Part 33. Pilihan

-

-

"Mbak. Mbak Ladin kok enggak pernah saya lihat ke sini lagi ya? Mbak Ladin sehat, kan?" tanya suster itu tampak khawatir.

Tatapan Kemal bergerak ke arah suster. Diam-diam penasaran.

"Mungkin lagi banyak kerjaan, Sus," jawab Keysha asal sembari mengintip ekspresi Kemal di sebelahnya.

"Oh gitu. Syukur deh. Soalnya kemarin saya sempat panik waktu lihat Mbak Ladin pingsan. Saya kira Mbak Ladin masih sakit," ujar suster itu. "Saya pamit deh kalau gitu. Salam buat Mbak Ladin ya, Mbak."

"Terima kasih, Sus," ucap Keysha. Dia lalu bangkit untuk mencomot sebuah apel dari atas meja dan kembali duduk di sebelah ranjang Kemal sambil mencolek lengan. "Kalau penasaran tanya aja."

"Ladin pingsan... Kenapa?"

Dengan mulut penuh buah Apel, Keysha menggeleng tidak habis pikir. "Dia syok lihat Abang kejang. Katanya Ladin juga kecapekan, kurang tidur, dan telat makan."

"Abang kejang?"

"Abang enggak ingat?"

Kemal menggeleng.

Air muka Keysha langsung muram. "Fyi, bukan cuma Agni yang jagain Abang selama koma. Ladin juga hampir tiap hari ke sini. Selesai liputan ke luar kota pun, Ladin sempetin jenguk buat ngobrol sama Abang. Kalau Abang enggak percaya, Aku ada fotonya."

Kemal mematung. Kepalanya mendadak dipenuhi dengan sosok Ladin. Dia baru sadar bila setelah kembali bangun, Ladin tidak pernah menghubunginya lagi. Ucapan suster tadi malah membuatnya khawatir dengan kondisi Ladin.

"Enggak usah," sahut Kemal ketika Keysha menyerahkan ponselnya.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Read More at : Karyakarsa.com/mooseboo

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top