Red Thread [Hayama x Reader]

Oke Mahouka kembali bawa request-an lagi~ dan Kali ini dari Kaoru_misaki thanks for request ^^

Enjoy!


=~=~=~=~=

Unmei no Akai Ito, selanjutnya disebut sebagai Benang Merah Takdir, merupakan kepercayaan Jepang yang sebetulnya berasal dari Cina. Konon, di jari kelingking setiap orang ada benang merah yang tak kasat mata, yang akan terhubung dengan jodohnya. Hanya dengan jodoh sejatinya saja. Benang tersebut bisa saja sangat panjang dan dua orang yang benang merahnya saling terhubung bisa saja di tempat yang sangat berjauhan, bahkan bisa saja terpisah ruang dan waktu. Benang tersebut pun bisa saja kusut, namun takkan ada yang bisa memutuskan benang itu. Singkatnya, kalian dan jodoh sejati kalian terhubung dengan benang merah tak terlihat di jari kelingkingnya.

Menurut legenda, dewa mengaitkan benang merah di setiap jari para kekasih sejati agar mereka suatu saat nanti dapat bertemu dan saling jatuh cinta. Itulah mengapa terkadang ada saja orang yang jatuh cinta pada pandangan pertama, atau ada saja pasangan kekasih yang sekalipun sering bertengkar namun tetap saja bersama, maupun ada juga orang yang bertemu di tempat dan situasi yang tak terduga namun bisa menjadi kekasih sampai akhir hayat. Bisa jadi itu karena mereka saling terhubung oleh Benang Merah Takdir. [source: Japanese Station]

[Your Name] lalu memandangi kelingkingnya "oi [BestFriend Name], apa kau percaya dengan Unmei no Akai Ito?" tanya [Your Name] setelah ia membaca sebuah artikel tentang urban legend dari Jepang tentang benang merah tak terlihat dikelingking yang katanya terhubung dengan jodoh

"memangnya kenapa?" tanya [Bestfriend Name] yang sedang asik bermain PSP dikelas mereka "kau habis baca artikel tentang itu?" tanya [Bestfriend Name], ia tahu kalau [Your Name] memang maniak membaca, termasuk artikel yang menurutnya bagus diinternet, lalu [Bestfriend Name] menghentikan aktivitas bermainnya

[Your Name] mengangguk "jadi, apa kau percaya?" tanya [Your Name] lagi

[Bestfriend Name] terlihat berpikir "kurasa begitu, karena menurutku setiap orang pasti punya jodohnya masing-masing" jelasnya bijak, kemudian kembali sibuk dengan PSP ditangannya "ngomong-ngomong [Your Name], apa kau sudah mengerjakan PR matematika untuk kelas selanjutnya?" tanya [Bestfriend Name]

[Your Name] mengangguk, lalu mengorek-ngorek isi tasnya "ini, aku tahu kau sangat buruk di pelajaran itu" katanya sambil menyerahkan bukunya pada [Bestfriend Name] "aku tidak menyuruhmu menyalinnya, tapi mengoreksi jawabanmu" kata [Your Name] lagi

"wah~ Arigato [Your Name]-chan"

"terserahlah" kata [Your Name] ia kembali membaca artikel tentang Unmei No Akai Ito

=~=~=~=~=

[Your Name] masih memikirkan tentang benang merah dikelingkingnya, siapa? Dimana? Apakah mereka sudah bertemu atau kapan mereka bertemu? Besok? Atau hari ini? Ia terus menerus memikirkannya sampai-sampai tidak melihat jalan didepannya

Ia menabrak seseorang, lebih tepatnya seorang laki-laki. [Your Name] berjongkok, mengambil barang-barangnya "sumimasen" [Your Name] meminta maaf, ia benar-benar malu ditambah mereka berada ditempat yang cukup ramai

Setelah membereskan barang-barangnya ia menatap laki-laki yang ditabraknya "sumimasen aku tidak memperhatikan jalan" kata [Your Name] sambil membungkukkan badannya

"iee tidak apa-apa kok" kata laki-laki itu sambil menyunggingkan senyumnya "eh? Kau dari Rakuzan juga?" tanya laki-laki itu

