Is not Sweet but Beautiful (Murasakibara x Reader)
Genre: Romance, Drama(?) (Aargh.. Wakarimasen)
Rate: T
"Bagaimana bisa dia menjadi kekasih Murasakibara-kun?"
"Apa bagusnya gadis itu?"
"Hanya karena ia manager tim basket lalu dengan seenaknya mendekati sang center"
"Belum lagi kudengar ia juga mendekati Himuro-kun. Benar-benar tak tahu diri"
Kalimat demi kalimat penuh perkataan negatif sudah biasa (Your name) dengar. Siswi kelas satu di SMA Yosen itu mulai mendapatkan perkataan-perkataan tidak sedap setelah ia diketahui menjadi kekasih sang center tim basket, Murasakibara Atsushi. Banyak siswi-siswi lain yang tak menyukainya karena paras yang (Your name) miliki. Sebenarnya mereka iri karena wajah milik (Your name) yang terbilang cantik juga kedekatannya dengan anggota-anggota tim basket. Sehingga hal itupun membuat mereka dengan asalnya menyebarkan gossip yang menjelekan nama (Your name). Dan naasnya, banyak murid yang percaya, terkecuali anggota tim basket yang tahu kebenaran di balik semua itu tentunya.
"(First name)chin jangan terlalu memikirkan omongan mereka. Apa (First name)chin mau aku menghancurkan mereka?"
Tiba-tiba seorang pemuda bersurai violet dengan tinggi tak rata-rata berjalan di samping gadis itu. Mendongakan kepala untuk menatap sang kekasih, (Your name) kemudian tersenyum.
"Tidak. Tidak perlu, Atsushi-kun. Aku tidak mau Atsushi-kun dianggap jahat"
"Kalau demi (First name)chin, aku tidak masalah menjadi jahat", balas Murasakibara, pemuda bersurai violet itu diselingi kunyahan.
Semburat merah menghiasi pipi (Your name). Kekasihnya di samping polos ternyata juga romantis. Walaupun romantisnya kali ini sedikit ekstrim.
"A-arigatou, Atsushi-kun. Tapi a-aku benar-benar baik-baik saja. Tak usah khawatir", ucap (Your name) meyakinkan.
"Baiklah~ Tapi kalau (First name)chin merasa tidak baik, bilang saja padaku, ok~?"
"Tentu, Atsushi-kun. Ayo masuk!"
Setelah itu (Your name) segera masuk ke kelasnya diikuti Murasakibara dari belakang. Tak lama kemudian bel masuk berbunyi dan pelajaran pun dimulai.
.
"Atsushi-kun, aku ke belakang sebentar. Atsushi-kun ke kantin dulu saja", ucap (Your name) saat bel istirahat berbunyi.
"Ok~"
Tanpa banyak tanya, Murasakibara segera menuruti ucapan sang kekasih. Dengan langkah malas pemuda violet itu berjalan menuju kantin seperti yang (Your name) ucapkan. (Your name) yang melihat hal itu juga segera melangkahkan kaki ke kamar mandi.
"Maa, maa, ada manager kita disini", ucap salah seorang gadis yang (Your name) tahu merupakan siswi yang paling sering mengganggunya.
"Tidak bersama kekasihmu?"
(Your name) tak sedikitpun angkat bicara. Setelah mencuci tangan, gadis itu segera berjalan pergi. Namun belum sempat mencapai pintu keluar dari toilet, rambutnya sudah lebih dulu ditarik paksa, membuat gadis itu seketika mendongakan kepala dan mengaduh.
"Ittai!"
"Oh, sakit? Kalau begitu jangan melawan"
Tiba-tiba dua orang gadis lain sudah berada di belakang (Your name) dan memegangi kedua tangan gadis itu. Salah seorang dari mereka ada yang memasang penutup mulut dan ada pula yang menjaga pintu toilet.
"Ini tidak akan lama. Kami hanya ingin memberi hiasan pada wajahmu"
Dengan itu seorang siswi dari gerombolan tadi mengeluarkan sebuah cutter dan mulai mendekatkannya pada wajah (Your name). Sambil berusaha menghindar, (Your name) menatap horror pada benda tajam itu.
"Saa, let's begin", tutur si gadis pemegang cutter sambil membuat sebuah luka gores di pipi kanan (Your name).
