Trying to Understand [Tutor!Himuro x Reader]

Hallo! masih adakah yang inget sama Mahouka? atau udah lupa karena kelamaan gak update? :'v

oh dan alhamdulillah it's Ramadhan xD

oke maap... maap... Mahouka balik bawa requst dari emerarudori thanks for request!

dan maap selesainya lama :'D

oke enjoy~!

warnings: OOC, Typo(s), alur gak jelas, dll


=~=~=~=~=

Jam terus menerus berdetak, [Your Name] menekan remote tv kamarnya berulang-ulang, mencari acara tv yang menarik selagi menunggu tutor yang akan mengajarinya matematika.

Ia tidak tahu-menahu tentang sang tutor ini, pasalnya sang ibu tercintalah yang memanggil si tutor. Jujur saja, nilai matematika miliknya tidaklah begitu buruk nilai tujuhpuluh enam untuk standar tujuhpuluh lima. Ya setidaknya ia lulus kan?

Tetapi, untuk ibu dan ayahnya yang sangat peduli dengan nilai, tujuhpuluh enam masih kurang, padahal itu lebih baik daripada tidak lulus sama sekali kan?

"huuh" ia menghela nafas pelan, ia benar-benar bosan. Sebenarnya, baru kali ini ia menyalakan tv miliknya, biasanya ia hanya menonton anime di gadget. Tetapi sekali lagi, sang ibu tercinta menyita semua gadgetnya, sehingga ia tidak bisa menikmati husbando-husbando didepan layar.

Buku, pensil mekanik, penghapus, kertas cakar, snack serta minuman sudah ada di mejanya. [Your Name] sebenarnya juga penasaran, apakah ini namannya tutor atau belajar kelompok sampai-sampai ada snack dan minuman?

Kriet

Pintu kamarnya terbuka perlahan, matanya yang sedari tadi fokus pada tv, kini menatap pintu "maaf [Last Name]-chan, aku terlambat" seorang laki-laki berbadan tegap, bersurai hitam masuk ke dalam kamarnya dengan senyum manis kearahnya.

[Your Name] terdiam sejenak, jantungnya berdegup dengan kencang, ia bisa merasakan pipinya merona 'a-apa ini yang namanya ikemen level real life?' pikirnya, tanpa mengalihkan pandangannya dari laki-laki itu.

Laki-laki itu duduk dihadapannya "oh maafkan aku" katanya pelan "namaku Himuro Tatsuya, aku tutor matematikamu, ibumu yang memintaku" jelas laki-laki itu, tak lupa dengan senyumnya yang manis, lebih manis daripada coklat valentine.

"o-oh iya" sialan, kenapa disaat seperti ini ia malah gugup? Padahal sudah beratus-ratus otoge* yang ia mainkan "ngomong-ngomong kau s-sekolah dimana Himuro-kun? Umurmu?" tanyanya 'sialan, kenapa pertanyaan itu keluar!?' rutuknya dalam hati.

"aku kuliah di Universitas xx" jawab laki-laki itu "kurasa menanyakan umur itu kurang sopan, tetapi aku berumur duapuluh."

[Your Name] mengangguk 'berarti selisih tiga tahun, tidak apa-apa 'kan?' pikirnya.

"ngomong-ngomong, apa aku boleh memanggil nama depanmu saja?" tanya laki-laki itu "terlalu banyak [Last Name] dirumah ini."

Dengan cepat [Your Name] mengangguk "tentu saja!" katanya kelewat semangat "apa aku juga boleh memanggilmu Tatsuya?"

Laki-laki itu mengangguk "baiklah, sekarang apa boleh kulihat nilai terakhir ujian matematikamu?" tanya laki-laki itu.

Sialan! Kalau tadi ia membanggakan nilai tujuhpuluh enam miliknya, sekarang ia malah mengutuk dirinya yang terlalu bodoh dalam pelajaran perhitungan itu. Dengan malu yang luar biasa, iapun memberikan kertas ujiannya pada laki-laki yang menjadi tutornya.

