Part 39. Miss You Too

-

-

"Mas Kemal tadi Mbak Lad—"

Ladin tersentak. Buru-buru dia bangkit, membuat kepalanya dan Kemal beradu kencang. Keduanya meringis kesakitan. Sedangkan Yanti menatap mereka serba salah di depan pintu kamar mandi.

Kulit muka Ladin berubah semerah tomat. Raut wajahnya panik kala sadar bila dia dan Kemal hampir saja melakukan sesuatu yang tidak seharusnya mereka lakukan. Segera, Ladin menghindar.

"Ma—maaf," ucap Ladin keluar dari kamar mandi dengan nada penuh sesal.

Yanti merasa bersalah berdiri di hadapan Kemal. "Bibi datangnya kecepetan ya?"

Kemal mendecak kesal ketika menyadari Ladin sudah menghilang dari sana. "Bi, tolong antar aku ke depan."

"Mas, maaf ya," pinta Yanti.

"Buruan!" perintah Kemal gusar.

Di ruang depan, Kemal melihat Ladin mondar-mandir di dekat sofa. Panik, malu, dan jengkel bercampur dari ekspresi mukanya.

"Ladin."

Sambil menggigit bibir bawahnya, Ladin menoleh. Kemal tertegun ketika Ladin buru-buru menurunkan pandangannya begitu melihat dirinya dan Yanti.

"Mal, please jangan mikir macam-macam soal yang tadi. Saya cuma kebawa suasana. Bukan! Maksud saya. Sa—sa—saya," ujar Ladin gugup sambil bergerak tidak tenang.

Susah payah, Kemal menahan tawanya. "Din, ada yang mau saya kasih tahu ke kamu."

Ladin menengadah dan menggeleng cepat. "Saya ke bawah dulu—lapar. Pak Julian belum datang kan? Nanti kabari saya kalau beliau udah datang. Bye."

"Ladin! Din! Ladin!" panggil Kemal susah payah bangkit dari kursi roda untuk mengejar Ladin, namun gagal. Dia bahkan hampir terjerembab ke depan ketika pegangannya di sofa licin.

"Mas Kemal. Hati-hati, Mas," kata Yanti khawatir sembari menahan tubuh Kemal.

"Bi, hp. Tolong ambilin hp aku. Cepet!" perintah Kemal kesal pada tubuhnya yang sulit berkordinasi.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Read More at : Karyakarsa.com/mooseboo

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top