34

Begitu keluar dari kamar Pruistine, dengan wajah tenang Edmunt melangkahkan kakinya kembali ke kamarnya dan mengepak semua barang-barangnya. Dalam waktu singkat Ia selesai mengepak barang-barang bawaan nya dan begitu selesai mengepak barang kemudian Edmunt bergegas keluar meninggalkan Stannage Park tanpa berpamitan baik kepada Pruistine ataupun kepada Edward. Ia hanya menitipkan pesan kepada Robert, pelayan Edward, bahwa dia harus segera kembali ke London karna ada urusan darurat. Memacukan kudanya dengan sangat cepat dalam waktu singkat Ia sudah berada di atas bukit yang dari sana Ia dapat melihat dengan jelas Stannage Park yang ada di bawah bukit itu. Berhenti sejenak, tatapan mata Edmunt begitu dingin melihat ke arah Stannage Park.

Kamu sudah melakukan kesalahan fatal Pruistine, lihat saja... aku akan menghancurkan semua orang di sekitarmu hingga tidak ada orang lain yang bisa kau jadikan tempat kembali kecuali aku

____________________________________

Melihat Pruistine tertidur pulas setelah dokter selesai memeriksa kondisi sang Lady, Mary merasa begitu lega. Ia tidak tahu apa yang terjadi dengan pasti, hanya saja Ia bisa meraba bahwa semua itu berhubungan dengan masalalu Pruistine. Mendekat ke ranjang dimana Pruistine terlelap, lantas Mary membenarkan letak selimut Lady nya. Memandang sang Lady dari dekat tampak jelas guratan-guratan kesedihan di wajahnya.
"My Lady, tidak apa-apa, apapun yang terjadi dalam hidupmu, kesedihan yang tengah kau rasakan semua hanya sementara, kau pasti bisa melewati semuanya," bisik Mary hampir tidak terdengar. Ia kini tengah teringat kisah kelam masa lalunya.

Ia teringat, sejak pertama kali tiba di Stannage Park bertahun-tahun yang lalu, Ia begitu bahagia bertemu dengan Lady nya. Jarak usia mereka tidak begitu jauh, dan mereka tumbuh bersama melewati suka dan duka. Saat awal-awal di Stannage Park, Mary merasa itu adalah masa-masa tersulitnya, Ia selalu di hantui rasa cemas dan ketakutan karna kesalahan yang di perbuatnya di tempat kerjanya terdahulu, sebagai gadis pesuruh, sebelum akhirnya Ia melarikan diri dan takdir mempertemukan Ia dengan mendiang Lord Stannage, yang mengulurkan tangan untuk membantunya, dan beruntungnya Ia mendiang Lord Stannage memperlakukannya dengan sangat baik, Mary bahkan merasa diperlakukan hampir seperti anak kandung oleh mendiang Lord Stannage, dimana mendiang Lord Stannage selalu mengikut sertakan Mary dalam setiap jam belajar Pruistine. Hal itu membuat Mary memiliki kemampuan-kemampuan yang tidak seharusnya dimiliki oleh seorang pelayan. Entah nasib baik apa, di tempat kerjanya terdahulu, majikannya pun sangatlah baik hati, Ia juga diizinkan menemani putri mereka saat tengah belajar, hanya saja malang baginya terjadi sebuah hal buruk yang mengakibatkan Ia kehilangan kebahagiaannya bersama keluarga itu, dan kini walaupun berbeda masalah, Mary merasa sedih dengan hal buruk yang terjadi di tengah-tengah keluarga baik hati yang mempekerjakannya, apakah aku harus kehilangan keluarga baik hati yang telah merawatku lagi? pikir Mary menerawang jauh.

"Apakah Lady Pruistine tidur, Mary?" suara Lord Stannage, Edward, mengagetkan Mary. Ia begitu terhanyut dalam lamunan hingga tidak menyadari Edward memasuki kamar.

" Ya, My Lord," jawab Mary, sejenak dia hampir saja kelepasan berbicara jika Ladynya tiba-tiba terjatuh di serambi, tetapi Ia segera teringat bahwa sang Lady melarangnya mengabari Lord nya tentang kejadian di serambi tadi.

"Baiklah, kau bisa meninggalkan Lady Pruistine bersamaku," ucap Edward.

"Baik, My Lord," patuh Mary, lalu Ia pergi keluar dari kamar Pruistine. Begitu Mary keluar dari kamar, Edward merebahkan dirinya di samping Pruistine dan mengistirahatkan dirinya dengan memeluk gadis itu dari belakang.

Rasa nyaman memenuhi perasaannya, Ia merasa seperti kembali ke rumah setelah melakukan perjalanan jauh. Kenyamanan ini, aku tidak ingin kehilangnnya, batin Edward.

