Finally I Can Talk To You [Nijimura x Reader]
Mahouka balik! yang udah UTS atau yang baru mau UTS mana suaranyaa!! //oke abaikan
Mahouka balik bawa pelangi, Nijimura Shuuzo! request dari @FanyaHimawan
Enjoy~!
warning: typo(s), OOC, de-el-el
=~=~=~=~=
[Your Name] menghela nafasnya pelan, ia harus menemui seorang temannya yang bergabung dalam komite sekolah. Jujur, ia sangat malas menuju ke ruangan itu, karena dekat dengan ruang guru dan banyak guru yang berlalu lalang disekitar daerah itu dan biasa menyuruhnya untuk melakukan sesuatu, seperti membawakan kertas untuk di copy di lantai tiga, buku tugas, maupun projek-projek kelas lain. Maklum anak rajin
Tetapi, ketika ia datang keruangan itu dan tepat setelah rapat antar anggota komite selesai, Fumiya Akito, teman yang harus ia temui karena tugas sekaligus tetangganya, keluar dari ruangan bersama dengan laki-laki bersurai raven
Tinggi laki-laki disamping Akito itu membuatnya harus mendengadah, manik hitam laki-laki itu menatap langsung tepat ke manik [Eye Colour] miliknya. Ia terdiam sejenak
Percaya pada cinta pada pandangan pertama? [Your Name] percaya, karena ia sedang merasakannya
"oh [Your Name]" panggil Akito "apa kau butuh bantuan?"
[Your Name] tersadar dari lamunannya seketika "ah... uh... oiya Akito-kun, hasil praktek biologi ada di kau 'kan?" tanya [Your Name] "aku ingin memintanya dan akan membuat kesimpulan"
"baiklah, akan ku copy ke flashdisk ku dulu, lalu kuberikan padamu" kata Akito "oh dan Nijimura, sampai berjumpa minggu depan di rapat komite"
Laki-laki yang dipanggil Nijimura hanya mengangguk, lalu pergi meninggalkan Akito dan [Your Name] "apa kau menyukainya [Your Name]? Aku bisa mendekatkanmu dengannya" kata Akito dengan nada menggoda "namanya Nijimura Shuuzo"
Wajah [Your Name] bersemu "t—tidak, bagaimana bisa aku... mana mungkin! Aku baru saja bertemu dengannya!" elaknya, padahal ia memang menyukai laki-laki itu
"baiklah, baiklah" kata [Random Boy Name] sambil tertawa pelan "apa aku harus membawa flash diskku kerumahmu?" tanyanya
"paling tidak fashdisk itu ada sebelum Rabu ini"
"oke baiklah"
=~=~=~=~=
Oke terimakasih untuk [Random Boy Bame] yang menjadi anggota komite sekolah, ia bisa bertemu laki-laki bersurai raven itu dan jatuh cinta
Dan setelah pertemuan singkatnya itu, [Your Name] resmi menjadi pengagum rahasia Nijimura. Tidak, bukan stalker, lebih lembut dari stalker, karena ia hanya melihat dan mengagumi dari jauh, bukan mencoba mencari tahu tentangnya
[Your Name] juga menjadi penonton setiap pertandingan basket SMP Teikō, sekalipun hanya latih tanding. Paling tidak, ada Nijimura 'kan?
Tolong jangan kira ia adalah gadis aneh, ia hanya terlalu malu untuk menyapa Nijimura hanya untuk sekedar bilang 'bukankah kau anggota komite sekolah seperti Akito?' atau paling tidak 'aku sering melihatmu di pertandingan basket sekolah' ia terlalu malu
Kini, ia sedang duduk bersama Akito untuk menghabiskan jam makan siang, maklum [Best Friend Name] sedang demam dan tinggal laki-laki ini yang cukup dekat dengannya "jadi [Your Name], bagaimana hasil PDKT jarak jauh mu dan Nijimura?"
