Part 19. Crumpled Paper
-
-
"Apa muka saya kelihatan bercanda sekarang?" ancam Ladin kesal.
Kemal kemudian membuka ponselnya. "Sekarang hari Jum'at. Pas. Setelah prescon kamu ada liputan lain?"
"Kalau ini masih berhubungan sama perusahaan Drajat, prioritasnya jelas ini yang utama," jawab Ladin mantap.
"Kalau gitu, selesai prescon saya tunggu di mobil. Kamu masih ingat kan plat mobil saya? Saya parkir di sana," tunjuk Kemal ke area samping hotel.
"Oke," ucap Ladin.
"Prescon udah mau mulai, gih balik," usir Kemal.
"Kamu enggak ikut masuk?" tanya Ladin bingung.
Kemal menggeleng dan menepuk bahu Ladin. "Udah ada kamu. Soal prescon saya percaya kamu ahlinya."
"Oke. See you," pamit Ladin.
Kemal mengangguk. Dia lantas mengangkat tangan kanannya dan mengamati punggung Ladin yang menjauh masuk ke dalam. Lelaki itu lantas kembali menghadap air mancur dan mengamati liuknya yang terlihat menarik. Setelah puas memandangi, Kemal berjalan keluar area hotel menuju mobilnya.
Sayangnya, Kemal tidak sadar bila ada Mahesa yang mengamati diam-diam dari balik jendela di belakangnya. Pria paruh baya itu tercenung seperti sibuk dengan isi kepalanya sendiri. Sampai senyum tipis muncul di bibirnya.
***
-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
Read More at : Karyakarsa.com/mooseboo
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top