KASHIMA REIKO

KASHIMA REIKO
.
.
.
.
.
07.00 P.M, Tokyo

~ting tong... ting.. tong...~ *pintu palangan keretapun mulai diturunkan... ting tong, ting tong~

.................................hiks....hiks................. ngunggggg~

.........................................................................................................................................................................................

Tepat pukul 07.00 pm Tokyo dilanda hujan deras dengan disertai badai dan petir yang terus berderu sebagai pengiring lebatnya hujan tersebut. Semua warga didaerah setempat mengunci rumah baik-baik serta berlindung di dalam rumah mereka akibat derasnya hujan. Tak ada satupun warga Tokyo yang keluar rumah. Bukan hanya itu, toko-tokopun semua ditutup oleh si pemilik toko. Transportasi diberhentikan dan semua stasiun televisI menayangkan berita tentang buruknya cuaca malam ini. Semua warga pun dihimbau agar tidak keluar dari rumah mereka masing-masing.

#07.00 P.M, Gymnasium Teiko Middle School

Tik... tok... tik... tok... tik... tok

"arghhhh~ MEMBOSANKAN SSU !!! Akashicchi kapan kita bisa pulang ssu !!! aku bosan..." merengek sambil memeluk kuroko.

"SHUT UP KISE TEME !!!" bersender didinding gym sambil membaca majalah mai-chan yang nis** piipp~

"sekali lagi kau berteriak akan kulempar mulutmu pakai bawang putihku ini nanodayo !!!" duduk di lantai sambil memegangi 1 renteng bawang putih.

"kalian jahat ssu !!!" KUROKOCCHI HUWEEE~ !!!" makin memeluk kuroko dengan erat.

"ki-ki-kise-kun a-a-ku kesulitan ber-na-pas~" memegangi tangan kise

PLAK~ Bola basket terlempar kearah kepala kise

"aihhh~ SAKITT SSU !!! SIAPA YANG MELEMPAR SI ???" meringis sambil memegangi kepalanya.

"RYOTA, kau bisa diam atau tidak ?!" mendeath glare kise.

"hii~ ma-maaf Akashicchi, habis aku bosan. Kenapa pas kita pulang malem justru malah dilanda hujan gini. Akukan mau pulang ssu !!! coba hari ini kita tidak latihan sampai malam pasti...."

"jadi, maksudmu ini semua karena salahku yang meminta kalian untuk latihan tambahan begitu~ ?! jawab akau RY-OU-TA ~"
*CKRIS CKRIS

"Bu-bu-kan begitu ssu !!!" menyembunyikan kepalanya ke belakang tubuh kuroko

"RY-OU-TA BERSIAPLAH UN.... !!!" menghampiri Kise namun perkataannya terpotong oleh suara yang tiba-tiba saja berani menginterupsi.

"Akashi-kun..."

"A-da apa Tetsuya ?" menyeringai karena perkataannya terpotong.

"ano~ maaf Akashi-kun aku hanya ingin bertanya. Murasakibara-kun kemana ya ? ko dari tadi aku tidak melihatnya ya.." menatap akashi datar.

"oiya, dimana Atsusi ?" menatap kearah anggota gom lain.

"Murasakibara pergi membeli minuman bersama Satsuki di kantin."

"benar nanodayo" menaikan kacamatanya yang tidak melorot.

"hmm.. souka." Mengangguk mengerti.

"memangnya ada apa Tetsuya ?" menatap kuroko penasaran.

"iie, aku hanya bertanya Akashi-kun." Mentap Akashi datar.

"ne, ne, minna-"

BRAK~

"KAMI KEMBALIII !!!" momoi berteriak dengan semangatnya sambil memasuki Gym bersama Murasakibara.

"akh... akhirnya minumannya tiba. Yosh !!!" segera menghampiri momoi.

"ihh... Dai-chan sabar dong!!!" menepis tangan Aomine.

