Deux
Ataya adalah Raja di atas Raja dan seumur hidupnya dia belum pernah mengikuti langkah wanita manapun, kecuali sang ibunda.
Menurut Ataya perempuan ini sangat hebat, karena bisa membuat Ataya mengikutinya.
Langkah perempuan ini ringan dan terkesan lesu.
beberapa kali dia berhenti, membuat temannya harus menarik tangannya.
Ketika wanita ini melangkah ke dalam ruangan pesta, Ataya ingin tertawa karena semua orang terutama yang berjenis kelamin jantan, langsung ternganga melihatnya.
Penampilan wanita ini akan terlihat sangat elegan didunia manusia tapi di sini, dia pasti dinilai vulgar dan amoral dan tentu saja Ataya sudah membaca kalau semua ini adalah ulah temannya yang keturunan sub atau incubus itu.
Tapi vulgar dan amoral adalah pemikat utama para jangan disetiap alam.
Ah.. Andai Nera melihat ini Ataya yakin calon istrinya itu akan marah karena wanita pemalu ini lebih menarik dan cantik darinya.
Ataya tetap menjaga jarak, memerhatikan bagaiamana Shem terlihat bahagia tapi juga malu saat menyambut perempuan tersebut yang juga takut-takut memeluk Shem.
Istri Shem Kira terlihat marah tapi menahan diri dan memaksakan diri memberi senyum dan mencium pipi si wanita.
Begitu lepas dari Shem dan istri nya, perempuan itu sekarang sendirian karena sepertinya temannya itu sudah menemukan buruan dan meninggalkannya.
Ataya tidak bisa menahan seringai bibirnya, dia merasa seperti ular yang merayap mengintai mangsanya yang akan dibuat tak berdaya dan dipojokkan sebelum memakannya sampai puas.
Wanita tersebut berjalan makin jauh ke dalam.. Berkelok, berputar dan jelas sekali Ataya tahu kalau dia mencari tempat sendiri dan sepertinya itu adalah hal tersulit dalam istana Shem yang penuh dengan mahkluk lagi tak berguna.
Perempuan ini sebodoh apa sih, kenapa dia masih belum sadar kalau Ataya mengikutinya?
Untung saja dia hidup di langit kalau di bawah sana, dia pasti sudah lama jadi korban para pria bajingan.
Melihat dari wajah wanita itu, Ataya yakin sekali kalau dia akhirnya menemukan tempat sembunyi.
Ataya bergegas menyusul sebelum wanita itu hilang dibalik bunga-bunga dan pohon yang memenuhi taman ini.
Ataya berhenti dan cepat-cepat sembunyi ketika melihat perempuan berbalik sangat cepat dan bersembunyi dibalik pohon hingga dia tidak kelihatan dalam kegelapan.
Alis Ataya terangkat, wajahnya terlihat mengejek.
Apa yang membuat perempuan ini sampai sembunyi dan mengintip seperti itu?
Penasaran, Ataya perlahan mendekat tanpa suara, lebih tepatnya dia mengambang dan berhenti dibelakang si perempuan yang aroma tubuhnya membuat Ataya meremang dan tak berkutik sesaat karena sibuk menahan diri dari menerkam dan menelanjangi wanita bodoh yang tak tahu kalau Ataya persis berada dibelakangnya yang sibuk mengintip kebalik pohon.
"Apa yang kau intip?" bisik Ataya persis ditelinga perempuan tersebut, bahkan bibir Ataya menyapu daun telinga perempuan itu yang terperanjat dan berbalik badan sambil menutup mulutnya yang menjerit kaget.
"Siapa kau.. Apa yang kau lakukan?"
Tanya panik perempuan itu yang berusaha menjauh dari Ataya yang hanya berjarak sejengkal darinya.
Usaha yang sia-sia saja sebab punggungnya saja sudah menempel ke pohon yang dari akar hingga daunnya adalah emas.
Jika manusia melihat pohon ini, mereka pasti bunuh-bunuhan untuk mendapatkannya.
