Pada pagi hari yang cerah, Para Host serta Para Peserta ToD memutuskan untuk melanjutkan permainan mereka, yaitu ToD di taman mansionnya Akashi.
"Nee Sei-kun, Apa tak apa jika Kita ribut di sini? Bukankah Otou-sanmu lagi sibuk-sibuknya bekerja di ruangannya?" tanya Aritsu memecah keheningan.
"Tidak apa-apa. Kau tenang saja." jawab Akashi.
Sedari tadi mereka --baik para host, quest maupun peserta pada sibuk dengan kegiatan mereka masing-masing. Jadi Aritsu memecah keheningan semua orang yang ada di taman.
Kegiatan yang dilakukan oleh yang lain sejak tadi itu.
*Kise : berselfie,
*Midorima dan Murasakibara : memakan snack milik mereka masing-masing,
*Kuroko, Kagami dan Aomine : Membicarakan kegiatan Basket,
*Akashi : Mengukir sebuah bunga,
*Karma, Maehara dan Isogai : Menyusun sebuah strategi. entah strategi apa yang mereka susun,
*Levi : Meminum kopinya,
*Hanji : Mengkhayal,
*Eren, Armin dan Mikasa : Menikmati kue yang dibuat oleh Aritsu serta Bianchi barusan.
Siapa itu Bianchi? Mungkin diantara kalian (reader) ada yang mengenal dirinya dan ada juga yang tidak mengenal dirinya.
Jadi, Aritsu memutuskan untuk memperkenalkan beberapa bintang tamu baru kepada Kalian semua.
"Ekhem.. Aritsu cuma mau memberitahu kalau.. Ada host baru lagi plus Para Quest." kata Aritsu seraya berdiri dari bangkunya.
Karma dan Maehara juga ikut berdiri, tugas mereka sekarang membantu menyambut para bintang tamu yang baru datang.
"Vongola Family! Silakan masuk!" seru Maehara.
Dan pintu pun terbuka dengan lebar, memperlihatkan 11 orang yang terdiri dari dua perempuan dan sembilan lelaki.
"Yo! Aku tidak menyangka bisa hadir di acara ini." kata Yamamoto dengan nada cerianya.
"Dasar Yakyuu-baka! Ini bukan acara! Tapi sebuah permainan." balas Gokudera sedikit emosi.
Bianchi yang berada di sebelah Gokudera hanya tersenyum.
"Gokudera-kun! Apa perutmu itu tidak apa-apa saat melihat Bianchi?" tanya Tsunayoshi dengan sedikit cemas.
"Hah? Apa maksud Juudaime? Di sini kan tidak ada Aniki." jawab Gokudera.
"Hayato! Kau tidak menyadari jika Diriku ini berada di sebelahmu?" tanya Bianchi seraya memegang pundak Gokudera.
Gokudera yang merasa pundaknya dipegang serta mendengar suara yang sangat familier, dengan cepat menoleh ke sebelahnya. Ia melihat sosok kakak tersayangnya, Bianchi.
"Gyahh! Ani-Aniki!" dan dalam beberapa detik, Gokudera langsung tergeletak di lantai.
Aritsu yang melihat Gokudera jatuh tergeletak langsung menyuruh Mukuro untuk mengangkat Gokudera yang pingsan itu.
"Oi Kepala Nanas! Tolong angkat Gokudera yang pingsan itu!"
"Oya? Memangnya Kau siapaku? Main suruh saja." balas Mukuro.
"!?" Sebuah panah langsung menancap ke kokoronya Aritsu.
'Sakit mas.. Tidak diakuin.!' batinnya pundung.
"Lebih baik Kau menuruti keinginannya Aritsu." kata Hibari.
"Mendingan Kau saja." balas Mukuro.
Hibari dan Mukuro pun saling bertatapan mata.
"Maa Maa.. Biar Aku saja yang mengangkat Gokudera." kata Yamamoto, lalu Ia mulai mengangkat Gokudera dan menaruh Gokudera di sofa dekat Kiseki No Sedai berada.
Karma pun mengambil secarik kertas yang berisi ToD selanjutnya.
"Sekarang giliranmu, Fuuta." kemudian Karma memberikan kertas itu pada Fuuta.
Fuuta menerimanya dan kemudian mulai membacanya. "Kali ini Dare dari Tsukishima_San buat Kagami ⇨Gendong Akashi dengan terbalik jadi kakinya di atas, kepalanya di bawah."
Kagami dan Akashi langsung membulatkan kedua mata mereka. Mereka cukup terkejut.
"Tidak mau! Dare yang lain! Bisa mati muda Aku nanti!!" tolak Kagami.