[Your Name] menyadari seragam mereka berdua sama, hanya saja celana dan rok yang membedakan "iya, aku kelas satu" kata [Your Name] "namaku [Full Name]" [Your Name] memperkenalkan dirinya

"kouhai ya?" gumamnya lalu tersenyum "Hayama Kotaro, kelas dua" kata laki-laki bernama Hayama Kotaro itu "kuharap kita bisa bertemu lagi [Last Name]-san" kata Hayama, ia kemudian melambaikan tangannya dan kemudian melangkahkan kakinya

'Jadi, ini yang namanya takdir?' pikir [Your Name] kemudian tersenyum, ada sesuatu yang menggelitiknya, rasa senang dan bahagia yang bercampur menjadi satu. Ia bahkan tak sabar untuk bertemu dengan Hayama Kotaro lagi

=~=~=~=~=

Keesokan harinya, ia menjalani harinya seperti biasanya. Tetapi tidak pada saat makan siang, ia mengelilingi gedung SMA Rakuzan untuk menemukan Hayama Kotaro, ia ingin menemukan laki-laki berambut oranye serta bermanik emerald itu "aku menyerah" ujarnya, bagaimana tidak sudah tiga kali dia mengelilingi sekolah dan sama sekali tidak menemukan laki-laki itu "sebaiknya aku kembali kekelas"

Dengan sedih ia meninggalkan tempatnya berpijak, ia benar-benar ingin menemui laki-laki itu "[Last Name]?" suara khas milik laki-laki yang ditemuinya kemarin membuatnya berbalik, ia mendapati Hayama yang basah kuyup oleh keringatnya sendiri "kau sedang apa?" tanya laki-laki itu sambil ngos-ngosan, terlihat jelas laki-laki itu pasti baru saja berlari

"aku..." entah mengapa lidah [Your Name] tiba-tiba kelu, bukannya ia ingin menemui Hayama 'kan? "aku ingin menemuimu Hayama-senpai" kata [Your Name], ia yakin wajahnya kini memerah

Wajah Hayama juga tiba-tiba memerah "o—oh begitu" kata Hayama sambil memegangi tengkuknya. Mereka berdua terdiam, tenggelam dalam atmosfer kecanggungan yang dibuat [Your Name] "kau tidak kembali kekelas [Last Name]?"

[Your Name] tersadar bel pertanda istirahat telah selesai bergema "a—ah iya, aku baru saja mau pergi" kata [Your Name] gugup, ia kemudian berbalik dan mulai melangkah

"ano, [Last Name]-san boleh ku minta e-mailmu?" tanya Hayama, ia lalu mengalihkan pandangannya "itu juga kalau kau mau"

Bagaimana bisa [Your Name] menolak? Ia lalu mengambil smartphone yang berada disaku almameternya "tentu Hayama-senpai"

=~=~=~=~=

Entah sudah berapa lama [Your Name] dan Hayama saling mengenal, dua minggu? Mungkin lebih, [Your Name] kembali menatap kelingkingnya, apakah terhubung dengan Hayama? Ia berharap begitu "[Last Name]!" suara khas dari Hayama mengintrupsi lamunannya

"Hayama-kun" balas [Your Name], tidak ada lagi embe-embel senpai, Hayama sendiri yang memintanya "kenapa kau memanggilku?" tanya [Your Name]

"itu... anu... kau tahukan festival kembang api Sabtu ini?" tanya Hayama dengan gugup sambil menggaruk tengkuknya "apa kau mau pergi bersamaku?" tanyanya to the point

[Your Name] membeku, Hayama mengajaknya? Ini bukan mimpi kan? "hanya kita berdua?" tanya [Your Name]

"ya itu terserah kau, kau boleh mengajak—"

"tidak" sela [Your Name] "maksudku, tidak apa-apa kalau kita berdua, lagipula [Bestfriend Name] pasti pergi bersama pacarnya" kata [Your Name] lalu tersenyum "jadi, kita bertemu dimana Hayama-kun?"