"elahh,, satsuki !!! satu doang..." berbicara malas

"iya aku tau, tapi sabar dong !!!" menatap aomine kesal.

Setelah itu, momoipun membagikan minuman satu persatu kepada anggota gom. Merekapun segera meminum minuman tersebut. Sambil disertai keheningan dan hanya suara hujan yang terdengar merekapun mulai bertambah bosan. Ingin pulangpun tak bisa. Supir pribadi Akashipun tak bisa menjemputnya diakibatkan badai yang lumayan besar. Ingin bermain basketpun mereka sudah lelah hingga terlintas ide dipikiran momoi untuk memecah keheningan.

"ne, ne.. minna bagaimana kalau kita bercerita hantu ?" menatap anggota gom satu persatu

"............................................" not respon.

"EEHHHH !!! KAU GILA YA SATSUKI !!! di suasana seperti ini mau cerita begituan. Kagak dah kagak !!!" menggoyang-goyangkan tangan kanannya tanda tidak setuju.

"akh.. dai-chan penakut !!!" memanyunkan bibirnya.

"BODO !!! KAGAK MAU POKONYA !!!" melengos.

"aku setuju dengan momoi-san." Kuroko menginterupsi tiba-tiba.

"EEHHH~ !!! KUROKO/KUN/CCHI/TETSU !!!" Semua berteriak kecuali Akashi.

"hmm, kalau begitu aku setuju dengan Tetsuya. Daripada kita bosan lebih baik bersenang-senangkan. Setuju kan semuanya ???" Menyeringai sambil mengeluarkan hawa mistis.

Brrr~

"se-setuju ssu~"

"bukannya aku mau ikut nanodayo tapi boleh juga untuk mengusir kebosanan."

"nomn..nomn.. aku setuju.. nomn."

"YEYY !!! AYOK KALAU BEGITU KITA MULAI CERITA !!! AKU SUDAH ADA CERITANYA !!!" momoi bersorak bahagia.

"Tch~ baikalah terserah kalian. Tapi aku tidak ikutan. Aku hanya mendengar saja. Aku tak ada cerita seperti itu." Mendengus kesal

"oke... oke mulai dari aku ya..!!!" seru momoi semangat

"silahkan mulai satsuki."

Sebelum momoi memulai cerita tersebut. Merekapun mulai duduk melingkar di tengah-tengah gym. Dengan posisi Akashi, disamping kanan Akashi Kuroko di samping kuroko momoi di samping kiri Akashi midorima disamping kiri midorima Aomine dan di samping kiri aomine adalah kise.

"nah, nah... oke aku mulai ya... jadi, kalian pasti taukan cerita aka manto ?"

"aku pernah denger ssu !!! tapi lupa ceritanya."

"iya, aku tau momoi-san."

"nah, kalau ada yang belum tahu aku kasih tau dulu. Jadi aka manto atau Red Cloak atau Red Cape adalah sosok hantu pria yang bergentayangan di kamar mandi perempuan dengan mengenakan jubah merah dan sebuah topeng untuk menutupi wajahnya yang tampan.
Aww, tampan !!! aku jadi semangat !!! nah, lanjut yaa...Kemunculannya ditandai dengan suara misterius yang bertanya pada pengunjung toilet apakah ia ingin kertas warna merah atau biru. Jika pengunjung toilet memilih warna merah, maka ia akan dibunuh dengan kejam hingga bersimbah darah, sedangkan jika memilih warna biru, Aka Manto akan datang mencekik korban hingga kulit korban berubah menjadi pucat kebiruan karena kehabisan napas. Nah, aku dengar dari temanku ada salah satu siswa di sekolah daerah Hokkaido aku lupa dimana. Kaatanya ada yang meninggal secara mengenaskan tanpa diketahui pembunuhnya sampai sekarang. Tubunya tercabik-cabik seperti di cerita aka manto. Katanya dia izin ke kamar mandi ketika pukul 12.00 am. Nah, karena toilet sekolahnya lagi diperbaiki saluran airnya mangkanya dia pergi ke gedung sekolah lama. Nah, setelah izin itu dia tidak kunjung kembali sampai akhirnya gurunya bersama beberapa murid segera mencarinya ke toilet sekolah lama. Nah, tau-taunya dia sudah meninggal kaya gitu. Tapi, yang membingungkan itu apakah aka manto itu ada ?."

