SKKKU#2 - Kenapa "sepuluh" digabung sedangkan "dua puluh" dipisah?
SKKKU#2 - Kenapa "sepuluh" digabung sedangkan "dua puluh" dipisah?
---
Hmm, kenapa, ya?
Jika kalian punya pertanyaan seperti ini, maka selamat! Kalian penasaran, dan itu luar biasa.
Aku pribadi belum menemukan ini di Internet, dan aku mau coba jawab. Semoga bisa membantu!
Jadi, selain luar biasa, jika kalian mempertanyakan pertanyaan di atas, kalian juga—mungkin—belum tahu soal klitik.
Apa itu klitik? Apakah menggelitiki? Bukan! Klitik adalah sebuah bentuk yang terikat secara fonologis, tetapi berstatus kata karena dapat mengisi gatra pada klausa dan frasa.
Bentuk apaan, sih? Ya, bentuk terikat (alias klitik!) dari sebuah kata.
Klitik itu enggak mandiri, alias manja. Dia selalu terikat, enggak mau berdiri sendiri. Mungkinkah takut kesepian?
Pokoknya, terlepas dari alasannya enggak bisa berdiri sendiri, ada dua jenis klitik jika ditilik dari letaknya. Pertama proklitik yang mengikat dari depan, seperti "ku-" pada klausa "kumiliki". Kedua, enklitik yang mengikat dari belakang, seperti "-nya" pada frasa "bukunya". Seperti yang pasti sudah kalian tebak, "se-" adalah bentuk terikat alias klitik kata "satu". Sementara itu, "dua" dan seterusnya bukanlah klitik.
Nah, sekarang kalian tahu, 'kan, jawaban dari pertanyaannya?
Sekarang, ada sebuah pertanyaan baru. Menurut KBBI, "ke" adalah sebuah proklitik. Lantas, kenapa "ke" harus dipisah? Hayolo, bingung 😂
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top