Kuntilanak
Karya ini dilindungi oleh undang-undang hak cipta no. 28 tahun 2014. Segala bentuk pelanggaran akan diselesaikan menurut hukum yang berlaku di Indonesia.
IG @Benitobonita
Tiga orang remaja sekitar berumur lima belas tahun berjalan keluar dari warung internet yang buka selama 24 jam. Saat itu sudah larut malam, hampir pukul dua belas malam.
"Kita mau makan di mana, nih?" tanya pemuda yang berambut cepak, menatap kedua temannya.
"Jam segini sih paling ke restoran cepat saji, ada tuh di sana." Tunjuk temannya yang menggunakan kaos hitam ke tikungan yang menuju ke arah kanan.
"Ayolah," jawab pemuda yang memiliki postur tubuh paling pendek dari mereka bertiga, "gue mau nerusin main game online, nih."
Berjalan bertiga, tiba-tiba pemuda berambut cepak merinding. "Gila, dingin banget," ucapnya menggosokkan lengan dengan telapak tangan.
"Lu, kurang makan kali," celetuk temannya yang paling pendek.
"Memang dingin, bego," balas si Cepak kepada temannya.
Lampu remang-remang yang menerangi jalan, membuat si Cepak mulai merasa takut. "Kok serem, ya."
Tertawa, temannya yang berkaos merah menepuk bahu pemuda itu. "Bro, ini bukan zamannya pocong lewat, santai aja lah."
Baru saja pemuda berambut cepak akan menjawab. Dia melihat seorang wanita berambut hitam sepanjang pinggang berpakaian serba putih berjalan santai melewati mereka.
"Eh, jam segini kok ada cewek di jalan?" bisiknya ke arah teman-temannya, melirik penasaran ke arah sosok yang terus berjalan menjauhi mereka.
Temannya yang berambut pendek ikut memerhatikan. "Perek kali," balasnya berbisik.
Selanjutnya dapat dibaca di:
https://karyakarsa.com/Benitobonita/3-kuntianak
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top