Why Him? [Nijimura x Reader]
Mahouka balik~ bawa request dari aozorayuki yang udah request dari... um... Mahouka lupa
Enjoy~!
Note: seperti biasa tolong dengar lagunya :3
=~=~=~=~=
"[Your Name] kurasa hubungan kita harus berakhir" suara dari laki-laki bernama Nijimura Shuuzo terdengar begitu menyakitkan ditelinga [Your Name] "maafkan aku dan selamat tinggal"
"t—tapi Shuuzo, aku..." Nijimura berjalan pergi, meninggalkan [Your Name] yang bahkan belum menyelesaikan perkataannya "Shuuzo!" namun laki-laki itu masih terus berjalan tanpa berbalik
=~=~=~=~=
[Your Name] membuka matanya, keringat dingin bercucuran disekitar dahinya, airmatanya juga mengalir dengan deras, ia kembali bermimpi hari dimana Nijimura Shuuzo memutuskan hubungan mereka dan itu sudah mengisi tidurnya selama beberapa hari terakhir, padahal kejadian itu sudah dua tahun yang lalu
Ia lalu menyeka keringat dan airmatanya, kenapa kejadian itu malah menghantuinya disaat ia sudah melangkah meninggalkan masa lalu dan Nijimura? ia bangkit dari tempat tidurnya, walaupun itu masih jam setengah enam pagi dan di akhir pekan, ia memutuskan untuk mandi
[Ringtone]
Handphone miliknya berbunyi, ia melihat siapa yang menelpon Akashi Seijuuro, kekasih barunya, ia mengangkatnya "moshimoshi?"
'ohayo [Your Name], bagaimana kabarmu? Apa kau baik-baik saja?' Tanyanya seperti biasa, tenang dan berwibawa
"aku baik-baik saja" [Your Name] menjawab, sedikit garis lengkung terukir dibibirnya "bagaimana denganmu Shu—Sei?" Tanya [Your Name], entah hampir saja nama Nijimura keluar dari mulutnya
'aku juga baik-baik saja' kata laki-laki itu diseberang sana 'aku akan menjemputmu jam setengah sepuluh nanti, berdandanlah' dan setelah itu Akashi Seijuuro memutuskan teleponnya
=~=~=~=~=
[Your Name] menatap pantulan dirinya dicermin, kapan terakhir kali ia berdandan seperti ini? Entahlah. Ia kemudian duduk diruang tengah sambil menonton tv sendirian
Ia tinggal sendiri di Kyoto, sebagian besar keluarganya tinggal di Tokyo. Ia memang ingin meninggalkan kota menyedihkan (baginya) itu untuk waktu yang cukup lama. Alasannya satu, untuk moveon dari laki-laki bernama Nijimura Shuuzo, laki-laki yang menghancurkan hatinya dulu karena memutuskan hubungan mereka dan pergi begitu saja
[Your Name] ingat, ia ingin melakukan banyak hal dengan laki-laki berambut hitam itu, ia ingin ke Disney Resort di Tokyo, berkeliling di Akihabara untuk membeli action figure, atau ke sebuah taman di Shinjuku yang terkenal tenang dan... tunggu, kenapa ia memikirkan laki-laki yang jelas-jelas sudah menyakitinya? Lagipula, ia tidak akan pernah bisa melakukannya dengan Nijimura
Ting Nong
Bel rumahnya berbunyi, dan itu membuyarkan pikirannya "itu pasti Sei" katanya pelan, ia kemudian berjalan menuju pintu rumahnya dan membukakan pintu
Benar saja, didepan pintunya sudah ada laki-laki bersurai merah serta senyumnya yang bisa membuat gadis manapun jatuh cinta padanya "ohayo [Your Name]" sapa Akashi
"ohayo Sei" balas [Your Name] disertai senyumannya "jadi, kita mau kemana hari ini?" Tanya [Your Name], pasalnya Akashi hanya mengatakan akan menjemputnya dan menyuruhnya berdandan
Akashi tidak langsung menjawab, ia menarik lengan [Your Name] "hari ini, kita akan berjalan kaki saja" kata Akashi
[Your Name] awalnya mengira Akashi hanya bercanda, tetapi laki-laki itu tidak bercanda sama sekali. Tidak ada limosin hitam yang biasanya dengan setia menunggu laki-laki bersurai merah itu seperti biasa "aku terkejut sekali, apa kita benar-benar akan berjalan kaki?" Tanya [Your Name]
"kenapa, kau tidak suka? Aku akan telepon supirku kalau begitu" kata Akashi sambil bersiap-siap mengambil handphone disaku celananya
"tidak Sei, aku malah senang kita bisa berjalan berdua" kata [Your Name] menggenggam dengan erat tangan Akashi yang terkait dengan tangannya "jadi, kita akan kemana?"
"kita akan ke Tokyo" kata Akashi "kita akan naik kereta kesana, aku juga sudah memberitahukan orang tuamu kau akan kembali, jadi orangtuamu sudah tau kau akan kembali ke Tokyo" jelas Akashi "ah dan, besok kita akan ke Disney Resort, apa kau suka?"
