Lets End This [Akashi X Reader]


Mahouka balik, sebenernya mau nge-share ini siang tadi,cuma wifi bermasalah :v jadi ya gitu

special thanks to SeijuroKawaii Istinya_Lelouch  and NaraRiany for request ^^


=~=~=~=~=

Lima tahun, waktu lima tahun bukan waktu yang singkat untuk menjalin hubungan. Ya lima tahun [Your Name] dan Akashi menjalin hubungan sebagai sepasang kekasih, dengan berbagai konflik dan kenangan mereka lalui selama lima tahun

Tetapi hari ini, tidak seperti biasa Akashi tidak menghubungi [Your Name], ia tahu laki-laki itu mungkin sibuk dengan pekerjaannya sebagai calon pewaris perusahaan ayahnya, tapi apa sesibuk itu sampai tidak memberi kabar pada kekasihnya sendiri? "kau tidak apa-apa [Your Name]?" tanya [Bestfriend Name], teman seuniversitasnya tetapi berbeda jurusan "sepertinya ada yang menganggumu"

"tidak" kata [Your Name] lalu memaksakan seulas senyum "aku hanya... ya kau tahu gelisah karena tidak dihubungi" jelasnya sambil menggenggam erat smartphonenya

[Bestfriend Name] tertawa pelan, ia tahu [Your Name] tipe gadis yang tidak suka dibuat khawatir apalagi dengan tidak dihubungi "kenapa tidak kau saja yang menghubunginya lebih dulu?" tanyanya

[Your Name] menghela nafas "kau pikir sudah berapa kali aku menghubunginya dan dia tidak menjawab?" tanya [Your Name] balik, kesal karena [Bestfriend Name] sepertinya menganggap enteng masalahnya

"santai saja, aku hanya memberimu solusi" kata [Bestfriend Name] sambil terkekeh pelan "bagaimana kalau kau mengunjunginya?" usul [Bestfriend Name] "bukan hanya mendengar suaranya, kau juga bisa melihat wajahnya, bagaimana?"

Sialan! Kenapa [Your Name] sama sekali tidak terpikirkan itu? lagipula, Akashi juga tinggal sendiri karena ayahnya selalu di Tokyo dan menyuruh Akashi mengurus cabang yang berada di Kyoto "kau benar-benar cerdas [Bestfriend Name], pantas saja kau masuk ke universitas"

"aku tidak secerdas itu" elak [Bestfriend Name] "sudahlah, kau kunjungi saja dia"

"siap!" sahut [Your Name], kemudian mulai meninggalkan [Bestfriend Name]

=~=~=~=~=

Gawat, [Your Name] benar-benar gugup saat ini, mengunjungi Akashi dirumahnya ah ralat mansionnya, keringat dingin memenuhi telapak tangannya, bagaimana ini? Lagipula ia sudah lupa kapan terakhir kali melihat wajah Akashi. Dan juga masih ada beberapa meter menuju rumah Akashi dan dia sudah gugup "aku pulang sajalah" pikirnya

Saat ia melangkah berbalik, ia mendapati sebuah limousine berhenti dijalan tepat disampingnya. [Your Name] meneguk ludahnya dengan susah payah, ia tahu kalau limousine yang ada dihadapannya adalah milik Akashi. Perlahan, kaca jendela limousine itu turun, menampakkan laki-laki tampan bersurai merah "[Your Name], sedang apa kau disini?" tanya Akashi

[Your Name] mulai salah tingkah, ia lalu mengalihkan padangannya "a—aku ingin menemuimu" kata [Your Name] dengan suara yang pelan, tetapi Akashi masih bisa mendengarnya

"masuklah" katanya, tetapi terdengar seperti perintah. [Your Name] lalu membuka pintu limousine itu, kemudian masuk kedalamnya

[Your Name] duduk dengan gugup, kenapa dia jadi gugup begini? Bukannya dia mau menemui Akashi 'kan? 'sial, aku gugup sekali' pikirnya dalam hati. Limousine, itu terus berjalan menuju rumah Akashi yang sudah tidak terlalu jauh, hening, tak satupun mengeluarkan suara

Kini mereka sudah sampai dipekarangan mansion milik Akashi, [Your Name] meneguk ludahnya, meskipun ia sudah pernah kesini ia masih terkagum-kagum akan keindahan dan kemewahan mansion ini

Taklama, supir pribadi Akashi membukakan pintu. Akashi turun terlebih dahulu disusul [Your Name] "okaerinasai Seijuuro-sama" kata maid dan butlernya lalu membungkuk menyambut pemilik rumah

"tadaima" kata Akashi, kemudian ia menyerahkan jasnya pada salah satu butler dan mulai berjalan "ikut aku [Your Name]" kata Akashi