"ckck,, itumah sudah jelas satsuki. Si aka manto itu ada. Buktinya dia lagi sama kita sekarang." Berbicara seperti tak ada dosa.

Freez~ seketikapun semua membeku dengan suhu udara yang tiba-tiba saja turun.

"aominecchi...."

"a-aku tak ikut-ikutan nanodayo."

"mine chin..."

CKRIS~ CKRIS

"jadi,, apa maksud perkataanmu DA-I-KI ???!!!" mendeath glare aomine.

Brrr~ seketika itu juga aomine baru sadar bahwa perkataannya salah. Arhdfdhdfh (aomine merapalkan doa dalam hati). Kenapa dia bisa bodoh sekali. Tapi memang benar Akashi pantas bila menjadi aka manto. Selain sesuai dengan namanya aka dan juga kesadisannya. Hiii~

"bu-bu-kan begitu maksudku." Menatap Akashi pucat

"ja-di~~ kamu mau berapa sayatan DA-I-KI ???!!! Aku akan berikan sesuai yang kau pikirkan." Menyeringai lebar

"udah stop akashi-kun, aomine-kun !!! sekarang lebih baik kita lanjutkan ceritanya."

"TETSUYA~ BERANINYA KAU~"

"ayolah Akashi-kun..." menatap ala puppy eyes

BLUSH~ terjadilah acara ngblush berjamaah.

"baiklah... Tet-su-ya~"

"terima kasih Akashi-kun. Nah, momoi-san menurutku bisa jadi itu aka manto dan juga bisa jadi dia pembunuh yang handal. Bagaimnapun juga kita belum pernah melihat aka manto kan ?"

"hii~ tetsu !!! jadi kau mau melihatnya ?!" menatap kuroko terkejut

PLAK~

"diam kau nanodayo !!!" membetulkan kembali rentengan bawang putihnya.

"SAKITTT TEME !!!" berteriak sambil memegang kepalanya.

"mine-chin bodoh sii..."

"bener ssu.."

"ENAK AJA !!! GINI-GINI AKU---" mulai berdiri.

"shut up DA-I-KI !!!"

"...................................." aominepun duduk kembali.

"bukan begitu aomine-kun. Aku hanya membuat perumpamaan. Nah, bagaimana kita lanjut ke cerita lain. Adakah yang punya lagi ?"

"aku ada sshu !!!" mengangkat tangan kanannya.

"yasudah kise-kun coba ceritakan."

"jadi, gini sshu sebenernya waktu hari jum'at kemaren aku datang ke sokalah kepagiansshu. Aku datang pagi karena ada barangku yang tertinggal. Karena takut hilang jadi aku datang duluan. Pas aku dateng ke sekolah masih benar-benar sepi sshu. Nah, suasananya juga masih rada gelap dan di bagian lantai kelas kita listriknya belom dinyalahin. Sebenernya aku takut sshu tapi, aku cepet-cepet aja. Nah, pas ngelewatin ruang kelas 1-D aku rasanya pengen nengok ke dalam kelasnya sshu. Yawda pas aku nengok aku ngeliat ada siswa yang udah dateng dan lagi nurunin bangkunya. Tapi, karena masih rada gelap jadinya kurang keliatan. Tapi, yasudahlah aku jadi tenangkan karena udah ada yang dateng. Ywda aku langsung masuk ke kelas kita 1-C. nah, abis itu daripada aku sendirian aku mau main ke kelas itu aja kan sshu. Tapi......"