Ia bisa mendengar laki-laki itu terkikik pelan "tidak apa-apa [Your Name]-chan, tujuhpuluh enam bukanlah nilai yang buruk" kata laki-laki itu.

Gawat, wajahnya pasti sudah sangat merah karena malu saat ini "aku memang sangat buruk di matematika" jawabnya dengan nada yang sangat rendah.

"tidak apa-apa, bukankah aku disini untuk membantumu belajar matematika?" tanya laki-laki itu sambil tersenyum.

Jantungnya berdetak lebih cepat, senyum laki-laki ini membuatnya membeku, laki-laki ini memiliki senyuman yang mengerikan menurutnya. Ia berpikir, bagaimana ia bisa fokus dengan jantung yang berdegup secepat ini?

=~=~=~=~=

"tidak, tidak" kata Himuro itu untuk kesekian kalinya "kau tidak boleh melupakan pangkat dua di dalam akar" jelasnya sembari menunjuk pekerjaan miliknya.

"oh iya, kau benar" kata gadis sambil mengangguk-angguk, kemudian menambahkan pangkat dua didalam pekerjaannya.

Entah sudah berapa lama mereka berdua terus menerus membahas soal, menurut Himuro, gadis di sampingnya ini termasuk cepat memahami, hanya saja gadis itu jugacepat lupa dengan rumus.

Himuro terus menerus memperhatikan gadis itu mengerjakan soal, saat pertama kali mereka membahas soal, gadis itu benar-benar buruk, sangat buruk. Tetapi, setelah dijelaskan, kesalahan gadis itu tidak sampai tiga kali, bukankah hebat?

Dan salah satu faktor gadis itu cepat lupa adalah, kurangnya minat gadis pada pelajaran berhitung ini. Menyebabkan, ia tidak peduli dengan rumus dan seketika melupakannya.

"apa ini sudah benar?" perkataan gadis itu membuat Himuro tersentak "bagaimana Tatsuya-kun?" tanya gadis itu lagi.

Himuro tersenyum, semuanya soal yang dikerjakan gadis itu jawannya benar, bahkan penyederhanaan gadis itu sudah sempurna. Himuro mengusap pelan kepala gadis itu "kerja yang bagus [Your Name]-chan" katanya.

Himuro bisa melihat wajah gadis itu merona, lalu gadis itu menundukkan wajahnya "bagaimana kalau selanjutnya kita membahas trigonometri?"

Gadis itu membalas dengan anggukan, lalu memberikan Himuro buku paket miliknya.

Pertama-tama, Himuro menanyakan hal-hal dasar materi pada gadis itu, kemudian menjelaskan, lalu member gadis itu soal-soal untuk latihan.

"Tatsu-"

Chuu~

=~=~=~=~=

Mata [Your Name] membulat, ia tidak sengaja mencium bibir laki-laki itu ketika ia ingin berbalik menatap laki-laki itu dan bertanya, dan disaat yang sama laki-laki itu juga berbalik menatapnya. Alhasil, bibir mereka bertemu.

"m-maaf Tatsuya-kun!" katanya panik, ia bisa merasakan pipinya merona dan sensasi bibirnya yang bertemu bibir Himuro masih terasa "a-aku benar-benar tidak sengaja, sungguh!"

[Your Name] bisa melihat laki-laki itu menatapnya "lupakan saja, ayo kita lanjutkan belajarnya" balas laki-laki itu.

[Your Name]pun kembali duduk disamping Himuro 'bagaimana aku bisa lupa pada ciuman pertamaku!!' teriak [Your Name] dalam hati.

Kemudian mereka berdua terhanyut dalam keheningan, kadang-kadang Himuro menjelaskan penggunaan sin, cos, dan tan dalam soal. [Your Name] masih terbayang-bayang bibirnya yang tidak sengaja menyentuh bibir Himuro.

Tetapi meski begitu, ia tetap bisa mencerna penjelasan Himuro dan tetap (sedikit) fokus.