[Your Name] menatap laki-laki yang lebih tinggi darinya itu, apakah kebetulan? Kemudian ia menyunggingkan senyumnya "tentu saja aku suka"
=~=~=~=~=
Mereka sudah sampai disalah satu stasiun di Kyoto, [Your Name] memandang Akashi dengan bingung, pasalnya baru kali ini Akashi mau naik transportasi umum saat mereka bepergian "apa salah kalau kita naik transportasi umum?" tanya Akashi, seakan-akan tau apa yang dipikirkannya
"tidak, tidak apa-apa" kata [Your Name]
"ah, itu keretanya" kata Akashi menunjuk sebuah kereta yang baru saja tiba
Mereka berdua masuk kedalam gerbong kelas eksekutif, mereka berdua menaikinya dan duduk saling berhadapan "kau tahu, ini pertama kalinya aku naik kereta" kata Akashi sambil memandang sekeliling kereta, ia pernah membaca buku tentang kereta, tetapi tidak pernah benar-benar menaikinya "dan ini lebih hebat dari yang ada di buku" pujinya
[Your Name] terkekeh pelan, ia sudah tahu kenapa Akashi baru kali ini menaiki kereta, laki-laki itu selalu bepergian menggunakan mobil baik jauh maupun dekat, atau paling tidak menggunakan pesawat "mungkin kita harus sering melakukan ini" kata [Your Name]
Akashi hanya tersenyum "ah, aku ingin menunjukkan sesuatu padamu" kata Akashi, ia kemudian memanggil salah satu petugas(?) kereta, menandakan sesuatu yang [Your Name] tidak mengerti
Taklama sang petugas datang dengan trolinya, diatas troli terdapat sebuah kue [Favourite Flavour] yang dihiasi lilin dantulisan yang bertuliskan 'Happy Birthday [Your Name]' "Sei" kata [Your Name] pelan, ia bahkan lupa kalau ini adalah hari ulang tahunnya
"otanjōbi omedeto. [Your Name]" kata Akashi lalu menyunggingkan senyumnya
[Your Name] terdiam menatap kue ulang tahun dihadapannya, bayangan ia menghabiskan ulangtahunnya bersama Nijimura seketika terlintas dikepalanya, ia lalu menutup matanya pelan, kenapa disaat ia harus bernahagia bersama dengan Akashi ia malah memikirkan Nijimura?
"kau tidak apa-apa?" tanya Akashi, bisa dilihat dari raut wajahnya laki-laki itu nampak khawarir
"aku tidak apa-apa" kata [Your Name] "dan terimakasih Sei"
=~=~=~=~=
[Your Name] memandangi sekelilingnya, mereka sudah sampai di Tokyo, perjalanan dari Kyoto dan Tokyo tidak dekat dan membutuhkan waktu beberapa jam. Dan disinilah ia, berdiri ditengah-tengah orang-orang yang sibuk dengan urusannya sendiri di stasiun kereta
Akashi memandangi [Your Name] "apa perlu kita menelepon taksi untuk pulang kerumah orangtuamu?" tanya Akashi, sebenarnya ia tahu rumah [Your Name] tidak terlalu jauh dari stasiun ini, hanya saja ia tidak ingin gadis disampingnya kelelahan
"rumahku tidak terlalu jauh, kita bisa berjalan kaki" kata [Your Name] "apa kau mau kesana sekarang Sei?" tanya [Your Name]
Akashi mengangguk, lalu meraih tangan [Your Name] dan mengaitkan dengan tangannya. Mereka melewati kerumunan orang-orang yang sibuk dengan urusannya masing-masing, karena hari sudah petang tidak sedikit orang yang terburu-buru pulang kerumah dan menikmati waktu bersama keluarga
Setelah keduanya meninggalkan daerah stasiun yang padat, [Your Name] dan Akashi berjalan di tengah kesunyian, tidak ada yang saling membuka mulut. Akashi larut dalam pikirannya sendiri, sedangkan [Your Name] mengutuk dirinya sendiri karena malah menginginkan Nijimura yang menggenggam tangannya saat ini. Kenapa laki-laki itu semakin sering menghantuinya?