"tapi apa nanodayo ?" bertanya penasaran

"kise-chin lama.. nomn..nomn"

"tapi, apa kise-kun?" momoi memeluk lengan kuroko.

"tapi... pas aku ke situ orang dan tasnya gak ada sshu. Dan anehnya bangku di sana ada di atas semua. Belom ada yang diturunin satupun sshu.. setelah itu bulu kudukku langsung berdiri. Mana lagi sendirian trus masih rada gelap. Aku benar-benar takutsshu. Ywda aku langsung lari ke dalam kelas kita lagi. Buka jendela yang lebar trus aku ngumpet di bawah meja. Masalahnya pas aku lagi ngumpet aku denger suara pintu kelas kita dibuka dan... yang anehnya gak ada orang yang membukanya. Ywda saking takutnya aku pingsan sshu." Menggaruk tengkuk kaku.

"hoo, jadi pas hari jum'at kemaren yang aku tanya kenapa kise-kun tidur dikolong meja itu bukannya tidur ya ? tapi pingsan ?" bertanya datar.

"iya, sshu..."

"kenapa kau tak cerita kepada kami Ryouta ?"

"bukannya aku gak mau cerita sshu. Pas itu aku masih shock dan takutnya pas aku cerita setannya muncul lagi sshu."

"wehh, ternyata kelas 1-D angker yaa.. mana sebelahan lagi... "momoi berbicara watados.

Brrr~

"ja-ja-ngan gitu dong... ntar ka-kalo dia dateng ke kelas kita gimna ?" aomine bersembunyi di lengan midorima.

#persimpangan muncul di wajah midorima

"LEPAS NANODAYO !!!" menyikut aomine.

"sudah, sudah... berarti kalau begini ada kasus misteri baru di sekolah kita ya ? usahain jangan sampai anak-anak lain tau. Nanti bisa kacau."

"bener kata Tetsuya." Mengangguk tanda setuju.

"nah, kalau begitu aku juga ada cerita. Tentang sekolah dan Gym ini. Mendengar cerita kise-kun membuatku teringat akan kisah yang diberitahu temannya oka-san padaku."

"yawda silahkan Tetsu-kun cerita." Masih memeluk tangan kuroko.

"nah, jadi temennya okaa-san itu alumni Teiko waktu jaman masih awal-awal Teiko ini diresmikan. Udah lama si yaa. Tapi, dulu Teiko ini lebih mistis dari sekarang katanya. Kalau sekarang sii jarang ada kejadian seperti itu. Kalau kata temen okaa-san dulu tuh murid-murid setelah jam 5 harus benar-benar pulang. Latihan ekskulpun tidak boleh lewat dari jam 5. Jika ada pelajaran tambahan hatus dilaksanakan pada hari libur dengan waktu pagi sampai jam 5 juga. Jadi, setelah lewat jam 5 semua siswa maupun guru sudah pada pulang. Alhasil sekolah ini sepi. Benar-benar sepi setelah jam 5. Katanya sebelum peraturan itu berlaku setiap kelas yang jam belajarnya lewat dari jam 5 pasti akan mengalami hal aneh. Terkadang kran air di kamar mandi terbuka sendiri, trus dari arah gym terdengar ada orang yang mendribble bola, di tangga seperti ada orang yang berjalan. Padahal ketika di cek tidak ada siapa-siapa. Dan lagi... di lab biologi patung anatomi tubuh dan tengkorak suka berpindah tempat. Padahal tidak ada yang memindahkan."

............tik..tok...tik.....tok.....

"...................................." semua membeku seketika.

"aku baru tahu kalau sekolah kita seangker itu Tetsuya." Menatap kuroko tenang

"a-a-aku gak tau harus bilang apa." Aomine keluh seketika.

"a-aku jadi mau pulang ssu..." keringat mulai mengucur.