"Mmmph!", jerit (Your name) tertahan. Perih terasa jelas di pipi kanannya. Ia tidak menyangka akan mendapat perlakuan seperti ini.
"Finish!", seru gadis yang tadi membawa cutter sambil tersenyum puas. "Nee, (Full name)-san. Jangan pernah mengatakan hal ini kepada siapapun atau kau akan mendapatkan yang lebih buruk", ancamnya kemudian memberi aba-aba kepada siswi-siswi yang lain untuk pergi. "Satu hal lagi. Kuharap kau bisa menjauhi Murasakibara-kun. Ja~"
Setelah gerombolan tadi meninggalkan toilet, (Your name) segera terduduk lemas. Ia lepas kain yang tadi digunakan untuk menutup mulutnya dan dengan air mata yang mengalir gadis itu berjalan ke wastafel untuk menghilangkan bekas darah di pipinya.
.
(Your name) berjalan gontai ke kantin. Mengedarkan pandangan ke sekililing, ia segera mendatangi sebuah bangku dimana sang kekasih sudah duduk dengan makanannya.
"(First name)chin?", panggil Murasakibara saat melihat kekasihnya yang hanya mendudukan diri dalam diam, tak menyapa terlebih dulu seperti biasanya.
"Ada apa, Atsushi-kun?", balas (Your name) dengan ekspresi yang terlihat kosong seolah-olah sesuatu baru saja diambil dari gadis tersebut.
"(First name)chin tidak apa-apa? Apa yang terjadi dengan pipi (First name)chin?", tanya Murasakibara. Bohong jika dia saat ini tidak khawatir.
Hening. (Your name) sibuk mengunyah makanannya. Beberapa saat kemudian (Your name) membuka mulut untuk menjawab.
"Ya. Tak apa", jawabnya singkat.
Setelah itu mereka melanjutkan acara makan dalam hening. Murasakibara tahu ada yang tidak beres dengan kekasihnya. Namun karena pikirannya yang masih seperti anak kecil, pemuda bersurai violet itupun tak tahu harus melakukan apa.
.
Seorang gadis bersurai (Hair colour) sedang berdiri di atap sekolah sendirian. Benaknya sibuk memikirkan berbagai macam hal yang membuatnya seperti ini. Sudah beberapa hari setelah kejadian di toilet itu dan (Your name) semakin mempertanyakan hubungannya dengan Murasakibara. Apakah ia masih harus mempertahankan hubungan itu ataukah mengakhirinya saja sekarang? Karena sejak pipinya terluka, (Your name) terus berusaha untuk menjauhi sang center tim basket SMA Yosen.
"(First name)chin. Ada apa?"
Suara bernada malas khas seorang Murasakibara Atsushi terdengar, membuat (Your name) membalikan badan menghadap pemuda itu.
'Haruskah aku menyudahinya?'
'Apakah aku masih pantas bersama Atsushi-kun?'
'Bukankah jika tidak bersamanya bully-an ku akan berkurang?'
'Kami-sama. Apa yang harus kulakukan? Aku masih mencintainya'
'Tapi apakah dia juga masih mencintaiku?'
Pikiran (Your name) sibuk sendiri. Hingga tanpa sadar air mata mengalir di pipinya.
"(First name)chin?", panggil Murasakibara, terbesit rasa khawatir dalam ekspresi malas itu.
Murasakibara segera melangkah mendekati kekasihnya. Ia tahu ada yang salah dengan gadis itu. Ia semakin yakin setelah melihat (Your name) yang mulai terisak.
"Atsushi-kun.. Aku tidak sanggup lagi.. Hiks.. Kupikir hubungan kita sampai disini saja..", ucap gadis itu di sela isakannya sambil menutup muka dengan kedua tangan.
"Apa maksud (First name)chin?"
"Aku.. Aku tidak pantas untukmu, Atsushi-kun.. Hiks.. Aku tidak manis sama sekali.. Murid-murid lain tidak menyukaiku.. Jika kita terus bersama, bisa saja.. Hiks.. Bisa saja Atsushi-kun juga akan dibenci", jelas (Your name) masih sambil menutup wajah.
Pemuda bersurai violet itu mulai memegang kedua tangan gadis didepannya. Perlahan namun pasti ia buat wajah manis milik si surai (Hair colour) terlihat. Lalu ia membungkukan badan dan mengecup pipi milik (Your name) cukup lama.
