I'm Tired (Kasamatsu x Reader)

Genre: Romance

Rate: T

Otanjoubi omedetou, Kasa-senpai~! Semoga semakin awesome dan membuatku bangga(?)

  Sore itu, di sebuah rumah yang cukup besar, tampaklah seorang gadis yang tengah mengabsen berbagai macam bahan-bahan makanan. Saat ini dia akan membuat kue untuk kekasihnya yang kini tengah berulang tahun.

  (Your name), gadis yang ingin membuat kue tersebut, kini memulai kegiatannya. Bahan-bahan dia absen terlebih dahulu, baru mulailah ia membuat adonan.

  "Baiklah. Semangat, (First name)!", seru gadis itu kepada dirinya sendiri.

  Dan kemudian ia pun segera mencampurkan bahan-bahan yang diperlukan untuk membuat adonan, bersiap membuat kue tart special untuk kekasihnya tercinta.

.

  Di saat (Your name) sedang sibuk membuat kue, seluruh anggota tim basket SMA Kaijou tengah berlatih. Suara pantulan bola terdengar memenuhi gym. Bukan hanya itu, teriakan seorang pemuda berambut hitam pun juga ikut meramaikannya.

  "Kise! Berhentilah menebar pesona untuk fans mu!", seru si pemuda rambut hitam sekaligus kapten tim basket, Kasamatsu Yukio.

  Dengan seruan itu, sebuah tendangan pun menyusul, mendarat tepat di punggung sang ace SMA Kaijou.

  "Huaaa.. Gomen, senpai~!"

  Kasamatsu hanya menghela nafas, berusaha menahan amarahnya yang serasa ingin meledak kapan saja. Pemuda itu tak habis pikir, mengapa di hari ulang tahun nya latihan mereka justru bertambah jam? Tidak bisakah ia pulang lebih awal atau setidaknya pulang seperti biasa?

  "Kalau begitu cepat kembali berlatih!"

  Akhirnya Kise kembali berkonsentrasi kepada latihannya, begitu pula anggota tim yang lain. Setelah itu, mereka pun berlatih dengan serius hingga tanpa terasa hari mulai beranjak malam.

  "Latihan sampai disini!", seru Kasamatsu menyudahi latihan untuk hari ini.

  Anggota yang lain segera menurutinya. Setelah membenahi barang-barang yang mereka bawa, semua anggota mulai melangkahkan kaki keluar dari gym.

  "Nee, senpai! Otanjoubi omedetou~", seruan riang dari si blonde terdengar disusul ucapan selamat ulang tahun dari anggota yang lain.

  "Aa. Arigatou, minna", balas pemuda yang tengah berulang tahun dengan biasa-biasa saja, walau sebenarnya ia merasa senang.

  "Kalau begitu terima ini", ucap Kobori sang center sambil menyerahkan sesuatu yang berukuran lumayan besar. Benda itu terbungkus kardus dan kertas kado polos.

  "Apa ini?", tanya Kasamatsu bingung sambil menerima benda tersebut.

  "Itu dari kami. Saa, jaa matta na"

  Dengan itu anggota tim basket yang lain mulai melangkahkan kaki menjauh dari tempat Kasamatsu berpijak. Kasamatsu hanya terdiam untuk beberapa saat, setelah itu ia pun juga melangkahkan kaki menuju rumahnya dengan gontai. Latihan hari itu terasa begitu melelahkan baginya. Ia harap sesampainya di rumah ada hal yang dapat membuatnya terhibur.

.

  "Tadaima"

  Kini Kasamatsu telah sampai di rumah. Namun tak ada jawaban sepatah kata pun yang ia dapat. Justru aroma harum sebuah kue yang baru matang tercium oleh hidungnya tatkala ia membuka pintu. Karena penasaran, pemuda itu pun melangkahkan kaki mendatangi asal bau tersebut. Semakin ia mendekat, aroma kue semakin tercium, begitu pula suara seorang perempuan yang tengah bersenandung.

  'Siapa yang ada di rumahku? Bukankah yang lainnya sedang pergi?', tanya Kasamatsu dalam hati.

  Akhirnya Kasamatsu sampai di tempat asal bau itu. Dapur. Aroma kue yang ia hirup serta suara senandung itu berasal dari dapur rumahnya sendiri.