"bu-bukannya aku takut nanodayo. Tapi, aku rada shock." Menaikkan kaca matanya yang tidak melorot.

"nomn..nomn.. kuro-chin... buat aku takut.. nomn.. nomn..." sambil mengunyah makanan dengan wajah datar.

"ne.. ne.. Tetsu-kun terus gimana lagi ceritanya ?" mentap kuroko penasaran.

"nah, sebenernya bukan hal itu yang seremnya minna. Kata Yuri-san, kejadian menakutkan itu bertambah parah. Gara-gara ada salah satu siswa yang meninggal dunia akibat terjatuh dari lantai atap. Sebenernya katanya bukan terjatuh tapi, bunuh diri akibat tidak kuat dengan pembullyan yang ia terima. Kakinya itu jadi pincang akibat pukulan benda tajam. Mangkanya siswa itu menyeret kakinya saat berjalan. Trus akibat pukulan benda tajam itu membuat kakinya membusuk karena benda yang jadi pemukulnya itu berkarat. Trus dia malah lumpuh dan akhirnya bunuh diri."

"trus orang yang melakukan pembullyan sudah tertangkap, Tetsuya ?"

"katanya sihh sudah tertangkap, Akashi-kun."

"aku baru tau teiko pernah punya kasus besar seperti itu nanodayo."

"aku juga waktu itu kaget saat diberi tau oleh yuri-san, midorima-kun."

"terus kenapa kasus itu tidak pernah ada yang tau sshu. Oleh angkatan-angkatan selanjutnya gitu sshu ?"

"kata yuri-san, karena siswa teiko itu cerdas-cerdas dan sering mendapat prestasi di semua lomba. Sering jadi juara umum juga. Akhirnya teiko mendapat sertifikat sekolah terbaik. Setelah itu kepala sekolah teiko menutup semua kasus secara besar-besaran. Semua murid di suruh tutup mulut. Semua stasiun televisi di suruh membuat pengklarifikasian bahwa siswa yang meninggal itu murni karena bunuh diri. Tapi, kata yuri-san ia juga cuma tau cerita ini dari mulut ke mulut. Untuk cerita sebenarnya masih menjadi misteri. Etoo, ada satu lagi kejadian anehnya minna... kata yuri-san ada di waktu tertentu ketika malam hari dia datang ke teiko. Gak tau itu bener apa nggak tapi katanya ada yang pernah ngalamin di saat dia datang. Ciri-ciri di dia datang adalah, tiba-tiba angin berhembus sangat kencang, kaca jendelapun terbuka sendiri yang memberikan akses angin untuk masuk. Trus listrik padam seketika, trus terdengar suara orang menyeret sesuatu.. dan..."

"STOP TETSU !!! CUKUP !!!" menutupin kedua telinganya.

"UDAH KUROKOCCHI AKU TAKUT SSHU !!!" Berlari menghampiri kuroko kemudian menyembunyikan wajahnya di pundak kuroko.

"tetsu-kun aku takut.. " memeluk kuroko semakin erat.

"RYOUTA... SATSUKI... LEPASKAN TETSUYA !!!" mendeath glare kise dan momoi.

Brrr~ merkapun langsung melepaskan kuroko.

"iya benar nanodayo, lebih baik kita hen-"

BRAK~ kaca jendela Gym di bagian atas kemudian terbuka secara tiba-tiba.

GLUPH~ merekapun menelan ludah berjamaah.

"te-te-tetsu..."

"aka-chin aku mau pulang..."

"i-i-itu ha-hanya angin nanodayo..."

Whuuuusssssssssssss~ anginpun masuk dengan kencangnya.

"tenang min-"

DEP...DEP..DEP...

"HYAAAA !!!! AKASHI/KUN/CCHI/CHIN !!!"