Sesaat lalu, kabar yang di bawa David begitu mengejutkannya, entah bagaimana, kabar tentang hubungan dirinya dengan Pruistine sudah menyebar sampai ke London. Hal itu membuat nama baik Pruistine tercoret bahkan sebelum Ia melakukan debutnya. Tidak banyak hal yang bisa dia lakukan menghadapi gosip yang sudah menyebar, yang bisa Ia lakukan hanyalah menunggu gosip itu hilang dengan sendirinya, dan tindakan antisipasi yang harus mereka lakukan selama season nanti adalah benar-benar membatasi hubungan mereka dengan menjaga jarak sampai berakhirnya season. Semua itu agar Pruistine bisa merasakan pengalaman tentang season dengan normal. Sejak mengambil keputusan itu, Edward benar-benar bertekat untuk menerapkannya dengan sungguh-sungguh demi Pruistine nya. Memejamkan mata, perlahan Edward terlelap tidur di sisi Pruistine.

____________________________________

Merasakan hembusan nafas pelan di leher belakangnya membuat Pruistine terjaga dari tidurnya. Membuka kedua matanya, Pruistine melihat tangan kekar seorang pria tengah memeluknya. Tersenyum senang Ia tahu pria itu adalah Edward, Edwardnya. Membaliklan tubuhnya menghadap Edward. Pruistine mengamati wajah pria itu yang kini tertidur pulas, perlahan jari telunjuknya menelusuri wajah Edward, mengagumi setiap sisinya.

"Hai... " sapa Edward dengan suara parau, Ia terbangun karna merasakan sentuhan di wajahnya, dan saat membuka mata Ia melihat Pruistine di depan matanya.

"Halo... " jawab Pruistine. Kecupan manis Ia dapatkan dari Edward dan Pruistine merasakan Edward memeluknya semakin erat.

"Aku mencintaimu... " bisik Edward di telinga Pruistine. Pruistine tersenyum bahagia, Ia sangat beruntung bisa merasakan cinta seperti saat ini.

Cintamu akan sia-sia

Esmeralda... wanita simpanan Edward

Dengung suara Edmunt bergema di kepalanya, merusak kebahagiaannya. Tanpa bisa Pruistine cegah, ingatan akan kejadian bersama Edmunt kembali berputar di ingatannya. Hal itu membuat Pruistine yang terlihat bahagia, hanya dalam hitungan detik dia terlihat sedih.

Melihat Pruistine yang tampak bersedih membuat Edward bertanya-tanya, apa yang terjadi. "Kenapa kau terlihat bersedih my Love?"

"Oh, tidak.. aku tidak apa-apa," jawab Pruistine menutupi kebenaran, "hanya saja ada hal yang sedikit membuatku risau."

"Oh ya, tentang apa itu My Lady?"

"Bukan apa-apa, bukan sesuatu yang penting"

"Baiklah... " jawab Edward sambil mengerutkan kening, terpaksa Ia menyetujui bantahan Prustine. Edward tidak ingin egois memaksa gadis itu untuk mengungkapkan semua isi hatinya.

Sambil tersenyum Pruistine menyentuh kening Edward yang berkerut, "jangan mengerutkan kening, kau tampak lebih tampan bila mengerutkan kening," gurau Pruistine.

Mendengar candaan Pruistine membuat Edward tertawa lepas, "bukankah bagus jika seperti itu, kau akan semakin mencintaiku," ucapnya sambil mencium gemas pipi Pruistine.

"Tidak, kamu tidak boleh lebih tampan lagi," jawab Pruistine, "jika kau.. jika kau lebih tampan lagi, bagaimana bisa aku bersaing dengan wanita-wanita lain di luar sana," rajuk Pruistine.

"Mereka tidak akan pernah bisa bersaing denganmu, my lady," sanggah Edward, "bahkan bungapun malu menunjukkan kecantikannya jika harus bersaing dengan dirimu... "

Tersipu malu lantas Pruistine menyembunyikan wajahnya yang merona ke dada Edward. Melihat sikap Pruistine hati Edward sangat terhibur, setiap momen kebersamaan mereka benar-benar membuat Edward semakin tergila-gila kepada Pruistine. Gadis itu bisa terlihat sangat kekanakan, terkadang bisa bersikap sangat dewasa, dan seringkali Ia bersikap manja kepadanya. Semua hal itu sukses membuatnya tidak ingin sekejap mata pun jauh dari Pruistine. Tentunya selagi masih ada waktu, mengingat saat mereka menghadiri season nanti, Edward harus benar-benar bisa menjaga jarak dari Pruistine untuk sementara waktu.

"Edward, apakah maksud dari kata wanita simpanan?" tanya Pruistine mengagetkan Edward.

"Apa? Wanita simpanan?" jawab Edward kaget.

"Ya, wanita simpanan, apa maksud dari kata wanita simpanan?" tegas Pruistine mengulangi pertanyaannya

"Wanita simpanan... kurasa itu istilah bagi wanita yang menjadi teman dari seorang pria, dan mereka hidup bersama, dan biasanya kebersamaan mereka akan saling menguntungkan," karang Edward, dia bingung bagaimana harus menjelaskan kata ini kepada Pruistine.