Ataya mengabaikan pertanyaan perempuan itu yang menekan punggungnya kepohon hingga tak sadar kalau dadanya jadi sangat membusung.
Tangan Ataya gatal meraup dan meremasnya.
"Apa kau tak tahu betapa memalukan perbuatanmu ini. Mengintip makhluk yang sedang bermesraan adalah perbuatan yang sangat dilarang oleh para penghuni langit.
Aku rasa kalau berita ini Bocor, kau akan jadi legenda karena menjadi yang pertama melakukannya"
Goda Ataya yang senang melihat wajah putih itu merona dan sorot polos tersebut jadi terlihat panik.
"Aku tidak bermaksud mengintip. Aku tidak sengaja melihatnya. Karena aku tidak mau menganggu makanya aku sembunyi" sanggahnya yang tentu saja bisa Ataya ketahui apakah jujur dan bohong.
Dan wanita ini melakukan keduanya hingga Ataya kembali menggodanya.
"Mungkin awalnya niatmu seperti itu, tapi aku melihat kau mengintip"
Katanya dengan nada culas hingga wanita tersebut menggeleng panik.
"Tidak.. Aku tidak mengintip untuk melihat mereka bermesraan.
Itu adikku Nera, dan aku hanya ingin melihat pria yang jadi tunangannya"
Beritahu perempuan itu yang kini sepertinya sedang mencari jalan untuk kabur dari sini.
Alis Ataya menyatu, dia meletakan kedua tangannya pada pohon hingga perempuan tersebut terkurung.
Perlahan Ataya mencondongkan tubuhnya untuk mengintip.
Ataya sebenarnya sudah bisa mengintip, tapi dia sengaja condong lebih dekat lagi hingga dadanya nyaris menempel pada Dada Indah wanita ini yang tiupan napasnya kini mengenai leher Ataya.
Wanita ini benar, itu Nera yang akan menjadi tunangan Ataya.
Perempuan nakal itu sedang membiarkan pria lain menikmati payudaranya yang besar dan membusung sebesar buah melon didunia manusia yang anehnya tidak membuat Ataya penasaran untuk mencicipinya.
Ataya mundur, berdiri tegak dan menatap tajam pada wanita yang kini terlihat kalut.
"Kau bilang Nera adikmu?" tanya Ataya yang langsung mendapat anggukan si wanita.
Kening Ataya berkerut.
Dia tidak tahu kalau Shem punya anak dari wanita manusia.
Bukankah itu adalah hal yang sangat terlarang dan memalukan bagi mahkluk langit?
Apakah wanita didepannya ini yang merupakan setengah manusia dianggap terkutuk dan pembawa bencana seperti yang selama ini dipercayai oleh para mahluk munafik itu?
Ataya kembali bicara, membuat si wanita semakin tertekan.
"Kau yakin yang bersama adikmu itu calon tunangannya?" tanya Ataya yang heran karena wanita ini tidak tahu siapa Ataya dan siapa yang sedang bersama Nera.
Wanita itu terlihat bingung.
"Aku tidak tahu, aku tidak bisa melihat dengan jelas" bisiknya.
Ataya sedikit bergeser.
"Bagaimana bisa kau tidak tahu rupa calon iparmu?" ejeknya.
Wanita itu menggeleng..
"Apa kau tamu atau pendatang baru di kerajaan ini, hingga tak tahu siapa aku?" tanyanya yang untuk pertama kalinya mulai tertarik pada Ataya yang mulai jengkel karena pesonanya tidak membuat wanita ini takluk seketika.
"Bisa dikatakan aku adalah dua-duanya, aku adalah tamu yang akan jadi pendatang baru di kerajaan ini" jawab Ataya santai.
"Oh.. Pantas kau tidak tahu tentangku.
Namaku Praisa, saudara lain ibu dari Nera" jawab si perempuan yang level keluguannya ingin Ataya ukur sampai setinggi apa?
