ToD with Kisedai + Aritsu + [Name] #Part 1

Malam hari yang indah yang hanya disinarin oleh sinar rembulan serta cahaya bintang. Di sebuah ruangan Kiseki No Sedai sedang duduk termenung, menunggu seseorang.

Kriett..

Pintu ruangan terbuka, menampilkan sosok gadis misterius yang sempat mereka temuin ---Aritsu.

"Anata ga nagai jikan o mata seru tame ni mōshiwakearimasen."

"Ha'i, soreha daijōbudesu."

Aritsu pun duduk di sebelahnya Akashi --karena cuma itu tempat duduk yang tersisa.

"Karena Reader-chan tachi telah memberikan berbagai macam ToD. Mari Kita mulai saja ToDnya!" kata Aritsu semangat.

"Cepat bacakan ToDnya, Aritsu!" perintah Akashi.

"Ha'i Ha'i!" Aritsu mulai mengambil tumpukan kertas yang berisi berbagai macam ToD dan mulai membacakannya satu persatu.

⇨Dari : sitizahra_22
"Ask untuk Akashi : Kenapa suka banget sama benda bernama 'gunting'?"

"Karena.. Gunting itu benda kesayanganku yang mengerti diriku. Gunting ini, dengan sendirinya terlempar ke orang-orang yang melawan perkataanku." kata Akashi santai.

" 'Dengan sendirinya terlempar' katamu? Kau bercanda? Aku melihat dirimu selalu yang melemparnya." kata Aritsu.

"Kau salah lihat."

"Ya ya terserah. Selain Truth, Siti-chan juga memberikan Dare ke kalian.."

Dare pertama untuk Kise.
"Kise harus pelukan sama Kuroko dan Akashi selama 10 detik."

"Itu mah mudah'ssu!" remeh Kise.

"Kuroko'cchi!!" Kise beranjak dari tempat duduknya, berjalan menuju ke Kuroko dan memeluk Kuroko.

.
.
.

5 detik

.
.
.

10 detik telah berlalu, Kise pun melepaskan pelukannya di Kuroko. Dan dengan segera ia beranjak menghampiri Akashi.

"Kau mau apa, Ryouta?" tanya Akashi dengan nada dingin khasnya.

"Memeluk Akashi'cchi~" jawab Kise.

"Tidak!" tolak Akashi.

"Kalau Akashi'cchi tidak mau dipeluk, Aku meluk Aritsu'cchi saja!"

"Kau berani memeluk Aritsu? Guntingku telah menunggumu, Ryouta!" ancam Akashi.

Glek! Seketika Kise bergidik ngeri.

"Maa Maa.. Apa salahnya kalau Kise memeluk dirimu, Sei? Kan itu tandanya kalau dia sayang padamu" ucap Aritsu.

Akashi menghela napas pasrah, kemudian berucap "Baiklah! Tetapi cuma sebentar saja!"

"Oke'ssu!" Kise pun memeluk Akashi dengan amat sangat erat.

.
.

5 detik

.
.

10 detik telah berlalu, Kise pun melepaskan pelukannya.

"Yeay~ Akhirnya selesai juga Dare-nya!" seru Kise senang.

"Kise-kun, kau harus mentraktirku vanilla milkshake selama seminggu. Karena telah memelukku dengan tiba-tiba seperti tadi." kata Kuroko dengan nada datar khasnya.

"Heee? Hidoii'ssu yo!"

"Next.. Dare buat Midorima."

Dare kedua untuk Midorima
"Midorima tidak boleh membawa lucky item selama 3 minggu."

Mendengar Dare yang diberikan untuknya, Midorima membulatkan matanya --terkejut.

"Apa maksudnya'nanodayo?"

"Kau mendengarnya bukan? Siti-chan bilang.. Kau tidak boleh membawa lucky itemmu selama 3 minggu."

"Kau bercanda? Aku tidak bisa." kata Midorima seraya membetulkan posisi kacamatanya.

"Terserah apa katamu. mau tidak mau Kau harus melaksanakan itu!" perintah Aritsu dengan aura yang menyeramkan di sekelilingnya.

Glek! Midorima bergidik ngeri

"Ba-baiklah! Aku menerimanya, karena Kau memaksa. Tetapi bukan berarti Aku takut dengan dirimu'nodayo!"

"Kalau Kau tidak takut padaku? Kenapa Kau mau menerima Dare-nya? Dan bilang kalau Aku memaksa?" tanya Aritsu menaikkan sebelah alisnya, bingung.

"U-urusai!"

# Skip

"Yosh! Semua Ask dan Dare dari Siti-chan akhirnya selesai. Sekarang.. Mari kubacakan ToD dari orang selanjutnya." kata Aritsu.

⇨Dare dari fallyndanella04
untuk Aomine.
"Kau harus memuji Kise" dan untuk Akashi.
"Lempar gunting ke Aomine, jika ia tidak mau memuji Kise atau jika pujiannya disertai ejekan."

"Oi Teme! Kenapa kau memberikan Dare itu!? Sampai kapanpun Aku tidak ingin memberikan pujian padanya." Aomine melirik Kise.