Hingga, sebuah ketukan terdengar di pintu [Your Name] "[Your Name], Himuro-kun, ayo makan malam" suara ibu [Your Name], yang entah kenapa terdengar lebih lembut dari biasanya, terdengar dibalik pintu.

[Your Name] menatap jam weker kecil berwarna [Favourite Colour] yang berada di atas nakasnya, pukul setengah tujuh malam "kurasa kita akhiri pelajaran hari ini [Last Name]-chan" kata laki-laki itu padanya "kerja yang bagus [Last Name]-chan."

[Your Name] mengangguk "kau juga Himuro-kun" ia lalu membereskan perlengkapan belajarnya di mejanya, kemudian keluar dari kamarnya di ikuti Himuro.

Sesampainya mereka dilantai bawah, ayah dan ibu [Your Name] menyambut mereka "oh, kalian sudah selesai?" tanya ayah [Your Name].

"iya [Last Name]-san" jawab Himuro "saya juga ingin pamit."

"Himuro, makan malam saja dulu di sini" kata ibu [Your Name] "lagipula, kalian belajar dari siang kan?"

[Your Name] bisa melihat laki-laki itu pasrah dan berjalan ke meja makan, bergabung dengan keluarganya.

Tak lama kemudian, mereka selesai makan, Himuro sudah bersiap untuk pulang "terima kasih untuk makan malamnya [Last Name]-san" kata Himuro yang berdiri didepan pintu "dan jangan lupakan rumusnya [Your Name]-chan."

[Your Name] mengangguk "hati-hati di jalan Tatsuya-kun" kata [Your Name], ketika laki-laki itu sudah agak jauh dari rumahnya.

=~=~=~=~=

[Your Name] menatap lembar ujian matematika dihadapannya, ia gugup bukan main. Bagaimana kalau ia tidak bisa menjawabnya? Bagaimana kalau apa yang ia pelajari tidak masuk di ujian? "sekarang, balikkan kertasnya, dan mulai kerjakan" suara pengawas ruangannya terdengar sangat menyeramkan.

[Your Name] membalik lembar soalnya, betapa terkejutnya ia, ketika mengetahui semua soal yang dilihatnya seperti sudah memiliki rumus "aku rasa, aku bisa mengerjakannya" gumamnya.

Enam puluh menit berlalu, [Your Name] tidak percaya, ia menyelesaikan soalnya dengan mudah. Bahkan Akito, murid terpintar dikelasnya masih mengerjakan soal miliknya.

"[Last Name], apa kau sudah selesai?" tanya pengawasnya yang menatapnya "kalau kau sudah selesai, kumpul dan keluarlah."

[Your Name]pun bangkit, lalu meletakkan pekerjaannya di atas meja pengawas.

=~=~=~=~=

Saat paling mendebarkan di mulai, [Your Name] duduk di kursinya dengan tidak tenang. Bagaimana tidak, hari ini hari pembagian hasil ujian matematika. Ia tak henti menghentak-hentakkan kakinya di lantai.

"[Full Name]" panggil Akiyama-sensei selaku guru matematikanya, dengan gugup ia berjalan menuju kedepan, tangannya gemetar menerima hasil ujiannya, ia benar-benar enggan untuk melihat hasilnya ujiannya.

"kerja yang bagus [Last Name]" kata Akiyama-sensei.

"eh?" tanya [Your Name], ia lalu membalik kertas ujiannya angka sembilanpuluh tujuh "apa!?" teriaknya tak percaya "ini sungguhan? Serius sensei? Angkanya tidak terbalik?"

"kau hanya salah tiga soal, bagaimana angkanya terbalik?" kata Akiyama-sensei sambil tersenyum "pertahankan nilaimu."

[Your Name] tersenyum puas, sembilanpuluh tujuh, jauh dari bayangannya. Ia kira paling tidak delapanpuluh.