"aku mencintaimu [Your Name]" kata Akashi pelan, ia makin mempererat genggaman tangan pada gadis disampingnya
[Your Name] memendangi tangannya yang terkait dengan tangan milik Akashi, kenapa rasanya mengatakan 'aku juga mencintaimu' sangat sulit bagi [Your Name] saat ini? "kau tidak mencintaiku?" tanya Akashi menghentikan langkahnya lalu menatap [Your Name]
Entah apa yang ada dipikiran [Your Name] tetapi dikepalanya hanya ada Nijimura, bukankah harusnya ia bilang cinta 'kan? "aku—" Akashi menempelkan bibirnya pada bibir milik [Your Name], dan berhasil membuat [Your Name] menghentikan perkataannya
Terkutuklah dirinya yang masih memikirkan Nijimura disaat Akashi menciumnya, rasanya ribuan belati menusuk tepat didadanya, harusnya ia membalas ciuman Akashi, tapi ia hanya diam dan malah menangis
Akashi lalu melepaskan ciumannya saat menyadari [Your Name] menangis "maaf, maafkan aku" kata Akashi lalu memeluk [Your Name] dengan menyesal "maafkan aku" Akashi kembali meminta maaf
[Your Name] ingin sekali mengatakan dirinyalah yang harusnya meminta maaf karena masih terikat pada mantan kekasihnya sendiri "Sei" hanya itu yang keluar dari mulutnya, dan Akashi mengeratkan pelukannya
Biarlah [Your Name] di cap sebagai orang yang paling egois, tapi sungguh ia benar-benar menginginkan jika yang memeluknya adalah Nijimura. Dan berhasil membuat airmatanya kembali berlinang
[Your Name] menutup matanya, tak henti mengutuk dirinya sendiri karena memikirkan Nijimura "kita pergi ke toko itu dulu" kata Akashi setelah melepaskan pelukannya, ia meraih pergelangan tangan [Your Name]
[Your Name] ingat toko itu adalah toko dimana ia dan Nijimura selalu datangi, tapi kali ini ia tidak bersama dengan Nijimura. Kenapa ia masih memikirkan laki-laki itu?
[Your Name] memandangi sekeliling toko, rasanya seperti bernostalgia. Mengingat bahwa dirinya dan Nijimura sering mengunjugi toko ini dulu membuatnya kembali menutup matanya. Terlalu sulit melupakan Nijimura dan terlalu banyak kenangan yang membuatnya terjebak
=~=~=~=~=
[Your Name] menatap laki-laki dihadapannya "pulanglah kerumah orangtuamu, aku akan menelepon taksi dan mencari hotel untuk tidur malam ini" kata Akashi lalu mengecup singkat dahi milik [Your Name] "matta ashita" dan dengan itu Akashi meninggalkan [Your Name]
Setelah Akashi pergi, [Your Name] mulai melangkahkan kakinya menuju rumahnya yang tidak jauh dari tempatnya berpijak. Ia melangkah ditengah kesunyian, hanya suara jangkrik dan langkah kakinya terdengar, sebentar lagi ia sampai didepan rumahnya
"[Your Name]" suara itu, suara milik Nijimura Shuuzo, ia mendengadah menatap laki-laki bersurai hitam dihadapannya. Laki-laki itu jauh lebih tinggi dari terakhir ia ingat
"kenapa...?" [Your Name] tak mampu berkata-kata, airmatanya juga membendung dipelupuk matanya "kenapa kau bisa ada disini?"
"tanjōbi omedeto" bukannya menjawab pertanyaan [Your Name], laki-laki itu malah mengucapkan selamat pada [Your Name]
Airmata [Your Name] sudah tak mampu terbendung lagi, setetes demi setetes airmata mengalir dipipinya "Shuuzo" lirihnya, ia benar-benar membenci dirinya sendiri karena bahagia melihat laki-laki dihadapannya ini
Nijimura menenggelamkan [Your Name] didalam pelukannya, kapan terakhir kali ia memeluk gadis ini? Mungkin sudah lama sekali "maafkan aku" kata Nijimura disela pelukannya "maafkan aku karena memutuskan hubungan kita dan pergi begitu saja"
[Your Name] meremas kemeja yang digunakan laki-laki itu, ia tidak tahu harus apa, apakah ia harus senang atau sedih? Bagaimana dengan Akashi yang sudah menjadi kekasihnya? "Shuuzo, kau tahu, aku berharap yang mendampingiku saat ini adalah kau" kata [Your Name] pelan "tapi Akashi sudah menggantikanmu, dan aku mencintainya" kata [Your Name], jelas ia sangat mencintai Akashi, tetapi disisi lain ia juga masih mencintai Nijimura
Nijimura mengelus pelan puncak kepala [Your Name] "kalau begitu, bahagialah dengan mencintainya" kata Nijimura lalu tersenyum, kemudian memberikan kecupan singkat dikening [Your Name] "sayonara"
[Your Name] memandangi laki-laki itu, mengembangkan senyum terbaiknya walaupun tampak aneh karena ia baru saja menangis "sayonara" dan kali ini benar-benar sebuah perpisahan dengan masa lalu [Your Name], tidak ada lagi masa lalu yang menghantuinya, dan ia bisa mencintai Akashi Seijuuro sepenuh hati.... Setidaknya itu yang dipikirkan [Your Name]
=~=~=~=~=
Kok lebih condong ke Akashi yak? Wkwkw :v ya mungkin karena liriknya lagunya lebih kepacar baru daripada ke mantan. Maaf kalau Fictnya nggak sesuai dengan request
Karena ini ahad Mahouka mau males-malesan dulu #DiGampar karena Cuma hari ini bisa males-malesan -_-
Ok see you next OneShoots!
MK♥
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top