  "(First name)?", ucap sang kapten ketika ia mendapati kekasihnya sendiri yang kini tengah menghias sebuah tart.

  "Y-Yukio?!"

  Sontak langsung saja (Your name) menghentikan kegiatannya dan segera mendatangi Kasamatsu. Tanpa banyak  berkata-kata gadis itu segera mendorong kekasihnya keluar dari dapur.

  "Mandilah dulu! Aku akan menjelaskannya saat sudah beres!", titah (Your name) sambil terus mendorong Kasamatsu naik ke kamarnya.

  "Hey! Memangnya kau sudah mandi?"

  "Sepulang sekolah aku langsung mandi lalu kesini! Sudahlah lakukan saja!"

  Mau tak mau Kasamatsu pun menurut pada akhirnya. Ia segera memasuki kamarnya sendiri, meletakan benda besar dari teman satu tim nya tadi lalu mandi.

  Tak lama kemudian Kasamatsu telah selesai dengan kegiatannya. Segera saja ia mendatangi sang kekasih di dapur.

  "Apa yang kau lakukan?", tanya Kasamatsu sambil mendatangi kekasihnya yang sedang berkonsentrasi menghias tart.

  "Aa, Yukio! Lihatlah!", seru gadis itu sambil menunjuk karyanya. "Bagaimana menurutmu?"

  Kasamatsu mencermati tart itu beberapa saat. Sebuah tulisan berbunyi 'Happy b'day, Yukio' yang terbuat dari butter cream terpampang disana. Membuat Kasamatsu tersenyum.

  "Biasa saja", ujar Kasamatsu dengan sengaja.

  "Mou, kau benar-benar menyebalkan!", seru (Your name) sambil menggembungkan pipi sebal. "Padahal aku sudah membuatnya dengan susah payah", tambahnya dengan lirih.

  Pemandangan yang dilihat oleh Kasamatsu membuatnya harus menahan tawa. (Your name) yang sedang kesal terlihat lucu bagi Kasamatsu.

  "Aku bercanda. Itu bagus. Arigatou", ujar si pemuda rambut hitam sambil menepuk pelan kepala kekasihnya.

  (Your name) seketika mendongakan kepala menatap Kasamatsu dengan heran. Tapi kemudian seulas senyum terkembang di bibir nya.

  "Um!", balas (Your name) riang sambil mengangguk. "Saa, ayo kita menikmatinya!"

  Kemudian tanpa basa-basi (Your name) langsung membawa tart buatannya ke ruang TV. Awalnya Kasamatu hanya memandang kekasihnya dengan bingung, namun setelah itu ia pun juga ikut berjalan ke ruang TV

  "Happy birthday to you~ Happy birthday to you~ Happy birthday happy birthday~ Happy birthday, Yuki~"

  (Your name) bernyanyi dengan riang. Sambil bertepuk tangan gadis itu mendendangkan lagu ulang tahun untuk sang kekasih. Kasamatsu yang mendengar kata terakhir dari lagu yang dinyanyikan kekasihnya pun merasa sedikit kesal.

  "Namaku Yukio, (First name)", protes Kasamtsu sambil melipat kedua tangan di depan dada dan menatap (Your name) kesal.

  "Tapi kalau aku bilang 'Yukio', nada nya tidak akan cocok", balas (Your name) tidak mau kalah.

  Kasamatsu hanya bisa menghela nafas pada akhirnya. Berdebat dengan sang kekasih hanya akan membuat perasaan lelahnya kembali. Jadi, dia pun hanya memutuskan untuk tidak membalasnya saja dan memilih untuk menyandarkan punggung pada kepala sofa.

  "Nee, buatlah harapan dan segera potong kue nya, Yukio", titah (Your name) sambil tersenyum manis.

  "A-ah ya. Baiklah", balas Kasamatsu gugup akibat senyuman kekasihnya.

  Kemudian Kasamatsu segera membenarkan posisi duduknya, menutup mata dan membuat permintaan. Harapannya tidaklah terlalu muluk. Masuk ke universitas yang ia inginkan bersama (Your name) hanyalah harapannya untuk saat ini.

  "Potongan pertama untuk siapa, Yukio?", tanya (Your name) ketika melihat kekasihnya telah membuka mata dan mulai memotong kue.