"Kau berani menolak Dare dari Fallyn, Daiki? Guntingku telah menunggumu!" ancam Akashi.

"Apa susahnya sih memberikan pujian pada Kise? Kan dia itu sahabatmu, Daiki!" kata Aritsu.

"Tch. Baiklah." mau tidak mau, Aomine setuju untuk melaksanakan dare tersebut.

"Oi Kise! Kau itu ganteng, jago main basket, Ikkemen. Pokoknya Kau perfect dah." ucap Aomine.

"Huwaaa! Aomine'cchi! Aku sayang padamu'ssu!" balas Kise seraya memberikan hadiah pada Aomine yaitu..

"Oii! Lepas pelukanmu, temeee!"

..pelukan yang amat sangat erat. Yang menyebabkan Aomine kesulitan napas.

'Apa bedanya ganteng sama ikkemen?' batin Aritsu.

# Skip

"ToD ketiga dari orang ketiga." Aritsu mulai membacakannya lagi.

Ask Dari starry_uehara
"Midorima sama Akashi sebenarnya pacaran gak sih?"

"Pertanyaan macam apa itu? Tentu saja Aku dan Shintarou tidak berpacaran. Kan pacarku itu dirimu.. My Empress." jawab Akashi santai.

"Aku setuju dengan ucapannya Akashi'nodayo." Midorima merespon dengan anggukan kepala.

"Perasaan kekasihmu itu Mayuzumi-san, Sei. Dan kau.. Midorima, kekasihmu kan Takao-kun." kata Aritsu dengan watados.

"Next.."

Dare untuk Aomine.
"Bakar majalah Aomine!"

"Oi temee! Berani sekali memberikan dare itu!" protes Aomine.

"Say goodbye for your mai-chan, Daiki." kata Aritsu, lalu mulai membakar semua koleksi majalah Aomine.

"No!! My Mai-chan!!" Dan Aomine pun menangis histeris.

"Oke. ToD selanjutnya~"

⇨Dare dari NatashyaSalshabilaM buat Aomine.
"Lempar gunting ke Akashi."

⇨Dare dari vanessa_kesia buat Akashi.
"Telpon Papi Masaomi terus bilang 'Aku gay mz', Dengan suara imut."

"Apa!?" seru Aomine dan Akashi berbarengan.

"Dia pasti bercanda!" kata Aomine.

"Aku tidak mau menelpon otou-san seperti itu. Otou-san pasti lagi sibuk-sibuknya kerja." tolak Akashi.

"Aku juga tidak mau melempar Akashi dengan gunting. Aku masih mau hidup woi" tolak Aomine.

"AHOmine tenang saja, Aku akan melindungimu. Jika Sei mau membunuhmu." kata Aritsu menenangkan.

"Oh? Kau penyelamatku!" Aomine bersiap ingin memeluk, tetapi dihadang oleh Akashi.

"Kau peluk Aritsu? Berarti Kau ingin mati muda" ancam Akashi.

"Nah, ini guntingnya" Aritsu memberikan gunting pada Aomine dan Aomine menerimanya.

"Akashi! Gomennasai!" Dengan nyali yang besar dan tekad yang kuat, Aomine pun melempar gunting ke arah Akashi. Tetapi Akashi dapat menghindarnya.

"Kau!?" Akashi menatap Aomine dengan tajam.

"Maa Maa.. Sekarang giliranmu Sei. Cepat Kau telpon otou-san!" perintah Aritsu.

"Kau bercanda!?"

"Tentu saja.. Tidak! Cepat!"

"Tch. Baiklah" Akashi mendecih pelan kemudian mengambil ponselnya dan menelpon otou-san nya.

"Halo?"
"Halo, otou-san."
"Oh Seijuro? Ada apa?"
"Anoo.. Aku hamil mz (sei bilangnya emzet)"
"Emzet? Kau hamil? Haha nak-nak. Kau sepertinya kecapean, sebaiknya Kau beristirahat dulu. Kalau mau, Otou-san akan memesan tiket pesawat VVIP untuk liburan ke Kutub Utara."
"?? Baiklah, otou-san."

*tiiittt* Sambungan panggilan pun dimatikan.

Aritsu terpukau akan keberanian Akashi, Ia pun menepuk tangannya. "Bravo!! Kau cukup hebat, Sei."

"Seijuro gitu." kata Akashi menyombongkan dirinya.

'Padahal awalnya Kau menolak.' batin anggota Kisedai yang lain.

Aritsu melirik jam arlojinya, jarum jam sudah menunjukkan pukul 22:00.

"Sepertinya permainan ToD Kita sampai di sini dulu. Besok Kita akan sambung lagi." kata Aritsu.

"Kenapa begitu'ssu?" tanya Kise.

"Jam sudah menunjukkan pukul 22:00, yang berarti Kita harus pulang. Tenang saja, ToDnya Kita akan lanjut besok." jawab Aritsu.

"Oke!" ucap Kisedai dengan serempak.

"Besok lagi, tempat di sini juga. Awas sampai tidak datang!" ancam Akashi.

"Ba-baiklah!"

Dan Akhirnya semua orang yang berada di ruangan ini --baik Kisedai maupun Aritsu-- pulang ke rumah mereka masing-masing.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top