"Owh, hanya itu saja? keuntungan semacam apa Edward?"

"Keuntungan seperti finansial untuk si perempuan, dan keuntungan secara kebutuhan biologis untuk laki-laki," jelas Edward, Ia tidak yakin apakah penjelasannya tepat atau tidak. Membicarakan tentang wanita simpanan kepada gadis sepolos Pruistime membuat Edward takut memberikan pengertian yang salah.

"Lalu, apakah... apakah kau memiliki wanita simpanan Edward?"

"Tentu saja tidak sayangku," jawab Edward tegas, Ia hampir saja tersedak ludah sendiri mendengar pertanyaan Pruistine, " Hanya kau, selamanya, aku berjanji."

"Terimakasih Edward... " ucap Pruistine, hatinya lega setelah mendengar jawaban Edward, seakan beban berat di dadanya telah terangkat. Melihat Pruistine yang tampak lebih rileks dari sesaat yang lalu membuat Edward mengangkat satu alisnya seakan bertanya ada apa? terrsipu malu Pruistine menjawab bahwa hal yang tadi sempat Ia pikirkan adalah tentang wanita simpanan, Ia takut Edward memiliki wanita simpanan.

"Tidak akan pernah sayangku," janji Edward sekali lagi.

"Ya, aku percaya kepadamu Edward," ucap Pruistine sambil mencium pipi Edward, "well, kenapa pembahasanmu bersama David lama sekali? apakah ada masalah penting?"

"Hem, tidak terlalu penting, kami hanya membahas tentang persiapan kita ke London, kau tau? kita harus menyegerakan semuanya untuk menghindari penguntit," jawab Edward tidak mengungkapkan permasalahan yang sebenarnya.

"Tidak perlu, kau jangan khawatir Edward, jangan karna penguntit itu membuatmu repot untuk mempercepat pengaturan kepindahanku ke London," tolak Pruistine, kini Ia sudah tau siapa penguntit itu, jadi segala ketakutan yang ada pada dirinya sudah menguap, sayangnya Ia belum bisa memberitahu Edward hal ini karna Ia sudah berkata akan memberikan Edmunt kesempatan dan tidak akan mengungkap jati dirinya kepada Edward, "aku baik-baik saja tinggal di sini sedikit lebih lama, kita aman di sini Edward, kita aman di rumah kita sendiri."

Edward tersenyum mendengar keyakinan penuh Pruistine, tetapi kenyataan tetaplah kenyataan, kondisi genting yang mereka hadapi haruslah segera di hadapi, atau setidaknya harus di hindari agar tidak terjadi hal lebih buruk.

"Oke my love... " ucap Edward mengiyakan, "ada satu hal lagi yang kami bahas, selama season nanti cintaku, dengan sangat terpaksa kita harus saling menjaga jarak satu sama lain... " lanjut Edward. Kemudian dengan sangat hati-hati Edward menjelaskan apa yang harus mereka lakukan saat season nanti, "hal itu untuk mewujudkan mimpi-mimpi mu, setelah selesai season, kita akan kembali ke Stannage Park dan mengatur pernikahan kita, kita akan hidup jauh dari hingar bingar ibu kota, apa kau memahami maksudku sayang?"

"Ya, aku mengerti... " Pruistine menganggukkan kepala, ia bisa merasakan penjelasan Edward begitu hati-hati seakan takut menyakitinya. Kini Ia tahu resiko hubungan mereka dengan lebih jelas, tapi entah mengapa Ia tidak peduli, selama Ia bisa bersatu dengan Edward, apapun akan Ia lewati. "Jadi kapan kita akan ke London?"

"Secepatnya setelah segala hal teratasi sayangku... " jawab Edward, tentunya kita masih harus menunggu gosip tentang kita mereda di London, batinnya.

"Baiklah... " ucap Pruistine menyetujui penjelasan Edward.

Keduanya terdiam sesaat saling memandang penuh cinta, dan tanpa bisa dihindari, gairah yang selalu ada di antara mereka berkobar membuat mereka masuk ke dalam cumbuan yang menggetarkan hati keduanya.

____________________________________

Beberapa kilometer jauhnya dari Stannage Park, di sebuah penginapan sederhana, seorang Pria tengah mabuk dan di sekitar tubuhnya banyak berserakan botol minuman. Ya pria itu adalah Edmunt, ia tampak membakar kertas bertuliskan nama Edward dan di genggaman tangannya ada beberapa lembar kertas yang masing-masing bertuliskan nama Thomas dan David. Satu persatu Edmunt membakar kertas itu hingga menjadi abu. Suara tawa membahana saat Ia telah membakar habis semua kertas-kertas itu.

Kalian bertiga, aku akan menghancurkan kalian semua secepatnya

Siapapun yang berani menghalangiku mendapatkan Pruistine, aku akan menyingkirkan kalian semua

TBC

____________________________________

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top