SUSTER MARIA

Suster Maria
.
.
.
.

Tik.. tok.. tik.. tok

Jam yang kini menunjukkan puku 23.30 p.m sedang berdetak dengan lembutnya hingga memberikan suasana malam di salah satu rumah sakit tempat salah seorang dokter muda bertugas menjadi lebih mengerikan. Namun, suasana horror tersebut tidak sama sekali  membuat sang dokter muda itu takut ataupun meninggalkan tempat kerjanya. Kini ia justru sedang sibuk memeriksa setiap pasien yang sedang terlelap tidur di kamar mereka masing-masing.

Tap... tap... tap...

Suara langkah kaki sang dokter muda tersebut mengalun lantang di setiap koridor yang ia lewati. Yaa... ini adalah tugas lembur pertamanya yang ia dapatkan setelah 2 minggu bekerja menjadi dokter di rumah sakit ini.

Grek ~

Sang dokter muda dengan perlahan membuka salah satu kamar pasien untuk mengecek keadaan.

"eh, dokter Midorima-san. Kebetulan sekali kita bertemu di sini."

"ahh... ya." Mulai berjalan menghampiri sang suster dan pasien tersebut.

"nah, dok.. ini dia hasil pemeriksaan untuk pasien ini."menyodorkan hasil pemeriksaan tersebut.

"hmm..." mulai membacanya

"ano, dok..."

"ia ada apa nanodayo ?" masih memperhatikan data tersebut.

"sebenarnya ada satu pasien yang saya belum periksa."

"di kamar berapa ?"

"di kamar no. 66 di lantai 6 dok. Maaf, ya dok... bukannya saya tidak mau memeriksa tapi... di lantai 6 itu..." sebelum sang suster melanjutkan ucapannya tiba-tiba sang dokter langsung memotongnya.

"yasuda... aku yang akan memeriksanya. Kau beristirahat saja, bukannya aku perduli nanodayo hanya saja aku tahu kau pasti lelah."

"yasudah kalau begitu terima kasih ya, dok. Saya pergi dulu." Segera keluar dari kamar tersebut.

Tak mau berlama-lama sang dokter muda yaitu Midorima Shintarou langsung pergi keluar dan segera menuju ke lift.

Ting~

Sesampainya di lantai 6 ia segera pergi menuju ke kamar no. 66. Dari awal keluar lift hingga di kamar 65 semua kamar yang ia lewati kosong tak berpasien.

"hah... kenapa bisa cuma kamar 66 ini yang berpasien. Lebih baik ia di pindah ke kamar lain yang lebih banyak pasiennya nanodayo. Hah !!! bukannya aku peduli juga nanodayo." Menaikkan kacamatanya yang tak melorot kemudian segera masuk ke dalam kamar tersebut.

Grek~

"selamat malam." Segera masuk kemudian menutup pintu itu kembali.

"selamat malam dok..."

"nah, saya akan memeriksa kakek."

"hmm, tapi bisakah kau menunggu salah satu suster yang biasa memeriksaku dulu ? tadi ia bilang akan segera datang untuk memeriksaku."

"tapi, aku sekarang yang akan menggantikan suster tersebut nanodayo."

"tidak... suster itu bilang ia akan datang ko... Kalau begitu bisakah dokter duduk dulu sebentar sambil menunggu suster itu ?"

"bukannya aku mau, tapi baiklah nanodayo."

Midorimapun segera mengambil kursi dan duduk di samping kakek tersebut yang sedang terduduk di kasurnya dengan selimut yang menutupi dirinya hingga separuh perutnya.

Tik.. tok.. tik.. tok...

Hening~ tak ada yang membuka suara satu sama lain hingga midorima mulai memecah keheningan.

"maaf, apa kau sendiri ? bukannya aku peduli nanodayo namun, di ruangan dan di lantai ini hanya kau saja yang dirawat. Apa kau tidak takut ?"

"haha... kau pasti dokter baru yaa ?"

"iyaa..."

"hmm.. iyaa saya sendiri. jadi, begini dok... awalnya saya juga takut. Bahkan sangat takut namun, lama kelamaan saya mulai terbiasa. Oiyaa, apa dokter pernah mendengar cerita mengerikan yang terjadi di salah satu rumah sakit?"