"(First name)chin memang tidak manis. Tapi (First name)chin cantik. Jadi tidak ada alasan bagi (First name)chin untuk pergi daeiku", ucap Murasakibara setelah melepas kecupannya sambil membelai lembut surai (Hair colour) itu.
(Your name) mendongakan kepalanya perlahan untuk menatap Murasakibara. Kedua bola matanya membulat tak percaya. Jujur, gadis itu senang karena pemuda di depannya ini masih mencintainya setelah apa yang sudah ia lakukan selama ini. Namun di lain sisi gadis itu juga takut, ia takut jika bully-an nya akan bertambah parah.
"Nee, (First name)chin. Siapa yang melukaimu?"
"I-ini.. Tidak.. Tidak ada.. Bukan siapa-siapa", jawab (Your name) kembali menunduk sambil memegang luka gores di pipinya.
"(First name)chin jangan berbohong"
Hening.
(Your name) terdiam. Setelah keberaniannya terkumpul, (Your name) memutuskan untuk memberitahu Murasakibara tentang semuanya. Dan setelah itu, bisa dibayangkan ekspresi seorang Murasakibara Atsushi yang sedang menahan amarah.
"A-Atsushi-kun. J-jangan marah. Aku tidak apa-apa"
Walaupun masih terlihat kesal, Murasakibara berusaha kembali ke ekspresi malasnya.
"Hai'~ Nee, (First name)chin, mau pulang bersama?", tawar Murasakibara sambil menatap malas gadis di hadapannya, sifat biasanya telah kembali.
(Your name) tersenyum. Ia mengangguk.
"Tentu. Ikimashou, Atsushi-kun"
Setelah itu sepasang kekasih tersebut mulai berjalan keluar dari atap, saling bergandengan dan pulang bersama. Akhirnya mereka bisa pulang bersama kembali setelah sekian hari saling menjaga jarak. Murasakibara senang, akhirnya ia bisa bersama dengan orang yang ia sukai lebih daripada maiubou untuk kesekian kalinya. (Your name) juga senang, akhirnya ia bisa bersama pemuda lucu yang bersifat seperti anak-anak itu lagi.
.
Omake
"Mmph!"
"Kau sepertinya meminta luka lebih, nee, (Full name)-san?"
"Ahaha.. Kita tambah saja lukanya supaya seimbang di kanan dan kiri"
Baru saja salah seorang siswi akan menyayat pipi sebelah kiri (Your name), tiba-tiba saja pintu toilet terbuka, menampakan seorang pemuda berambut violet bersama temannya yang berponi sebelah disertai beberapa guru.
"Inilah yang dimaksud oleh teman saya, sensei"
"Lepaskan (First name)chin atau kuhancurkan kalian"
"Jadi ini. Kalian, segera ke ruang kepala sekolah sekarang"
Gerombolan yang tadinya tertawa-tawa itu hanya bisa mengeluarkan ekspresi takut sekarang. Mau tak mau merekapun melangkahkan kaki menuju tempat yang dimaksud. Setelah gerombolan siswi tadi pergi diikuti guru-guru, si surai violet bersama temannya segera mendatangi (Your name).
"(First name)chin tak apa?", tanya Murasakibara sambil membuka penutup mulut yang terpasang pada gadis itu.
"A-arigatou, Atsushi-kun", balas (Your name) setelah mengangguk pertanda ia baik-baik saja.
"Syukurlah kau baik-baik saja, (Last name)", ucap si surai hitam poni sebelah.
"Um!"
Sekali lagi (Your name) mengangguk. Mulai sekarang kehidupan bahagianya tanpa pem-bully-an akan dimulai. Ia harus berterimakasih kepada dua pemuda itu. Berkat mereka, ia tidak akan mendapat luka fisik dan mental yang parah lagi.
.
A/N:
Ini absurd. Berasa kaya sinetron. Padahal saya tidak suka nonton begituan. Tapi yah apa daya, idenya tiba-tiba saja muncul. Nee, readertachi, ada sedikit informasi. Wattpad mulai hidoi. Dan..
Sekarang.
Senin.
Mampus.
Saya masuk sekolah lagi setelah dua minggu libur OTL
Saa, jaa matta, readertachi~!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top