Tuhan, tolong kutuk laki-laki yang berada dihadapannya ini "biasa saja, memangnya kenapa?" tanya [Your Name] ketus
Akito tertawa pelan "biasa saja berarti tidak ada hasil yang berarti" kata Akito "sudah kubilang, aku bisa saja membantumu, tapi kau yang terlalu keras kepala tidak ingin kubantu"
"diamlah Akito, menjengkelkan sekali mendengarkan ocehanmu yang tidak berguna itu" kata [Your Name] kesal "kau tahu, ini urusan pribadiku, jangan ikut campur"
"baiklah, baiklah" kata Akito "ngomomg-ngomong aku akan mengantarmu pulang, karena [Best Friend Name] tidak ada, aku yang akan melakukannya"
"tch, baiklah"
"kalau begitu, tunggu aku didepan ruang komite sekolah"
=~=~=~=~=
[Your Name] menaruh kertas yang baru saja di copy dari mesin fotocopy diatas meja guru sejarahnya, guru perempuan setengah baya itu melihatnya sedang senggang dikoridor di dekat ruang komite, dan menyuruhnya untuk menuju kelantai tiga untuk mengcopy dan kembali keruang guru yang ada dilantai satu. Beruntung sekali
Seandainya saja Akito tidak memintanya untuk menunggu disini, seandainya saja laki-laki itu tidak mengantarnya pulang. Ia pasti sudah berada dirumah dan bermalas-malasan
Setelah membantu setidaknya empat guru yang melihatnya, ia akhirnya berdiri sambil bersandar pada dinding, keringat bercucuran dari kening serta lehernya, nafasnya juga terengah 'sialan, semoga saja tidak ada guru yang menyuruhku lagi' katanya dalam hati
Sesaat setelah ia berkata seperti itu, pintu ruang komite terbuka, [Your Name] langsung tersenyum, mengetahui ia akan segera pulang, dan selamat dari guru-guru yang akan meminta tolong. Tetapi setelah penghuni ruang komite keluar satu-persatu, Akito tidak menunjukkan batang hidungnya 'kemana pula anak itu?'
[Your Name] yakin, ruang komite telah kosong, dan [Your Name] belum melihat Akito. Dan ia berpapasan dengan laki-laki bersurai raven baru saja keluar dari ruang komite, [Your Name] dilema apakah ia harus bertanya pada laki-laki itu atau masuk keruang komite mencari Akito
Ia memilih opsi kedua, ia masuk keruang komite, lalu menatap ruang komite yang kosong dan sudah tidak memiliki penghuni, dengan terpaksa ia memilih opsi pertama dan mengejar Nijimura yang sudah agak jauh "N—nijimura-san!" teriaknya
Laki-laki yang dipanggil berbalik "i—itu... anu, apa kau melihat Akito-kun?" tanya [Your Name] gugup
Laki-laki itu mengernyitkan dahinya sejenak "Akito tidak ikut rapat komite kali ini" kata Nijimura "ia langsung pulang dan izin padaku"
[Your Name] bersumpah akan memenggal kepala laki-laki itu jika bertemu, ia sudah menunggu laki-laki itu, bayangkan saja, ia rela menunggu laki-laki itu, rela disuruh-suruh, dan laki-laki itu ternyata tidak ikut rapat!?
"dan [Last Name]-san, kan?" tanya Nijimura
"iya?"
"aku ingat, Akito memintaku untuk mengantarmu pulang" kata Nijimura "Akito bilang kalian bertetangga, dan aku juga tinggal dekat didaerah itu"
Wajah [Your Name] memerah, apa Akito ingin melihatnya mati dengan gugup didepan Nijimura? Sialan "kurasa tidak perlu Nijimura-san, kau punya latihan basket 'kan?"
"tidak, aku sudah izin karena mengikuti rapat komite" kata Nijimura santai "tunggu aku diloker sepatu, aku akan mengambil tasku dulu" dengan itu Nijimura berlari dari hadapannya dan meninggalkannya
=~=~=~=~=
[Your Name] melihat ujung sepatunya sambil memegang erat tas miliknya, telapak tangannya dingin karena gugup, ia menunggu Nijimura seperti yang laki-laki itu minta
Ia menunggu cukup lama 'mungkin Nijimura dan Akito hanya mengerjaiku, aku pulang sajalah' pikirnya, iapun menghela nafas pelan dan mulai meninggalkan loker sepatu
"mau kemana kau?" suara yang khas milik Nijimura menghentikan langkahnya "bukankah sudah kubilang untuk menungguku?" tanya laki-laki itu dengan kesal sambil mengganti sepatu ruangannya dengan sepatu biasa
[Your Name] terdiam, melihat laki-laki itu yang sepertinya terengah-engah, mungkin buru-buru mengemasi barang-barangnya agar dirinya tidak menunggu 'sangat tidak mungkin [Your Name]' katanya dalam hati
Setelah Nijimura mengganti sepatunya, ia berjalan menuju [Your Name] dan mulai meningalkan kawasan SMP Teikō. Mereka berdua diam, tak saling membuka percakapan, maklum ini kali kedua mereka bertemu dan kali pertama saling menyapa
[Your Name] gugup setengah mati, bisa dilihat dari cara ia berjalan sambil menunduk, dan caranya berusaha menjaga jarak dengan Nijimura "ngomong-ngomong [Last Name]" panggil Nijimura
"i—iya?" tanya [Your Name] gugup
"aku selalu melihatmu saat pertandingan resmi maupun latih tanding klub basket" kata Nijimura "apa kau suka basket?"
