Move On [Kise x Reader]
Hallo selamat malam~~
Maaf Mahouka baru update xD laptop dipake Imouto buat marathon sih :'D [derita anak yang gapunya laptop]
Oke sebenarnya Mahouka mau share request, tapi sepertinya yang ini lebih menarik untuk dishare :v. yang udah baca satu part sebelum ini [AkaRea] pasti tau apa yang terjadi sama Kise dan Rea, tapi Mahouka tidak menyarankan untuk membaca part sebelumnya [karena ya... lemon] tapi kata imouto nggak dibacapun bisa kok xD
pokoknya itulah :v
banyak omong nih Mahouka :v
Enjoy~!
warnings: OOC, typo(s), gaje, de-el-el.
=~=~=~=~=
Kise duduk di sofa ruang tengah apartemen miliknya, matanya tak henti menatap layar smartphone miliknya.
Sudah lebih dari sebulan [Your Name], gadis yang menjadi kekasihnya selama beberapa tahun memutuskan hubungan mereka. Dan lebih dari sebulan pula gadis itu tidak memberinya kabar, atau paling tidak gadis itu mengupdate status di media sosial miliknya.
Tetapi tidak, gadis itu seperti hilang ditelan bumi. Tak ada kabar, tak ada pesan terakhir, semuanya seakan menghilang begitu saja.
Kise sempat berpikir bahwa gadis itu memblock dan berhenti mengikuti akun-akunnya, tetapi tidak, gadis itu tidak memblock ataupun berhenti mengikuti akunnya. Bahkan gadis itu masih mengikuti seluruh akun media sosial miliknya.
Kise melipat tangan kanannya di atas kepala dan tangan yang satunya masih memegang smartphone. Lalu ia menutup matanya perlahan, ia terlalu lelah dengan semua hal yang terjadi.
Mulai dari pekerjaannya sebagai model yang semakin padat, fansnya yang semakin menggila, dan saat ini ia rindu setengah mati pada [Your Name].
Biasanya suara gadis itu akan menjadi musik di telinganya, paha gadis itu akan menjadi bantalnya, dan sentuhan lembut gadis itu di kepalanya akan menjadi pengantar tidurnya.
Ia menggigit bibir bawahnya, hal sederhana seperti itu membuat ia semakin rindu dengan gadis itu.
Mereka memang tak pernah berkencan dengan normal sebelumnya, ia yang selalu memprioritaskan pekerjaan dan fans, membuatnya lupa akan gadis itu. Gadis itu merasa tak keberatan tidak menjadi prioritas pada awalnya dan ia juga selalu tidak memprioritaskan gadis itu secara berulang-ulang.
Tetapi pada akhirnya, gadis itu juga ingin menjadi prioritas.
Dan dirinya yang tidak terbiasa menjadikan gadis itu sebagai prioritas malah berakhir dengan gadis itu memutuskan hubungan mereka.
Ia menghela nafas, kemudian bangkit untuk mengambil air minum. Ia sadar dirinya sangat haus.
Saat berjalan menuju kulkas, matanya tertuju pada meja makan. Matanya menatap cangkir berwarna putih milik [Your Name]. Ia ingat gadis itu selalu minum apapun di apartemennya menggunakan cangkir itu.
Ia tersenyum pilu, semua hal kecil dari gadis itu membuatnya semakin tak dapat menahan rindu.
Ia kemudian mengambil lalu memakai jaket musim dinginnya. Ia sudah memutuskan untuk menemui gadis itu, ia sudah tidak dapat menahan rasa rindu yang terus bersarang di hatinya.
Ting... Nong...
Saat ia baru saja ingin keluar, bell apartemennya berbunyi.
Kise menautkan alisnya sejenak, kemudian langsung menuju ke pintu membukakan orang yang menekan bell apartemennya.
Mata Kise seketika membulat tatkala mengetahui siapa yang berdiri di depan pintu apartemennya, "[Your Name]-cchi," panggilnya pelan.
"Hai, Kise," balas gadis itu kemudian tersenyum.
Kise terlalu senang, bahkan ia langsung memeluk gadis itu hingga hampir terjatuh, "Aku merindukanmussu, [Your Name]-cchi."
Gadis itu hanya tertawa lembut dan memberikannya elusan pelan di punggung.