Hayama tersenyum "aku akan menjemputmu jam setengah tujuh" kata Hayama "jaa na, [Your Name]" kata Hayama

Hayama memanggil dengan nama depannya 'aku pasti bermimpikan?' kata [Your Name] dalam hati. Kemudian ia kembali tersenyum

=~=~=~=~=

[Your Name] sudah siap dengan yukata miliknya, padahal masih ada satu jam sebelum Hayama menjemputnya "astaga [Your Name], aku tidak tahu kau begitu menyukainya" kata [Bestfriend Name] yang kebetulan mengunjunginya "aku baru melihatmu sesemangat ini untuk pergi" katanya

[Your Name] tidak langsung menanggapinya, ia terlalu asik memperhatikan yukata miliknya "aku tidak menyukainya" kata [Your Name] sambil tersenyum "hanya saja kurasa benang merah dikelingkingku terhubung dengannya, bukankah itu keren?"

"kau menyukainya" kata [Bestfriend Name] lalu tersenyum "lagipula, kau benar-benar mempercayai urban legend itu ya [Your Name]?" tanyanya "kuharap dia benar-benar pasanganmu"

[Your Name] mengangguk dengan semangat "kau tidak pergi dengan pacarmu?" tanya [Your Name]

"oh, dia sedang liburan di Tokyo" kata [Bestfriend Name] "makanya aku datang kesini, dan ternyata kau sudah punya kencan"

"maafkan aku" kata [Your Name] sambil terkikik pelan "sepertinya aku sudah tidak sabar bertemu dengannya"

=~=~=~=~=

Hayama menatap [Your Name] dengan tidak percaya, bukan karena penampilan gadis itu buruk, bukan, tetapi gadis itu benar-benar cocok dalam balutan yukata berwarna [Favourite Colour], ditambah tataan rambut yang cocok dengan yukata yang dipakainya "apa aku terlihat aneh Hayama-kun?" tanya [Your Name] khawatir, karena sedari tadi Hayama terus-menerus menatapnya

Hayama menggeleng "tidak, kau tidak terlihat aneh" kata Hayama "kau, benar-benar cantik" kata Hayama malu-malu

[Your Name] merasakan wajahnya merona akibat perkataan Hayama "kau juga tampan dengan yukata milikmu" balas [Your Name]

Wajah Hayama juga memerah, ia mengalihkan pandangannya dan menggaruk tengkuknya "k—kalau begitu ayo kita pergi" kata Hayama kemudian mengulurkan tangannya pada [Your Name]

[Your Name] menerima uluran tangan Hayama, ia merasakan tangan laki-laki disampinya begitu hangat sehangat kepribadiannya, jujur ini pertama kalinya ia memegang tangan laki-laki

Di festival, mereka mencoba berbagai jajanan disana seperti takoyaki, sukiyaki, dan jajanan lainnya mereka juga menangkap ikan mas koki menggunakan kertas dan gagal, hingga puncak acara tiba dimana akan banyak kembang api yang akan menghiasi langit

[Your Name] dan Hayama duduk disebuah bangku taman, tempat itu menjadi spot mereka untuk melihat kembang api beberapa menit lagi "arigato Hayama-kun" kata [Your Name] "kau sudah mengajakku kesini"

"aku senang kau suka" kata Hayama. Mereka kembali hanyut dalam keheningan, hingga kembang api menghiasi langit "[Your Name]!" panggil Hayama sambil berteriak, karena ledakan kembang api bisa saja suaranya tidak terdengar

[Your Name] menoleh menatap Hayama yang sebenarnya hanya duduk disampingnya "SUKIDAYO!" teriak Hayama sambil menyunggingkan senyumnya "jadilah pacarku!"

[Your Name] menyunggingkan senyumnya lalu mengangguk. Sekarang ia benar-benar yakin, kalau benang merah dikelingkingnya, terhubung dengan kelingking laki-laki disampingnya

=~=~=~=~=

Happy 15+K reads and 1+k votes ^^ banyak juga yak ._. Mahouka nggak nyangka, makasih banget loh ^^

Dan maaf sebelumnya Mahouka nggak update sesuai urutan request, nggak apa-apa 'kan? tenang aja Mahouka bakalan share semua request kok :3 dan ini juga part ke-30, berarti Mahouka udah nulis 29 cerita wow xD

Ok sekian dari Mahouka~

See you Next OneShots!

MK♥

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top