Arrive
Chapter 3
.
.
.
.
Jam 01:00 siang, Bandara x di Jakarta
Siing~
Baru saja mereka melangkahkan kaki ke luar bandara namun, panas matahari yang sangat menyengat langsung menusuk ke permukaan kulit mereka hingga ke tulang rusuk. (ok lebay banget)
Akhirnya gara-gara gak kuat merekapun masuk lagi ke bandara.
“Woi Akashi !!! ini Negara emang panasnya kaya kebakar api ya???”
Aomine mulai menggaruk-garuk kepalanya yang gatel gara-gara keringatnya yang mulai ngucur gara-gara tadi.
“ Dasar idiot !!! Indonesia itu emang panas gara-gara ini tuh Negara tropis nanodayo.”
“Woi !!! siapa yang idiot hah !!!”
Aomine langsung menghampiri Midorima untuk ngajak ribut.
“APA nanodayo !!! mau ngajak ribut, hah !!! midorima mulai mendekati Aomine karena ia gak mau kalah juga.
“Ayooo !!! kita ribut di rel aja yok !!!
“Ayoo nanodayo !!! mau di rel yang mana, hah !!!”
“Di rel kereta seberang bandara yang di sono noh ???”
Aomine berbicara dengan wajah yang amat serius sambil menunjuk kea rah rel tersebut.
“WHAT !!!” serentak mereka semua berteriak karena gak percaya sama rel kereta yang di tunjuk sama Aomine.
Oke, gara- gara kepala Akashi udah mulai kaya kebakar gara-gara pusing ngehadapin kedua temennya ini. Maka, ia pun mulai melesatkan guntingnya tersayang ke arah mereka berdua.
*plash~*
Gunting itupun melesat dengan mulusnya ke arah wajah mereka. seketika itu juga mereka berdua terkapar jatuh karena kaget gara-gara gunting Akashi yang baru saja menggores pipi mereka. perlahan Akashi pun mulai mendekati mereka berdua dengan tatapan serius lalu menyeringai lebar, selebar cintamu padaku Akashi kun~ (mmuach… mmuach… )
XXX SNIP, SNIP XXX
“Sejak kapan gue bilang suka sama lu, hah!!! Dasar author tukang ngaku-ngaku !!!
JLEB~ KATA-KATA AKASHI BEGITU NUSUK, NUSUK AMPE KE ULU HATI…
“Tapi… aka~….”
#BLETAK
(ok sekarang author di timpuk pake sepatu dari kulit lembunya Akashi)
“Tch… INI BUKAN KULIT LEMBU AUTHOR !!! INI KULIT LU AUTHOR !!!”
“hiiiiihhh…. Ko se-se-rem sih ~ go-gomen Akashi-kun. Oke kita lan-lanjut aja ya…”
Dengan bulu kuduk yang berdiri sambil nyanyi “berdiri eh, bulu romaku…”
XXX SNIP, SNIP XXX
“au-th-or…” Akashi memanggil dengan begitu lembut tak lupa dengan seringaian mautnya yang membuat author langsung lari ngebecir secepat kilat ke arah laptop untuk meneruskan ceritanya.
(oke, gomen authornya nyampah….)
Kita lanjut ceritanya…
Setelah berdiri di hadapan mereka, Akashi pun langsung menatap Aomine lalu mulai membuka mulutnya untuk berbicara.
“ Hnn.. Daiki… itu, hmm… itu kayanya bukan rel deh… itu kayanya rel kereta-keretaan buat mainan anak kecil deh. Nah, kalo lo ngajak ribut di situ kira-kira bisa gak ???”
Oke, di akhir kata akashi memberi penekanan. Akashi juga bertanya dengan sangat lembut sambil tersenyum. Di block tersenyum bukan menyeringai.
Aomine mulai menggaruk-garuk kepalanya lagi yang kali ini bukan karena keringat ataupun gatel tapi, karena bingung. Akhirnya saat mendapat inspirasi untuk menjawab pertanyaan Akashi ia tersenyum-senyum lalu mulai berbicara.
“hehehe… ya, tentu bisalah Akashi… kan gua mau ngajak ributnya emang bukan untuk tauran. Tapi, ngajak ribut untuk lomba ngancurin rel-relan anak kecil.” Sekali lagi Aomine tertawa gak jelas
Serempak semua anggota GoM minus Akashi dan Aomine langsung begidik ngeri sama apa yang baru aja mereka denger dari pernyataan Aomine yang emang gak waras, yang berani banget ngomong ngaco ke sang EMPEROR, KANJENG PANGERAN DAN MAHA RAJA DARI NEGERI ANTAH BERANTAH INI. Merekapun langsung berdo’a di dalam hati untuk si kulit dakian ini (oopss… maksudnya kulit yang kurang putih ini) semoga aja Aomine tenang di alam baka nanti “ aamiin…” serempak mereka mengaminkannya dalam hati.
Oke… Akashipun udah kesel kuadrat dipagkatin tiga+dipangkatin lima. Iapun mulai menarik napas dalem-dalem terus memejamkan matanya perlahan dan…
Satu detik
Dua detik
Tiga detik
“ DASAR DAIKI IDIOT !!! LO MAU NANGISIN ANAK ORANG, HAH !!! MAU TARO DI MANA MUKA GUE SEBAGAI KAPTEN BASKET LO, HAH !!!”
Akashipun berteriak ampe urat-uratnya pada keluar. Tak lupa teriakannya menggema hingga ke seluruh bandara dan dikabarkan saat itu juga sekitar 350 orang budek mendadak, 200 orang pingsan di tempat, sisanya lemes dan gak bisa gerak. Dan dikabarkan juga teriakan Akashi sedikit (sekali lagi Cuma sedikit) mengganggu sinyal penerbangan yang membuat beberapa pesawat yang mau take off hampir nyungsruk karena oleng. (oke, gaje abis…)
Aomine pun langsung menatap Akashi kemudian menjawab dengan polosnya.
“Akashi… bagaimana kalo muka lu di taro di bokong gua, hehehe…” nyengir gak jelas
Freez~
Seketika itu juga anggota GoM lainnya membeku akan pernyataan Aomine tadi yang emang udah gila tingkat dewa ini ngaconya.
Tak ambil pusing lagi Akashi langsung ngeluarin jurus 1000 gunting melesat kaya Naruto (jurus ala Akashi yang jelas bukan bayangan tapi gunting beneran yang gak tahu tuh gunting dari mana bisa banyak gitu). Setelah selesai melakukan jutsu 1000 gunting, Akashi langsung menepuk-nepukkan tangannya sebagai tanda pertarungan sudah selesai. Dan di akhir cerita terdengar berita bahwa ada seorang manusia berkulit dakian (oops.. sekali lagi salah, maksudnya berkulit tan) yang tergeletak mengenaskan di dalam bandara deket toilet yang sepertinya ia belum mati meskipun udah keliatan kaya zombie tubuhnya.
OKE… yang bagian ini di skip aja…
Note : berhubung saya mau bikin sesuatu jadi, chapter 3 nya saya skip dulu ya. Nanti saya lanjutin lagi. Gomen...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top