Hingga beberapa menit berlalu, Kise masih memeluk gadis itu, merasakan aroma shampo yang selalu di pakai gadis itu. Aroma yang sangat ia rindukan.
"Apa kita akan terus berada di sini?" tanya gadis itu kemudian tertawa pelan, "aku khawatir tetanggamu melihat kita."
Kise tersadar lalu melepaskan pelukannya "A—ah ya," jawabnya gelagapan, "masuklah."
Gadis itu lalu masuk, "Maaf mengganggu," kata gadis itu pelan.
Gadis itu berjalan mendahuluinya menuju ke ruang tamu, "Rasanya sudah lama sekali aku tidak ke sini," kata gadis itu sesaat setelah duduk di sofa.
Kise berdiri mematung menatap gadis itu, "M—maafkan akussu," kata Kise gelagapan, matanya menatap gadis itu dengan ragu.
Gadis itu tertawa pelan, "Ada apa denganmu Kise?" tanyanya, "aku selalu memaafkanmu, bahkan sebelum kau meminta maaf," jelas gadis itu, "dan kau tahu itu kan?"
Kise menatap gadis itu dengan tidak percaya, "Benarkah?"
Gadis itu menjawab dengan anggukan, "Jadi apakah sekarang kita baik-baik sajassu?" tanya Kise, "maksudku hubungan kita baik—"
Perkataan Kise terhenti tatkala melihat wajah [Your Name] yang seketika menatap ke arah yang lain, "[Your Name]-cchi?" tanya Kise.
"Maaf Kise," kata gadis itu pelan, "tentu saja kita baik-baik saja, tidak ada lagi masalah di antara kita," jelas gadis itu.
Gadis itu kemudian mengambil sesuatu dari dalam tasnya, sebuah benda persegi panjang berwarna putih dengan hiasan pita di sekitarnya, "Tapi hubungan kita benar-benar berakhir pada hari itu Kise," kata gadis itu lalu memberikan benda persegi panjang itu pada Kise.
Akashi Seijuuro dan [Full Name]
Kise memegang benda itu dengan tidak percaya, sebuah undangan pernikahan. Gadis yang dicintainya dengan laki-laki yang menjadi mantan teman setimnya akan menikah, "Benarkah?" tanyanya sembari menatap tidak percaya gadis yang tengah duduk di sofa itu.
Gadis itu mengangguk, "Maafkan aku Kise," kata gadis itu, "sebenarnya bohong kalau aku bilang aku tidak mencintaimu, aku masih mencintaimu, setelah bertahun-tahun kita menjalin hubungan tentu saja rasa cintaku tidak bisa hilang begitu saja," jelas gadis itu, "tapi mengingat kau yang tak mau dikekang olehku dan masih ingin bekerja serta memberikan perhatian lebih pada fansmu, aku menyerah dengan rasa cintaku."
Kise terdiam, rasa menyesal menyelimuti dadanya, "Apa kau tahu Sei pernah menyatakan cintanya padaku beberapa tahun yang lalu tetapi aku menolaknya karena aku mencintaimu? Pasti tidak," kata gadis itu lalu tertawa hambar.
"Karena pada akhirnya, aku menyerah padamu yang menyia-nyiakanku dan memilih Sei yang tidak pernah menyerah padaku," ucap gadis itu.
Hati Kise benar-benar hancur berkeping-keping mendengarkan seluruh perkataan gadis itu. Inilah yang ia dapatkan setelah apa yang ia lakukan pada gadis itu.
Gadis itu lalu bangkit dari duduknya, "Kurasa aku harus segera pergi," kata gadis itu, "selamat tinggal, Kise."
Sesaat setelah gadis itu melewatinya menuju ke pintu keluar, Kise memegang lengan gadis itu, "Bisakah, aku meminta sesuatu sebelum kau pergissu?" pinta Kise.
Gadis itu terdiam sejenak, "Baiklah," jawab gadis itu, "Apa yang kau inginkan?"
"Cium aku untuk yang terakhir kalinya," ujar Kise menatap gadis itu penuh harap.
"Tidak mungkin, bagaimana aku mencium—"
Perkataan gadis itu terhenti tatkala Kise mendaratkan bibirnya pada gadis itu. Meskipun cuma beberapa detik, Kise benar-benar menyesal menyia-nyiakan gadis itu.