Tiba-tiba saja lampu padam seketika. Susana di dalam gympun semakin bertambah mencekam. Anggota kisedai sudah ketakutan setengah mati. Posisi merekapun sudah tidak di ketahui seperti apa. Terlebih lagi tak ada akses cahaya untuk mereka melihat. Kise dan momoipun mulai menangis.

"TENANG... TENANG SEMUA !!! KALIAN HARUS BERPEGANGAN SATU SAMA LAIN. AKU AKAN MENYALAKAN SENTER DI HPKU. YANG MEMEGANG HP JANGAN PANIK. SEGERA NYALAKAN SENTER KALIAN !!! Akashi menginterupsi di tengah ketegangan.

Dep.. lampu senter Akashi kini menyalah.

"Akashi/kun/cchi/chin~" semua menghampiri Akashi dengan wajah panik dan takut.

"shhtt.. sudah-sudah.. sekarang yang bawa hp nyalakan senternya."

"iya Akashi/kun/cchi/chin."

"ano.. maafkan aku minna. Seharusnya aku gak cerita tentang ini."

"HYAAA !!! HANTUUU !!!"

"STOP !!! ITU TETSUYA !!!" menyadarkan teman-temannya.

"ya ampun Tetsu/kurokocchi/cchin/kun !!! kau membuat kita sakit jantung !!!"

"maafkan aku..." membungkuk sedikit

"sudah-sudah itu bukan salahmu Tetsuya/Tetsu/kun/kuroko/kurokocchi/chin."

"terima kasih min-"

SREK~ SREK~ SREK~

GLUPH~

"I-ITU SU-SUARA A-APA SSU ?!" Memeluk kuroko erat.

Semua mata anggota kisedai kini menatap kearah sumber suara yang berasal dari luar pintu gym teiko. Keringat anggota gompun semakin mengucur deras. Mereka mulai berhimpitan satu sama lain dengan Akashi, midorima dan kuroko yang berada di depan sedangkan aomine, murasakibara, kise dan momoi berada dibelakang mereka.

"te-tenang semua..."

Deg, deg, degdegdegdegdeg...

Suara detak jantung merekapun saling bersahutan satu sama lain. Kini tubuh mereka menegang dan membatu seketika.

Srek~ srek~ suara itu semakin mendekat ke arah pintu...

".........................." tidak ada yang berbicara satu sama lain. Mereka hanya terfokus pada pintu gym.

GREK~ Pintu gympun mulai terbuka...

Dep... lampu menyala

"HYAAAAA !!!!! HANTUUUU !!!!!!!!!!!" Semua anggota gom berteriak kecuali kuroko dan Akashi. sedangkan mereka berdua hanya memejamkan mata.

"............................................." mereka saling berpegangan tangan sambil memejamkan mata.

"Akashi-sama ?"

"ehhh~ nani ??? ko setan tau nama akashicchi ???" kise pun mulai membuka mata dan kemudian diikuti oleh yang lain.

"hahh~ ternyata kau Kawahara-san."

Fyuhh~ semuapun menghela napas lega.

"maaf Akashi-sama jika saya mengagetkan. Tapi ini sudah jam 09.00 P.M dan hujan sudah berhenti. Dari tadi saya mencoba menghubungi anda untuk memberi tahu bahwa saya sudah sampai. Namun, tuan tak kunjung mengangkat mangkanya saya ke sini."

"hoo baikalah kawahara-san."

"tunggu !!! terus tadi suara srek srek itu apa ?" aomine bertanya penasaran.

"saya tidak tau, mungkin suara ranting pohon di luar aomine-san. Oiya, saya juga menjemput Akashi-sama dengan mobil yang lebih besar sesuai yang anda minta tuan."

"oke, baiklah kawahara-san. Nah, semua mari kita pulang bersama. Karena sudah malam kalian akanku antar sampai rumah." Menatap anggota gom.

"hahh~ syukurlah sshu diantar pulang."

"bukannya aku mau nanodayo tapi terima kasih Akashi."

