-

-

Cengiran lebar di bibir Kemal menghilang, mimiknya langsung kikuk mendapatkan pujian dari Ladin. "Oke, masuk ke dalam gih. Saya tunggu di sini. Handuknya ada di laci westafel."

"Saya mandi dulu ya," pamit Ladin.

Setelah menyantap dua tangkup roti dan kopi, Kemal dan Ladin keluar dari apartemen. Kemal yang meminjamkan hoodie-nya kepada Ladin, sesaat berhenti depan lift. Dia lantas meletakan tudung jaket ke atas kepala perempuan itu agar luka-luka di wajah Ladin tertutupi.

Tak lama pintu besi itu terbuka, tetapi alih-alih segera masuk ke dalam lift, tubuh Kemal malah membeku. Dia menelan ludahnya kasar ketika seorang perempuan menatapnya kaget dari dalam lift. Bola mata perempuan itu kemudian menyipit sinis ke arah Ladin. Lebih tepatnya ke arah jaket kebesaran di tubuh Ladin.

Spontan, Kemal mundur beberapa langkah menghindari lift. Ladin termangu bingung. Sementara perempuan di dalam lift berjalan cepat menghampiri Kemal dengan ekspresi murka. Tanpa pikir panjang, perempuan itu bahkan melepaskan sepatu Docmart dari kakinya dan hendak melemparkan benda itu ke arah Kemal.

"Oh shit!" umpat Kemal berlari kembali ke dalam apartemen.

"Kemal!! Mau kabur ke mana lo?!"

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Read More at : Karyakarsa.com/mooseboo