Ia tidak sabar untuk memperlihatkannya pada Himuro, ia juga meminta Himuro untuk menemuinya hari ini, di depan universitas Himuro, toh universitas Himuro tidak terlalu jauh dari rumahnya.

Ia kembali memandang kertasnya 'apakah ini kekuatan cinta?' tanyanya dalam hati, lalu terkikik pelan. Ya [Your Name] menyadari ia menyukai laki-laki itu setelah beberapa minggu di beri tutor, dan salah satu faktor cinta adalah waktu 'kan?

Bel pulang berbunyi, sesaat setelah seluruh murid di kelasnya telah mendapatkan hasil ujian matematika mereka. Karena [Your Name] tidak masuk klub manapun, ia keluar dengan tergesah-gesah.

Ia berjalan setengah berlari menuju universitas Himuro, senyum terus-menerus menghiasi bibirnya, jantungnya berdegup kencang, ia juga memutuskan untuk menyatakan cintanya kalau nilainya diatas tujuhpuluh.

Kini, ia berdiri di depan gerbang universitas Himuro, ia sudah tahu kapan Himuro akan pulang, Himuro sendiri yang member tahunya.

Setelah beberapa lama menunggu, ia mendapati sosok laki-laki itu berjalan keluar daro arah universitas, tangannya ia masukkan ke dalam kantung celananya. Tetapi, ada seorang gadis yang menggandeng tangan Himuro, membuat [Your Name] mengernyitkan alisnya.

Himuro dan gadis asing itu tersenyum dan tertawa bersama, menyebabkan [Your Name] mengalami sesak tiba-tiba di sekitar dadanya. Dan klimaksnya, gadis itu mendapat kecupan di bibir oleh Himuro sebelum meninggalkan Himuro.

Airmata terbendung di pelupuk mata [Your Name], dadanya seakan-akan baru saja di remukkan. Oksigen juga seakan-akan menipis di sekelilingnya.

"oh, [Your Name]-chan!" laki-laki itu memanggilnya.

Dengan cepat, ia mencoba mengembangkan senyumnya "Tatsuya! Kemarilah" katanya berusaha tetap tersenyum.

"ada apa?" tanya Himuro.

"lihat nilai ujian matematika ku!" katanya sambil memperlihatkan kertas miliknya.

Ia bisa melihat Himuro tersenyum dan mengelus pelan kepalanya "kerja yang bagus [Your Name]-chan" katanya "kau akhirnya bisa mendapatkan nilai yang memuaskan."

[Your Name] tersenyum simpul "apa gadis yang kau cium tadi, kekasihmu?" tanya [Your Name].

"kau melihatnya?" tanya laki-laki itu lalu memandang kearah lain karena malu "ya, dia kekasihku."

[Your Name] kembali mengembangkan senyumnya "dia cantik" kata [Your Name] berusaha tegar.

Ia memang bisa mendapatkan nilai yang memuaskan, tetapi ia tidak bisa mendapatkan Himuro.

Bagaimana ia bisa mengatakan cintanya pada Himuro yang telah bahagia dengan gadis lain? Rasanya menyakitkan, merelakan, benar-benar menyakitkan.

Dan ia berusaha untuk mengerti, cinta itu, tidak untuk dipaksakan.

=~=~=~=~=

*otoge: otome game, permainan simulasi kencan (sebenernya gak perlu dijelasin) :v

Alhamdulillah Mahouka masih bisa ketemu sama Ramadhan T^T yang puasa mana suaranya!!? Semoga adegan kisu nggak buat puasanya batal :'D.

Maapin Mahouka, kalau Mahouka punya salah, yang disengaja maupun enggak :'D atau karena update nggak sesuai jadwal dan lain-lain.

Mahouka nggak update karena wifi Mahouka bermasalah :'v anime aja Mahouka masih minggu lalu :'D dan ini hotspot mama, thanks mom, mama punya banyak kuota daripada Mahouka //cry.

Sekian dari Mahouka

See you next Oneshots!

MK♥

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top