II. Lord Vampir


Happy reading~

.
.
.
.
.
.
.
.


Lord Itachi menatap disekelilingnya, Hutan terlarang yang hampir tak pernah dimasuki oleh ras manapun ini berkabut. Membuat siapapun yang memasukinya ingin segera keluar dari sana. Tapi, tidak bagi sang Raja. Baginya, ini sangat menantang.

Kakashi siap siaga, dengan senjatanya. Melindungi Lord Itachi adalah kewajibannya. Apapun yang terjadi, ia harus melindungi Rajanya.

Lord Itachi memejamkan matanya dengan tenang. Merapalkan sebuah mantra sihir. Membuat cahaya untuk menerangi jalan yang mereka lalui.

Hutan terlarang adalah hutan yang hampir tidak pernah dimasuki oleh ras manapun. Pernah beberapa kali ada yang nekat menerobos hutan, dan mereka tak ada yang kembali. Dengan kata lain, mereka hilang. Seolah ditelan kegelapan hutan.

Lord Itachi beserta gardian nya terus berjalan menyusuri hutan. Tanpa mengetahui bahwa seseorang yang ingin mereka temui, sama sekali tak ingin menemui mereka.

###

"Malam-malam begini, mereka ingin menemuiku? Apa kepalanya habis terbentur?" Tanya Sakura bingung.

Gadis cantik itu menghela napasnya. Mau tidak mau ia harus menemui mereka bila ingin semuanya segera selesai.

Biarkan saja mereka malam ini.
Bila mereka bisa menemukan ku, berarti mereka sedang beruntung.
Bila mereka tidak bisa menemukan ku, berarti mereka sedang sial.
Begitu saja. Haha...

Sakura tertawa sendiri akan pemikirannya. Tak begitu peduli dengan mereka. Yah, suruh siapa mereka mendatangiku malam-malam. Yang benar saja!

Tak lama kemudian, Lord Itachi dan Kakashi sudah merasa jauh memasuki Hutan. Tapi, yang mereka cari masih belum ditemukan.

"Ini memang tidak mudah, Kakashi. Sepertinya kita harus menggunakan banyak mana agar bisa segera menemukan dia", ujar Sang Raja pada gardian setianya.

"Baik, Lord", sahut Kakashi seraya merapalkan mantra sihir pencari mana khusus. Ia yakin dengan mantra sihirnya bisa menemukan yang mereka cari. Kakashi menutup matanya, menajamkan pencarian dengan indera keenam miliknya.

Dan, benar saja. Ia menemukan dia. Yah, Kakashi belum begitu yakin apakah ini benar-benar dia? Atau makhluk lain?

"Lord, sepertinya saya menemukan dia. Tak jauh dari sini", kata Kakashi seraya membuka matanya.

Lord Itachi tersenyum. "Bagus. Pimpin jalan untukku, Kakashi."

"Baik", sahutnya segera.

Kakashi memimpin jalan untuk menemui sang Magissa Celluella.

Begitu sampai, kedua mata pria tampan itu terpana dengan pemandangan dihadapannya.

Seekor Naga hitam bermata merah menyala menyambut mereka. Juga seorang gadis cantik yang bersandar pada tubuh Naga.

"Wah, wah wah... Siapa yang menyangka kalian benar-benar beruntung malam ini."

Lord Itachi mengerjapkan matanya. Tersadar akan pesona sang gadis. Tidak salah lagi, gadis ini yang kucari. Magissa Celluella.

Kakashi memegang kepalanya. Entah kenapa berdenyut sakit. Mendengar suara merdu sang gadis. Membuat kepalanya pening.

A

pa yang membuat kalian datang kemari?" Tanya Sakura seraya berjalan mendekati kedua pria yang berdiri tak jauh darinya.

Lord Itachi menatap gadis itu tanpa berkedip. Pesona Sakura membuat sang Raja tak bisa mengalihkan perhatian darinya.

Kakashi mengerjap. "Maafkan kelancangan kami, Nona. Kedatangan kami tidak bermaksud buruk. Kami hanya ingin menemui Anda karena ada sesuatu yang harus kami sampaikan. Lebih tepatnya Lord Itachi yang akan menyampaikan".

"Hmm... begitu, silahkan", ujar Sakura seraya duduk tak jauh dari tempat mereka.

Lord Itachi tersenyum tipis. "Sebelumnya saya meminta maaf karena mengganggu istirahat Anda, Nona..."

"Panggil saja aku, Sakura ", sahut gadis cantik itu cepat.

"Ah, ya... nona Sakura . Mungkin saya berkunjung diwaktu yang kurang tepat. Tapi, saya merasa saya harus segera menemui Anda karena mimpi yang saya alami", sambung Lord Itachi kemudian.

Sakura mengangguk-anggukkan kepalanya. Kemudian tersenyum palsu. "Anda bahkan belum memperkenalkan diri. Dan sudah lancang sekali berkata begitu?" Intonasi suara Sakura menaik tinggi. Menandakan dia marah.

Lord Itachi dan Kakashi terkesiap. Terkejut dengan perubahan emosi gadis didepannya. Kemudian mereka serempak berlutut. Tanpa aba-aba.

Seolah tubuh mereka tak kuasa dengan mana gadis cantik itu.

Kakashi tampak meringis. Sedikit menggigil. Namun, keadaan berbeda dengan Lord Itachi yang tampak langsung berdiri.

Harga dirinya sebagai Raja tak membiarkan tubuhnya untuk berlutut dengan siapapun.

Sakura menatap Lord Itachi tajam. "Berani juga, kau bocah".

"Bocah? Mohon maaf Nona, tapi sepertinya Anda salah... Usia saya sudah 300 tahun", ujar Lord Itachi menantang. Ia mulai berani menghadapi sang Magissa.

"300 tahun? Kau mau membuatku tertawa atau bagaimana? Hahahaha.... Bahkan aku tiga kali lipat lebih tua darimu!" Sahut Sakura seraya mengacungkan telunjuknya ke arah pria tampan didepannya.

Lord Itachi terdiam. Ia baru ingat bahwa gadis didepannya adalah seorang Magissa abadi. Yang tentu umurnya jauh lebih tua dibandingkan dengan dirinya.

"Mungkin memang saya bocah bagi Anda, tapi saya lebih berpengalaman dalam berbagai hal", kata Lord Itachi seraya menatap tubuh Sakura dengan intens. Membayangkan tubuh Sakura membuatnya panas.

(Sakura dalam bayangan Lord Itachi)

Tubuh sang Magissa abadi memang sangat indah, dengan buah dada yang pas, pinggang yang ramping dan pantat yang sejak mengundang siapapun untuk mencicipi nya.

Dan, tentu saja sang Magissa bukan lagi seorang perawan. Umurnya seribu tahun. Wajar bila dia beberapa kali menikah. Namun, dia tidak melakukan hal itu.

Ia hanya menjalin hubungan dengan satu pria. Yang ia berikan keperawanannya. Dulu sekali.

Mereka tidak sampai menikah. Karena sesuatu membuat mereka dikutuk. Ya, karena itulah Sakura dikutuk seperti saat ini.
































Seperti biasa, tinggalin jejak ya ❤️

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top