kelas masing-masing sebelum ditegur!

*bubar*

Ini saran dariku, pikirkan ucapan para yandere-kun.

Di depan kelas, kau melihat Elena berdiri. Sepertinya ia menunggumu. Jangan bilang kau sekelas lagi dengannya?

Elena: *senyum mengerikan* [y/n]! Pulang bareng aku ya, nanti...!

Aah... masa sih, kau harus pulang bareng sama dia? Tolak ajakkannya! Kira-kira apa yang mungkin kau jadikan alasan?

A. Katakan dengan jelas kalau kau udah dipesan duluan sama Alice dan sedikit berbohong alasannya.

B. Katakan dengan lembut kalau kau janjian sama Alice mau pulang bareng duluan.

C. Dengan sopan nolak tawaran yandere-chan.

D. Singkat padat jelas bilang kalau udah janji sama Alice/seseorang.

E. Berterus terang kalau kau, Alice dan yandere-kun sudah janji mau pulang sama-sama.

Okeeee sekian dulu. Namti hasilnya aku posting secepatnya. Harusnya bisa aku publish hari ini tapi aaahhh da*n that sh*t aku ada masalah =~=

Vote, comment, atau follow?

Love,

Alicia

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top