"saya belum tahu. Cerita tentang apa? Bukannya saya mau tahu nanodayo tapi, kakek sendiri yang ingin memberi tahukan."

"wahaha, ternyata dokter ini tsundere ya..."

"maaf... saya tidak tsundere."

"iyaa... iyaa.. kalau begitu bolehkah saya memulai ceritanya?"

"ya... silahkan."

"jadi, menurut cerita dulu ada suster yang bernama Maria ia seorang wanita Belanda. Ia adalah seorang suster biasa yang bekerja di sebuah rumah sakit jiwa. Ia mempunyai perjanjian aneh dengan makhluk halus. Untuk mendapatkan kecantikan abadi ia harus menyumbangkan 100 jiwa orang yang teraniaya. Oleh, karena itu ia membunuh 100 orang pasiennya. Namun, naas kegiatannya di ketahui oleh masyarakat di sekitar rumah sakit. Ia pun menjadi buronan dan akan segera dibunuh apabila ketemu. Sampai akhirnya ia di temukan dan langsung dibunuh. Mayatnya juga di buang di dekat kawasan rumah sakit tersebut."

"hmm... terus kakek percaya dengan cerita itu ?"

"yaa... saya sih tadinya tidak percaya. Tapi, sekarang saya mulai percaya."

"lebih baik kakek tak usah percaya takhayul seperti itu."

Grek~

Midorima mulai berdiri dan segera akan memeriksa sang kakek. Ia segera memakai stetoskopnya dan menghampiri sang kakek.

"kek, maaf bisakah anda tiduran?"

Tiba-tiba kakek itu terdiam membisu. Ia hanya menunduk tanpa merespon. Namun..

"hihiii... apa kau bener-benar tidak percaya ?"

"maksud kakek ?"

"apa kau tak tahu betapa sakitnya saat suster Maria membunuh pasiennya ?"

"hah !!! ma-maksudnya ?"

Midorima mulai mundur beberapa langkah dari sang kakek yang mulai aneh.

Srek~ srek ~ ciitttt

Tap~ tap ~

Tap ~

"karena..."

"ka-kek... kau ke-kenapa nanodayo ?" semakin berjalan mundur.

"karena... aku salah satu korbannya wahai dokter mu-da !!! hihiii..." sambil membuka selimut yang sedari tadi ia pakai dan terlihatlah perutnya yang bolong bekas di cabik-cabik oleh benda tajam.

Midorima segera mundur lebih jauh dan kemudian berlari kearah pintu namun, keberuntungan tak berpihak kepadanya. Saat ia hendak membuka pintu...

Grek~

"hihiii... welcome to you... my prey!!!"

Dep... dep... dep...dep... (seluruh penerangan di lantai 6 padam)

Slash ~

"akhrrgghhh...."

*Flash back on

"yasudah kalau begitu terima kasih ya, dok. Saya pergi dulu." Segera keluar dari kamar tersebut.

Grek~

Sang suster menutup pintu dan berdiri sejenak dengan menyenderkan dirinya ke pintu. Ia menatap kosong ke bawah sambil bergumam.

"hihi... go-men-ne... 99... 100... and 101 !!! hihiii... who the next between you guys to be---- ???"

*Flash back off

Srekk~ srekk~...

"ma.. ma.. number 101... hihii... I'll catch you my next prey number 102!!!" menyeringai.
.
.
.
.
#hah~ maaf garing yaa... kali ini saya membuat cerita urban legend dari Balikpapan. Konon hantu ini menghantui Balikpapan. Menurut cerita orang-orang yang melewati gunung dubs, kawasan Volker maka Suster Maria akan menampakkan dirinya di sana.

Kisah aslinya sama seperti yang kakek di atas ceritakan tapi, pembunuhannya dengan cara membolongi korbannya itu buatan saya. Saya tidak tahu cara dia membunuhnya.

Saat ia ditemukan dan setelah dibunuh mayatnya langsung di buang ke kawasan Volker tersebut. Tak jarang ia menjadi dalang di balik peristiwa kecelakaan yang sering terjadi di kawasan Volker.

Sekali lagi maaf juga... bukan bermaksud saya mengubah cerita (-.-) gomenn...

Saya juga mohon vote/commentnya yaa..^^

Kalau bingung sama cerita ini tanya aja yaa... Soalnya kata2nya emang ngebingungin. Saya sendiri bingung (>.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top