Part 16. Surface Fact*


-

-

Namun, ada satu hal yang mengganggu Kemal. Dia baru sadar bila pakaian Ladin yang basah mencetak jelas bentuk tubuh perempuan itu. Kemal panik. Dia langsung membuang tatapannya ke arah lain. Beberapa orang yang lewat di dekat mereka pun sempat melirik penuh tanya ke arah Ladin. Bukan karena satu pikiran dengan Kemal, hanya saja semua orang pasti penasaran melihat seseorang dengan pakaian basah kuyup berkeliaran di jalan. Sayangnya, pengacara itu terlanjur berpikiran negatif.

"Pakai ini," cetus Kemal dengan cepat melepaskan jaket dan menyerahkannya ke hadapan Ladin.

"Enggak usah. Saya bisa ganti di hotel," tolak Ladin masih sibuk dengan teleponnya.

Kemal semakin panik apalagi mereka sudah hampir tiba di tempat parkir. Dengan segera, Kemal menahan tangan Ladin dan menarik tangan perempuan itu sampai mereka saling berhadapan.

"Jangan ngeyel! Pakai ini dulu. Kamu enggak mungkin pakai baju basah sampai ke tempat parkir," tekan Kemal kesal sambil meletakan jaketnya ke atas kepala Ladin.

Bibir Ladin terkatup. Dia mendongak dan memandangi wajah Kemal di hadapannya. Bahkan suara Gerry pada ponsel di telinganya terdengar menggaung. Lantaran ucapan Kemal dan tingkahnya barusan mengingatkan dia akan kejadian beberapa tahun silam. Bukan hanya Ladin, Kemal juga seperti terperangah seakan-akan baru sadar bila gerakan spontannya barusan malah memunculkan dejavu.

"Hm... saya tunggu di mobil. Jangan lupa dipakai," perintah Kemal salah tingkah.

Kemal terburu-buru melangkah lebih dulu ke tempat parkir. Ladin membisu sambil memandangi punggung Kemal. Dia mengeratkan pegangannya di jaket Kemal. Aroma woody spicy dan lime dari jaket Kemal terhirup kuat oleh hidung Ladin.

Aroma itu seakan membawa Ladin kembali ke kejadian sepuluh tahun silam di sudut sekolah. Kala itu, Kemal melepaskan seragam pencak silat dari tubuhnya untuk menutupi seragam Ladin yang basah kuyup, akibat ulah salah satu geng siswi di SMA yang melakukan perundungan kepadanya.

Ladin termangu. Bahkan sama seperti kejadian beberapa tahun silam, hanya punggung Kemal yang bisa dia pandangi dari jauh.

-------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Read More at : Karyakarsa.com/mooseboo

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top