"terima kasih kalau begitu akashi/kun/cchi."

"baiklah ayo kalau begitu kita segera pulang."

Di saat mereka hendak keluar gym tiba-tiba murasaibara menarik lengan baju Akashi.

"akachin, aku gak bareng ya... aku lupa harus mengambil kue yang sudah ku pesan untuk nee-chan."

"lahh, bukannya semua toko tutup malam ini Atsusi ?"

"memang iya akachin. Tapi, aku sudah janjian dengan pemilik tokonya kalau malam ini aku akan datang."

"hoo yasudah kalau begitu."

"memangnya tokonya dimana murasakibara-kun ?" kuroko mulai menghampiri.

"di seberang rel kereta sana kuro-chin."

"hoo, kalau begitu hati-hati ya murasakibara-kun." Tersenyum kecil.

"iya, terima kasih kurochin."

"atsusi, setelah mengambil kue jangan lupa langsung pulang."

"roger akachin !!!"

"murasakibara/kun/cchi !!! hati-hati yaa !!!" semua anggota gom berteriak dari dalam mobil.

"ya, minna !!!" melambaikan tangan malas.

Setelah itu Akashi berserta anggota gom lainnya kecuali murasakibarpun mulai pergi dari sekolah teiko dengan mobil Akashi. sedangkan murasakibara mulai berjalan sendirian menuju ke arah toko tersebut. Dingin, sunyi dan sepi adalah suasana yang murasakibara dapatkan pada malam ini. Sebenarnya ia juga ingin langsung pulang namun, mengingat kue itu untuk ultah nee-channya yang sudah jauh-jauh hari ia pesan maka iapun bersikeras ingin mengambil kue itu terlebih dahulu demi nee-channya. Kaki besarnyapun terus melangkah hingga akhirnya sampailah ia di depan rel kereta api. Selangkah ia akan menyebrang tiba-tiba terdengar suara seseorang menangis.

Hiks... hiks... hiiks...

"are.. siapa yang nangis ?" murasakibara mulai menengok ke arah kanan dan kirinya. Mencari sumber suara hingga di sebrang pinggir rel sebelah kirinya ia melihat rambut yang menyembul dari balik semak. Iapun mulai menghampirinya dan ketika ia sampai ia mulai berjongkok mensejajarkan tubuhnya dengan rambut tersebut.

"hiks...hiks...hiks..." orang tersebut terus menangis.

"are kamu kenapa di sini ?" mulai membuka semak yang menutupi tubuh orang tersebut dan...

Freez~ tubuh murasakibara membeku seketika. Matanya membulat kaget, tangannya bergemetar..

"HYAAA!!!!" murasakibara jatuh terduduk sambil mencoba mundur. Ia pun segera berdiri kemudian berlari ke arah rel untuk menjauh.

TING..TONG... TING.. TONG..

NGUUNGGGGG~ JEGJEGJEG~ NGUUUNNGGGGGGGGGG~~

"HYAAAAA !!!!!" Murasakibara membatu seketika.

"AWAS NAK !!!!"

...........=................

08.00 a.m, kelas 1-C Teiko Middle School

Grek~ suara pintu kelas terbuka dan masuklah seorang guru.

"anak-anak hari ini teman sekelas kita mendapatkan musibah. Murasakibara Atsusi pada hari ini tidak bisa masuk akibat peristiwa tadi malam yang menurut informasi ia hampir tertabrak kereta. Untung saja ia lagsung ditarik oleh seorang pejalan kaki yang ingin menyebrang rel juga. Sekarang Murasakibara-kun di rawat di RS XX akibat shock dan luka ringan karena terjatuh saat hendak di tolong."