"oh itu... aku melakukan observasi tentang basket untuk tugas sastra" kata [Your Name], dalam hati ia menepuk pundaknya sendiri, menyadari betapa absurd jawabannya. Tetapi Nijimura menyadari kehadirannya, bukankah itu cukup?
Nijimura tersenyum "Akito bilang, kau masuk klub sastra" kata Nijimura "kau juga katanya sangat pendiam saat pertama bertemu, dan akan menjadi sangat menyebalkan kalau sedang dalam mood yang paling jelek"
[Your Name] tertawa, apa Akito berusaha menjelekkannya didepan Nijimura? "tetapi kurasa sangat menyenangkan bisa berbicara denganmu [Last Name]"
[Your Name] bisa merasakan pipinya memerah, perkataan Nijimura seakan-akan menginginkan mereka berdua menjadi lebih dekat "kurasa ada untungnya juga Akito tidak ikut rapat" kata Nijimura "akhirnya aku bisa berbicara denganmu"
Jantung [Your Name] berdetak lebih cepat, pipinya kembali memanas "a—aku juga"
"salam kenal [Your Name]"
Kalau bisa, [Your Name] mau pingsan saat ini juga, menurutnya namanya yang keluar dari mulut Nijimura adalah suara paling indah "i—iya Shuuzo-kun"
=~=~=~=~=
Extra:
"AKITOO!! AKITO!!" teriak [Your Name] didepan rumah Akito, Akito yang sedang makan malah tersedak karena terkejut. Kedua orangtuanya sedang dalam sebuah perjalanan bisnis, dan ia anak tunggal, dan dengan malas, ia membuka pintu rumahnya
Ia bisa membayangkan wajah [Your Name] yang merah karena amarah, pasalnya ia menyuruh gadis itu menunggunya diruang komite dan juga menyuruh Nijimura mengantar gadis itu pulang
Salah, ia salah besar, gadis itu berdiri didepan pintunya dengan senyum yang mengembang lebar yang membuatnya bergidik "kau kenapa [Your Name]?" tanya Akito khawatir
"KAU TAHU NIJIMURA MEMANGGIL NAMAKU!!" teriaknya didepan wajah Akita "KAU TAHU DIA BILANG DIA SENANG AKHIR—"
"tenang [Your Name]! tenang!" kata Akito "masuklah kedalam rumahku dulu"
[Your Name] mengangguk dengan semangat, lalu menghempaskan tubuhnya disofa ruang tamu Akito "sekarang ceritalah"
"kau tadi menyuruh Nijimura mengantur pulang 'kan?" tanya gadis itu, Akito mengangguk "jadi saat dijalan, dia mengatakan bahwa dia senang akhirnya bisa berbicara denganku lalu memanggil nama depanku, astaga aku senang sekali!!" kata gadis itu menggebu-gebu
Akito tersenyum menyeringai "bukankah sudah kubilang bantuanku memang sangat membantumu?" tanya Akito terdengar nada bangga disana
Gadis itu terdiam, lalu melemparinya bantal sofa disampingnya "sudah, lupakan saja" kata gadis itu lalu bangkit
"oi [Your Name]! paling tidak ucapkan terimakasih!" kata Akito
"tidak akan dan sampai jumpa"
=~=~=~=~=
Maaf kalau tidak memuaskan T^T
Anggap aja Akito itu laki-laki pertama yang kalian bayangkan, Mahouka terlalu capek buat nulis Random Boy Name //slap
oke segitu ajah
See you next OneShoots!
MK♥
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top