"Kau dari golongan apa, Yang pasti kau bukan mahluk langit bukan? Soalnya aku merasa ada yang aneh dengamu" tanya Praisa yang mulai kelihatan santai di dekat Ataya meski dia tetap menjaga jarak dan memastikan mereka tidak bersentuhan.
Ataya tertawa dan menggeleng, mengabaikan pertanyaan Praisa yang pasti akan melarikan diri secepatnya jika Ataya memberitahu siapa dia.
"Kau yakin itu tunangan adikmu?" tanya Ataya yang sengaja mengalihkan pembicaraan pada Nera.
Ataya yang bisa melihat apa yang sedang Nera lakukan, ingin sekali melihat reaksi Praisa jika melihat hal tersebut.
Jadi karena Ataya bertanya, Praisa berbalik dan kembali mengintip Praisa yang ternyata sedang berlutut dan memasukkan alat kelamin si pria ke mulutnya, perbuatan yang Praisa tak tahu untuk apa tujuannya.
Praisa terperanjat dan menarik diri hingga punggungnya menabrak dada Ataya. Ataya menahan bahu dan mendorongnya supaya Praisa bisa kembali melihat apa yang sedang Nera lakukan hingga Praisa harus membuang wajah ke arah yang lain.
"Lepasakan" kesal Praisa yang terus memejamkan matanya kuat sekali.
"Coba lihat, apa kau kenal pria itu. Sekarang wajahnya terlihat jelas" bisik Ataya yang sengaja meniupkan napasnya ke telinga Praisa dan membuat tubuh Praisa menegang.
"Kau harus melihatnya. Sebab aku tahu kalau pria itu bukan tunangan adikmu" bisik Ataya yang semakin mendekatkan bibirnya ke telinga Praisa, menyapu halus daun telinga Praisa dengan bibirnya hingga napas praisa tersentak.
Entah karena godaan Ataya atau kata-kata Ataya.
Ataya tahu kapan Praisa membuka mata dan nekat memperhatikan pasangan yang sedang berbuat tak senonoh tersebut.
Praisa tercenung sesaat, berusaha fokus hingga tawa Ataya mau meledak saat menyadari wanita ini menderita rabun jauh, persis seperti kebanyakan manusia.
Namun Tawa itu tidak pernah bisa keluar saat Ataya mendengar sentakan napas praisa ketika akhirnya melihat dan menyadari siapa pria bersama Nera.
"Kau kenal?" tanya Ataya menunduk melihat Praisa yang kaku dan pria yang sedang di servis oleh Putri Shem tersebut .
"Itu Akanu" bisik Praisa yang kini terlihat sedih dan terluka hingga Ataya tahu kalau wanita ini sedang pataha hati.
"Dia kekasihmu?" tanya Ataya lagi dengan nada yang kalau Praisa kenal baik dengannya pasti sudah Tahu agak sedikit berbahaya.
Praisa jelas kaget dengab pertanyaan Ataya, lalu langsung menggeleng.
"Tidak. Tentu saja tidak" jawab Praisa yang kini sudah kembali menghadap Ataya.
Lalu kenapa Praisa sedih, batin Ataya.
Apa Praisa menyukai pria yang mulai detik ini Ataya anggap sebagai salah satu musuhnya.
"Akanu adalah jenderal besar yang bertugas memimpin ribuan pasukan. Dia adalah yang bertugas memastikan kalau kerajaan ini aman dari segala mara bahaya"
Ungkap Praisa yang disambut Ataya dengan senyum.
Ternyata benar kalau pria ini layak Ataya anggap sebagai musuh karena kelak mereka pasti berhadapan di medan perang.
Ataya melanjutkan ucapan Praisa yang sudah terhenti.
"Dan kebetulan kau menyukai Jendral AKanu yang gagah berani ini" tembak Ataya yang disambut seruan kaget Praisa yang menutup mulut dengan tangan agar suaranya tidak terdengar oleh dua orang yang kini sedang menyatu dibelakang mereka dan bergerak seperti orang kesurupan.
***********************************
(23062019) PYK.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top