Part 38. Jujur
-
-
Bola mata Kemal memandang jauh keluar jendela rumah sakit sore itu. Air mukanya tampak gusar dari atas kursi roda, sementara dengan penuh konsentrasi dia mendengarkan penjelasan seseorang dari telepon.
"Saya paham kalau Ladin udah setuju. Tapi bukannya kalau pakai cara itu malah bikin nama Ladin juga jelek?"
Kemal menarik napas panjang mendengar penjelasan Julian. "Ladin bilang kayak gitu?"
Ucapan Julian dari balik telepon menutup mulut Kemal. Dia memutuskan panggilan di teleponnya dan melamun tanpa sadar. Sampai tubuhnya berjengit ketika pintu kamar rawat terbuka.
"Udah siap, Mal?" sapa Atta seraya memasuki kamar Kemal diikuti Keysha, Agni, Ibu Agni, dan Kakak lelaki Agni. Rencananya mereka hari ini akan menjemput Kemal pulang.
Yanti asisten rumah tangga keluarga Kemal, keluar dari kamar mandi lantas menumpuk barang-barang anak majikannya itu ke dekat pintu depan.
"Udah semuanya, Bi?"
"Udah, Bu. Tinggal dibawa keluar aja," jawab Yanti.
Sementara itu, keluarga Agni mendekati Kemal. Mereka menanyakan kabar lelaki itu dan mengobrol dengan ramah kepadanya. Diam-diam Kemal melirik Agni. Sepertinya Agni belum memberitahukan keluarganya tentang keputusan mereka. Perempuan itu bahkan hanya menunduk dan membisu seorang diri di sebelah ranjang. Sampai tiba-tiba Agni mendongak dan mereka pun saling menatap satu sama lain.
Dari jauh, Kemal melihat Agni menganggukan kepala sambil melengkungkan bibirnya. Kemal merasa serba salah.
"Tante, Ma, dan semuanya. Aku mau ngomong sesuatu," kata Agni membuat kasak-kusuk di sekitar Kemal menghilang.
"Ya, kenapa Ni?" tanya Ibu Agni bingung.
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Read More at : Karyakarsa.com/mooseboo
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top