"Benar katamu, Bakagami. Kalau Kau melakukan Dare itu, akan kupastikan untuk sementara waktu Kau tidak dapat bermain basket dulu." ucap Akashi dengan tatapan yang beh lumayan menyeramkan.
'Kufufu.. sepertinya Aku harus merekrut dirinya untuk menjadi anak buahku nanti. Pastinya untuk menghancurkan para mafia di muka bumi ini' batin Mukuro seraya menyeringai.
Hibari yang mengetahui kalau Mukuro sedang merencanakan sesuatu hal yang buruk, segera melempar tonfanya ke arah Mukuro.
Untung Mukuro sempat menghindari serangan dari Hibari, kalau tidak.. Ia mungkin akan luka-luka, karena terkena vas bunga.
Vas bunga? Ya. Tonfanya Hibari bukannya mengenai Mukuro, malah mengenai vas bunga. Menyebabkan vas tersebut pecah menjadi berkeping-keping bagian.
Glek! Dalam sekejap semua orang yang berada di taman ini menjauhin sosok Hibari.
"Okay! Ma-mari Kita lanjut ToDnya!" seru Aritsu sedikit merinding.
"Heh.. Dare buat Kagami-nii belum dilaksanakan!" protes Karma.
Aritsu menepuk keningnya.
"Oh iya, lupa. Saa mari kerjakan Daremu Bakagami!"
"Tch. Baiklah." Kagami beranjak menghampiri Akashi, kemudian mulai mengangkat Akashi dengan kepala di bawah kaki di atas.
Merasa dipermalukan, Akashi menyumpah serapah seorang Kagami Taiga dan memantapkan hatinya untuk menghukum si Bakagami itu nanti.
# SKIP
"Next.. Dare buat Midorima ⇨Meniru apapun tentang Takao sampai ToD yang dibuat Author berakhir." giliran Isogai yang membaca ToD selanjutnya.
Aritsu menaikkan sebelah alisnya, dan berkata "Siapa yang Kau panggil Author? Di sini tidak ada Author."
"Lupakan apa yang diucapkan oleh Aritsu. Dia sedang rada-rada." kata Bianchi sembari melirik Aritsu.
"Mou! Bianchi-nee!" Aritsu mempoutkan bibirnya.
"Cepat kerjakan Darenya, Midorima!" suruh Hibari dengan aura berbahaya dari belakangnya.
Mau tidak mau Midorima menerima Darenya dan menjalankannya.
"Aritsu-chan! Cepat ToDnya dilanjut.~" perintah Midorima dengan gaya bicara khas Takao.
"Oke, next.. Dare buat Kise ⇨Hajar Kasamatsu dan buat Akashi marah besar kepadamu." Aritsu membacakan ToD selanjutnya.
Karma menghampiri Kise dan menepuk pundaknya. "Kali ini, Kau cukup memilih satu diantara dua pilihan itu."
"E-eh? Yang benar-ssu?"
"Ya, benar."
"Baiklah kalau gitu. Kasamatsu-senpai gomen!" Kise berlari ke arah Kasamatsu dan langsung menendang Kasamatsu.
'Perasaan tadi disuruh hajar, kenapa malah menendang?' Aritsu dan Akashi ber-sweatdrop.
"Oi teme!!" Ya pada akhirnya Kasamatsu membalaskan dendamnya lagi pada Kise.
# Skip
"Dare buat Aomine ⇨Peluk serta cium ukemu, Mine. yaitu Bakagami." kali ini Hibari yang membacakan ToDnya.
Saat mendengar ToD itu, Kagami bersiap untuk kabur. Namun sepertinya Kami-sama tidak memihak kepada dirinya, karena Aomine sudah menghampiri Kagami serta memeluknya.
"Anjir!! Duo Baka tidak volos lagi!" jerit Aritsu dan Bianchi secara berbarengan dengan mata yang berbinar-binar.
"Tumben Aomine mau nerima ToDnya." gumam semua orang dalam hati.
"Next.. Dare terakhir dari Tsukishima_San buat Murasakibara ⇨Jangan makan jajan apapun sampai ToD yang dibuat Author kelar." giliran Reborn yang membacakan ToDnya.
"Tenang saja Shima-chin. Aku tidak akan memakan jajananku sampai ToD ini kelar." kata Murasakibara.
'Ya jelas Kau menerimanya, kan jajananmu sudah habis!' seru Aritsu di dalam hati.
'Kau menerimanya karena ToD untuk hari ini sudah selesai. Jadi Kau bisa makan diam-diam di rumah.' batin Kiseki No Sedai yang lain.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top