"Itu ciuman perpisahan kitassu," kata Kise lalu memaksakan seulas senyuman, "sampai jumpa [Your Name]-cchi."
Gadis itu memandangnya dengan tatapan sedih, kemudian kembali berjalan menuju ke pintu, "Sampai jumpa lagi," kata gadis itu untuk yang terakhir kalinya, kemudian hilang di balik pintu.
=~=~=~=~=
Sebuah pesta yang sangat meriah diadakan beberapa saat setelah Akashi dan [Your Name], mengucapkan janji pernikahan mereka di hadapan semua orang dan seorang Pastor di sebuah gereja di kota Tokyo.
Semua orang hadir, teman-teman dan keluarga dari kedua mempelai menyaksikan keduanya saling mengucapkan janji pernikahan.
Termasuk Kise, ia juga menyaksikan hal yang paling menyakitkan seumur hidupnya. Ketika gadis yang dicintainya telah berganti nama mengikuti nama suaminya.
"Bagaimana rasanya Kise-kun?" tanya seseorang tiba-tiba saat ia sedang menikmati sampanye yang disajikan.
"A—ah!" teriaknya, "kau membuatku terkejut Kurokocchi!" kata Kise kesal.
Laki-laki yang diteriaki hanya memasang wajah datar, "Maafkan aku kalau begitu," kata surai biru dengan datar.
Kise menghela nafas, "Sudahlah, tidak apa-apassu," kata Kise, "apa maksud Kurokocchi bertanya padaku bagaimana rasanya?"
"Maksudku," kata laki-laki itu, "bagaimana rasanya di tinggal wanita yang dulu sangat mencintaimu?"
Kise merasa ada panah imajiner yang menusuk tepat di hatinya, "Tentu saja rasanya sangat menyakitkanssu," kata Kise lalu tertawa hambar, "jika saja dulu aku sedikit memperhatikannya, mungkin kami yang akan mengucapkan janji dan namanya tidak akan menjadi Akashi, tapi menjadi Kise," jelas Kise lalu menunjukkan senyumnya.
Laki-laki di sampingnya terdiam sejenak, "Aku sudah memberitahumu berkali-kali, lengah sedikit saja seseorang akan bergerak merebutnya darimu," jelas laki-laki itu, "kau lihat sendiri 'kan?"
Kise mengembangkan senyum paksanya, "Kau benarssu, Kurokocchi," kata Kise, "aku sama sekali tidak menyangka Akashicchi menyukai [Your Name]-cchi," kata Kise.
Kali ini, sang surai biru yang menghela nafas, "Tentu saja Kise-kun tidak tahu, kau 'kan tidak peka," kata sang surai biru.
"Kau benar, aku memang tidak peka."
Sang surai biru menatap Kise, "Jadi, apa yang akan kau lakukan setelah ini?" tanya si surai biru.
Kise menatap sampanye miliknya, "Mungkin kembali bekerjassu dan," laki-laki itu menjeda perkataannya, lalu tatapannya menuju kepada kedua mempelai yang sedang tertawa bahagia bersama, "move on dari wanita yang kucintai."
Kise merasakan sebuah tangan di pundaknya, "Semoga berhasil Kise-kun."
Kise tersenyum, "Tentu saja akan berhasilssu, jangan remehkan aku ya!" kata Kise.
Kise tahu menyesali semua perbuatannya tidak akan mengembalikan [Your Name] padanya, apalagi menyalahkan dirinya terus menerus. Dan pilihan terbaik saat ini adalah,
Move on.
=~=~=~=~=
Karena aku sayang imouto dan Kise adalah husbu-nya, makanya ini nggak nyessek-nyessek amat :v
siapa yang hari Senin disuruh ke sekolah? //angkat tangan dengan terpaksa// padahal harusnya udah libur kan...? kan!!??? //guling-guling//
selamat malam minggu btw, Mahouka seharian bobo mulu :v terlalu sulit untuk moveon dari kamar dan tempat tidur, tadi sempet buka laptop cuma download lagu dan--//jan curhat.
mungkin segini aja, kalau mau tanya-tanya something atau apalah silahkan komen //ngarep//
Mahouka mau main otoge-- ah uangku abis ._. bobo aja deh.
See you next Oneshots!
MK♥
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top