Setelah mendengar itu, Kuroko, Aomine, Kise dan Momoi membulatkan mata seketika. Mereka benar-benar terkejut akan apa yang mereka dengar barusan. Murasakibara, teman akrab dan juga teman seteamanya kecelakaan hampir tertabrak kereta. Mereka benar-benar shock. Masing-masing dari mereka hanya membeku tanpa bisa mengucapkan apa-apa hingga ketika jam istirahat tiba mereka ber-empat langsung pergi berlari menuju ke kelas 1-A dimana Akashi dan Midorima berada.
BRAK~

"AKASHI, MIDORIMA/KUN/CCHI !!!" mereka langsung berlari masuk.

Midorima dan Akashipun langsung menatap mereka mengerti. Setelah itu mereka duduk di bangku dan membicrakan tentang kondisi murasakibara. Momoi dan kisepun mulai menangis. Mereka benar-benar shock akan berita hari ini. Di dalam hati merekapun masing-masing berterima kasih kepada kami-sama karena masih menjaga murasakibara.

"Akashi, midorima apa kalian sudah dengar tentang murasakibara ?" aomine bertanya serius.

"tentu saja aku dan shintarou sudah tau. Tadi sensei di kelas kami membeitahu juga. Kami juga sangat shock akan hal itu."

"Akashi-kun setelah pulang sekolah kita harus menjenguk murasakibara-kun." Kuroko menatap Akashi dengan tatapan khawatir.

"iya.. hiks... Akashi-kun.. hikss..." momoi menutupi wajahnya.

"iya... hiks... shuuu !!!"

"benar itu Akashi." midorima dan aomine menambahkan.

"tentu saja itu sudah menjadi rencanaku minna. Baiklah setelah sepulang sekolah kita langsung ke RS di mana Atsusi di rawat dan kita harus tanya kepada siapa saja yang tau tentang kejadian yang sebenarnya saat kejadian itu. Tapi, kalau kita melihat kondisi Atsusi sudah lebih baik kita bisa bertanya kepadanya perlahan. Karena sumber terbaik berasala dari narasumbernya langsung."

"iya, kami mengerti Akashi/kun/cchi."
.
.
.
.
=TBC=

#hi minna bertemu lagi dengan saya author gaje, abal dan ngaret ini. Maafkan kurosei yang sangat menelantarkan ffnya. ToT Saya sibuk kuliah minna. Saya sering bergadang tapi ngerjain tugas. Jadi maaf kalau telat.

*PLAK~ DITAMPAR BERJAMAAH

Gomen... gomen ya minna... kali ini saya membuat cerita tentang murasakibara dengan konsep horror jepang sesuai yang di req waktu itu. Tapi, ceritanya saya buat tbc untuk drable kali ini. Soalnya pas ngetik gak kerasa jadi banyak gitu.

Oiya untuk yang diceritain kise itu saya ambil dari cerita asli saya pas waktu kls 3 SMP. Waktu itu saya dateng kepagian sekitar jam 6 kurang 10/15 menit saya lupa. Dan suasananya masih gelap+sepi belom ada yang dateng. Nah, pas lewatin kls 9.4 saya ngeliat orang tapi item doang lagi nurunin bangku. Cuma keliatan item karena di SMP saya yang nyalahin lampu kelas ya siswa yang pertama dateng. Tapi, anehnya pintu kelasnya masih di tutup.

Ywda karena saya kira itu orang saya langsung masuk ke kelas saya aja 9.3 yang di depannya itu lorong. Abis naro tas. Saya keluar karena mau ke kamar mandi. Pas saya tengok kls 9.4 orangnya udah gak ada+bangkunya masih di atas. Saya kaget orang tadi saya liat dia nurunin bangku dan ada suaranya juga. Saya langsung ngfreez di depan kelas itu. Dan bulu kuduk saya langsung berdiri yawda saya langsung balik ke kelas lagi. Wkwk...

Saya tunggu vote dan commentnya ya minna (.-.)/ mudah-mudahan masih ada yang baca. Dan kalo responnya bagus saya akan cepat update kelanjutannya.

Domo arigatou gozaimasu~ (^3^)/

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top