[Your Name] hanya mengangguk, ia tidak tahu harus berkata apa

Akashi mengajaknya kesebuah ruangan, [Your Name] ingat ini kamar Akashi, ia bisa melihat sebuah tempat tidur, lemari, dan sebuah biola disudut ruangan. Mata [Your Name] tertuju pada sebuah foto yang tak pernah bosan dilihatnya, foto yang memperlihatkan Akashi kecil dan orangtuanya yang tersenyum bahagia

Itu foto keluarga Akashi

"kau benar-benar tidak bosan memandanginya" kata Akashi, ia duduk disebuah sofa yang berada ditengah ruangan

[Your Name] tersenyum kecil "aku suka melihatmu tersenyum Sei" kata [Your Name], ia memang menyukai senyum laki-laki itu "dan aku akui ibumu sangat cantik, bahkan aku sampai iri" jelas [Your Name]

Nyonya Akashi Shiori atau ibu Akashi memang sangat cantik dimata [Your Name], tak heran jika anaknya Akashi Seijuuro sangat tampan

"kau tahu" kata Akashi tiba-tiba, [Your Name] kemudian menatapnya "karena kau disini, aku ingin memberitahumu sesuatu" kata Akashi

[Your Name] merasa atmosfir disekelilingnya menjadi tegang "m—memberitahuku apa?" tanya [Your Name] gelagapan, ia benar-benar takut dan gugup

"ayo kita akhiri hubungan ini" kata Akashi

[Your Name] merasa hatinya hancur berkeping-keping, rasanya benar-benar menyakitkan, ia lalu menatap Akashi "k—kenapa?" tanya [Your Name] tidak percaya "k—kenapa kau harus menungguku berada disini?" tanya [Your Name] dengan suara bergetar, airmata membendung dipelupuk matanya "kenapa kau harus membuatku mendatangimu? Padahal kau bisa langsung mengatakannya lewat telepon—" ah rasanya ia sudah tidak sanggup melanjutkan perkatannya "jadi, ini alasan kenapa kau tidak menghubungiku samai membuatku khawatir? Kau memikirkan cara untuk memutuskanku?" kata [Your Name] pelan, airmata sudah membasahi pipinya, benar-benar menyakitkan

Akashi menatapnya lalu mendekat kearah [Your Name], kemudian ia memegang pipi [Your Name], menghapus jejak airmata dipipinya dan mengecup bibir gadis itu 'ciuman terakhir kah?' pikir [Your Name], menyakitkan, kenapa laki-laki ini malah memberinya ciuman padahal ia sudah menyakiti hatinya?

Ciuman itu berubah menjadi ciuman yang begitu dalam. Akashi menarik tengkuk [Your Name] untuk mendekat padanya, sedangkan [Your Name] tanpa sadar mengalungkan tangannya dileher Akashi

Mereka menghentikannya karena pasokan oksigen mereka yang mulai habis "kau benar-benar memberikanku ciuman terak—"

"siapa yang bilang itu ciuman terakhir?" tanya Akashi, membuat [Your Name] menatapnya dengan heran "dengarkan aku. Aku ingin hubungan kita berakhir karena ini sudah terlalu lama, aku menunggumu mendatangiku karena aku sangat sibuk dan kau pasti tahu itu jadi aku tidak bisa mendatangimu, dan laki-laki mana yang mau melamar kekasihnya lewat telepon?"

[Your Name] mengangguk, jadi begitu. Tunggu dulu, melamar? "melamar!?"

Akashi tersenyum lembut "aku ingin mengakhiri hubungan kita dan melanjutkannya ketingkat yang lebih serius, dan aku tidak ingin membuatmu khawatir sebagai kekasih, tetapi khawatir sebagai seorang istri, bagaimana?" kata Akashi, membuat wajah [Your Name] merona "sekarang [Full Name], maukah kau menikah denganku?" tanya Akashi, ia lalu berlutut sambil menggenggam tangan kanan [Your Name] dengan tangan kirinya sedangkan tangan yang lainnya memegang kotak berwarna merah berisikan cincin untuk [Your Name]

Tangis [Your Name] kembali pecah, kali ini bukan karena ia sedih Akashi mengakhiri hubungannya, tetapi karena ia bahagia Akashi mau melanjutkan hubungan mereka ketingkat yang lebih serius "tentu saja! Kau, Bakashi!" kata [Your Name] sambil sesenggukan

=~=~=~=~=

Besok senin dan pastinya besok sekolah, ah sudahlah

Yap, beberapa request lagi, sebenarnya masih banyak, tapi nanti diselingin sama FF yang udah Mahouka ketik. Mahouka share kalau lagi mood :v

Ok see you next OneShoots!

MK♥

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top