  "Seharusnya otou-san dan okaa-san. Hanya saja mereka sedang tidak disini jadi kuberikan saja untukmu", jawab Kasamatsu sambil menyerahkan potongan pertama kue nya ke (Your name).

  "Arigatou!", ucap (Your name) senang ketika ia menerima kue dari kekasihnya.

  Setelah itu Kasamatsu mulai memotong kue lagi untuk dirinya sendiri. Sembari menikmati kue buatan (Your name), sepasang kekasih itu pun juga berbincang-bincang ringan. Sesekali tertawa kecil jika ada hal yang lucu.

  "Kenapa kau bisa disini?", tanya Kasamatsu sambil menatap (Your name).

  (Your name) tersenyum. "Aku sudah meminta izin ke kedua orangtua mu sebelumnya. Dan mereka mengizinkan. Begitulah singkatnya"

  Dan Kasamatsu hanya bergumam paham. Sekarang giliran (Your name) yang mengajukan pertanyaan.

  "Benda apa yang kau bawa sewaktu pulang tadi?"

  "Hadiah dari anggota tim. Aku tidak tahu apa isinya"

  "Kenapa tidak dibuka?"

  "Akan kubuka tapi tidak sekarang. Saat ini aku benar-benar lelah. Latihan hari ini lebih lama dari biasanya", jelas Kasamatsu sambil menguap. Matanya mulai terasa berat.

  (Your name) menyadari kelelahan kekasihnya. Kalau boleh jujur sebenarnya gadis itu juga merasa lelah. Membuat kue tidaklah mudah, terutama dalam bagian menghiasnya. Namun dia berusaha melawan rasa lelahnya demi Kasamatsu.

  "Nee, Yukio. Kenapa tidak tidur saja?"

  "Hm? Aku malas berjalan ke kamar", jawab Kasamatsu jujur. Kakinya terlalu sulit diajak berkompromi sekalipun hanya untuk menaiki tangga. Sehingga ia pun lebih memilih untuk menyandarkan punggung pada sofa saja.

  "Baiklah kalau itu maumu"

  Hening kemudian melanda. Cukup lama hingga (Your name) baru sadar bahwa sekarang hanya dialah yang sedang terjaga. Kekasihnya kini sudah tertidur dengan posisi kepala yang mendongak menatap atap. Hal itu membuat (Your name) ingin tertawa namun susah payah ia tahan.

  "Maa, kalau seperti ini aku harus bagaimana?", tanya (Your name) kepada dirinya sendiri sambil tersenyum melihat kekasihnya. "Sepertinya membereskan semua ini lebih dulu adalah pilihan terbaik"

  Baru saja (Your name) akan beranjak untuk membereskan barang-barang di depannya, tiba-tiba sebuah beban terasa di pundaknya. Dan ketika ia menatap ke pundakanya, terlihatlah Kasamatsu yang masih tertidur dengan kepala yang kini berada di pundak (Your name).

  "Y-Yukio?"

  Rona merah menjalar di pipi (Your name). Tidak ia sangka hal seperti ini akan terjadi. Mau tak mau ia pun hanya bisa kembali ke posisi semula, tidak ingin membuat kekasihnya terbangun dari tidur. Ia tahu hari ini sangat melelahkan bagi Kasamatsu.

  "Lebih baik aku mendengarkan musik saja"

  Kemudian (Your name) mengambil handphone nya dan mulai memutar lagu. Bukan musik dengan instrumen keras tentunya, melainkan sebuah lagu lembut yang membuat nyaman. Selama beberap menit gadis itu hanya mendengarkan lagu dari handphone nya. Lalu tanpa sadar ia pun ikut tertidur tak lama kemudian.

  Dan malam itu, kedua remaja tadi tertidur dengan pulas. Melupakan segala perasaan letih untuk hari ini dan berharap keesokan harinya dapat bangun dengan keadaan yang lebih baik. Atau setidaknya dapat terbangun tanpa berbagai pertanyaan yang diajukan kedua orang tua si pemuda rambut hitam.

.

Readertachi~! Ini dia birthday fic hasil maraton saya! Ending nya aneh? Yes, no, maybe so. Tapi harap maklum ya kalau ceritanya absurd seperti biasa, karena fic ini baru dimulai ketik dua jam yang lalu. Demo, semoga readertachi tetap suka!
Saa, jaa matta, readertachi~!

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top