Karma [Aomine x Reader] {sequel Selfish}


yo Mahouka balik malem [banget], karena banyak yang minta sequelnya, Mahouka buat sequel!

warning: broken hearts!

enjoy~!


=~=~=~=~=

[Your Name] dan Aomine tengah duduk diatap berdua, tanpa [Bestfriend Name] ataupun Momoi. Mereka hanya berdua, hal yang sangat jarang mereka dapatkan.

[Your Name] dan Aomine masih menjalin hubungan, dibelakang [Bestfriend Name]. laki-laki berkulit tan itu belum memutuskan hubungannya dengan [Bestfriend Name] sampai sekarang, dan sampai sekarang pula [Your Name] dan Aomine harus bertemu secara diam-diam, takut-takut ada orang yang mengetahui hubungan mereka berdua

[Your Name] menatap Aomine yang berbaring sambil menutup mata dengan lipatan tangan sebagai bantal, kemudian mengalihkan pandangannya "Daiki" panggil [Your Name] pelan

Laki-laki bersurai biru tua itu membalasnya dengan dehaman "bukankah, sebaiknya kita memberitahu [Bestfriend Name] tentang hubungan kita?" tanya [Your Name] "aku benar-benar merasa kita harus memberitahunya"

Aomine seketika membuka matanya "kau yakin?" laki-laki itu berbalik bertanya "maksudku kau siap menerima resikonya?" tanya Aomine meyakinkan

[Your Name] menggigit bibir bawahnya, ia benar-benar ingin memberitahukan [Bestfriend Name] tentang hubungannya dengan Aomine, tetapi apa benar ia bisa menerima resikonya? Ia tahu resikonya adalah persahabatannya dengan [Bestfriend Name], tetapi ia dan [Bestfriend Name sudah bersahabat sejak lama, dan ia mempertaruhkannya disini. Tetapi, disisi lain, ia ingin memberitahukan orang-orang bahwa Aomine itu adalah miliknya, bukan milik [Bestfriend Name]. ia lalu kembali menatap Aomine

[Your Name] mengangguk "aku siap" kata [Your Name] mantap

=~=~=~=~=

[Your Name] dan Aomine berjalan menelusuri koridor SMA Touō, [Your Name] tidak bisa menahan rasa gugupnya. Bagaimana reaksi [Bestfriend Name] saat mengetahui ia berpacaran dengan Aomine?

[Your Name] membayangkan gadis itu mencaci makinya, mengeluarkan kata-kata yang kasar, pasti itu akan terjadi dan ia sudah siap "kau tidak apa-apa? Kita tidak harus memberitahukannya"

[Your Name] menggeleng "kita harus" kata [Your Name], mereka berdua menuju kelas [Bestfriend Name], mereka sudah berjanji bertemu disana tadi

Semakin dekat mereka dengan kelas [Bestfriend Name], semakin berat langkah kaki [Your Name], apakah ia benar-benar melakukan hal ini? Tanpa ia sadari, mereka sudah berada didepan kelas [Bestfriend Name], dan Aomine langsung menggeser pintu kelas

Gadis bersurai [Hair Colour] itu menatap [Your Name] dan Aomine "ah Daiki, [Your Name], kalian lama sekali" kata gadis itu lalu menunjukkan senyumnya

[Your Name] menggigit bibir bawahnya, ia lalu menatap [Bestfriend Name] "[Bestfriend Name]" kata [Your Name] pelan "aku ingin memberitahumu sesuatu" kata [Your Name] gugup

[Bestfriend Name] menunggu perkataan [Your Name] "aku dan Aomine, sebenarnya—"

"aku tahu" sela [Bestfriend Name] "aku tahu [Your Name], kau dan Daiki menjalin hubungan dibelakangku" jelas gadis itu, ia mencengkram erat rok miliknya "kau pikir aku tidak curiga saat Daiki tidak mau mengantarku pulang? Saat kita sudah sangat jarang pulang bersama?" kata gadis itu, suaranya gemetar menahan tangis "aku tahu"

[Your Name] menatap sahabatnya itu, reaksi [Bestfriend Name] benar-benar jauh dari dugaannya "maaf"

[Bestfriend Name] menarik nafasnya, [Your Name] bisa melihat mata gadis itu berkaca-kaca "tapi selama Daiki bahagia, aku tidak apa-apa" katanya "kurasa selamat tinggal Daiki" [Bestfriend Name] memegang pundak Aomine "dan [Your Name], aku minta, bisakah kau jangan pernah memanggil atau berbicara padaku lagi? aku tidak ingin mengenalmu lagi"

Dengan itu [Bestfriend Name] meninggalkan [Your Name] dan Aomine yang membeku "apakah aku mengacaukannya?" kata [Your Name] pelan

"kurasa, tidak" kata Aomine "ayo, kita juga harus segera pulang"

=~=~=~=~=

Entah sudah berapa lama semenjak [Your Name] memberitahu [Bestfriend Name] tentang hubungannya dengan Aomine, [Bestfriend Name] tidak pernah berbicara dengannya, mereka hanya saling menyapa, lalu setelah itu mereka tidak berbicara

Aomine belakangan ini sangat berubah, entah apa yang terjadi, [Your Name] tahu ada yang salah dengan laki-laki itu. setiap kali [Your Name] bertanya, laki-laki itu hanya menggeleng dan mengatakan tidak ada yang salah. Mungkin itu urusan pribadi, [Your Name] mengerti kalau Aomine tidak ingin memberitahukannya, dan dia juga mengerti

[Your Name] menatap jam dipergelangan tangannya, lalu meniup menggosokkan kedua tangannya musim gugur memang sangat dingin, ia sudah menunggu Aomine distasiun ini lebih dari limabelas menit, dan laki-laki itu belum menunjukkan keberadaannya

Setelah ia kembali melewati limabelas menit selanjutnya, ia melihat laki-laki bersurai biru berjalan kearahnya, [Your Name] mengembangkan senyumnya "Daiki!" panggilnya dengan lantang

Aomine menatapnya sepersekian detik, kemudian berjalan kearahnya. Seperti biasa, ketika mereka bertemu Aomine akan mengecup bibirnya keudian menggenggam tangannya

[Your Name] berjalan disamping Aomine, rencananya mereka menghabiskan hari ini dengan berkeliling ditaman Shinjuku. [Your Name] kembali merasakan laki-laki disampingnya ini sedang menyembunyikan sesuatu "Daiki, apa yang menganggu pikiranmu?"

Aomine menatapnya, kemudian menghela nafasnya "[Your Name], kurasa kita akhiri saja hubungan ini" kata Aomine

[Your Name] seketika membeku, lalu berbalik menatap laki-laki yang lebih tinggi darinya "apa maksudmu?"

Aomine mengalihkan pandangannya "aku sadar, tanpa [Bestfriend Name] ada yang berbeda, seperti ada yang kurang" kata Aomine

"bukankah kau suka padaku?" tanya [Your Name] "kau bilang kau suka padaku" kata [Your Name], airmata sudah terbendung dipelupuk matanya

"aku menyukaimu" kata Aomine "tetapi aku mencintai [Bestfriend Name], dan aku baru menyadarinya sekarang, rasa rindu, rasa yang kurasa bersamanya benar-benar berbeda saat bersamamu"

"lalu kau memutuskanku? Setelah semua yang kukorbankan? Sahabatku?" kata [Your Name] tidak percaya "aku benar-benar—" ia tidak mampu melanjutkan perkataannya

"maafkan aku" kata Aomine pelan "tapi aku benar-benar mencintai [Bestfriend Name]"

[Your Name] menangis, ia menutup wajahnya dengan kedua tangannya, ia juga mendengar Aomine yang menjauh, rasanya dadanya seperti ditusuk ribuan belati, ditambah angin musim gugur seakan-akan menamparnya dan juga seolah-olah mengejeknya, apakah ini karma? Ia tidak tahu karma akan semenyakitkan ini

Pengorbanan yang ia lakukan seakan-akan tidak berarti, tidak bernilai, dan kini ia merasa dirinya benar-benar sebagai orang yang rendah, mengorbankan segalanya demi cinta, dan ini yang cinta berikan padanya? Benar-benar menyedihkan

=~=~=~=~=

Mahouka sebenernya ngerjain tugas [iya sampe malem dan belum selesai], cuma bosan dan malah ngetik ini :v. ciee putus, padahal udah ngancurin hati orang. Sebenernya nggak tega, cuma kayaknya seru aja kalau diputusin, anggap aja disini reader jadi antagonis [emang iya]

Udaah ah, udah malem banget

See you next OneShoots!

MK♥


Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top