Sepenggal Kisah Manis 2

Hanya ingin segera berlari... Hanya ingin berlari ....

Kata-kata itu terus terulang di benaknya. Tak ingin terjebak dalam situasi ini, Violet melepaskan genggaman Keiro sekuat tenaga. "Kamu menyakitiku," ucap Violet geram.

"Oke... Oke... Maaf, Vio jika genggamanku terlalu kencang." Keiro dengan cepat langsung mengangkat kedua tangannya. Masih menunjukkan raut ceria. Berbanding terbalik dengan Violet yang tetap menatap tak suka.

Wanita cantik ini mendesah. "Tak hanya genggaman tapi semuanya... Yang lalu... Dan sekarang saya tidak ingin bernostalgia untuk hal-hal yang tak perlu."

Sedingin angin malam, selarut gelap dan bulan yang kembali bersembunyi dalam awan gelap. Tubuh Violet juga beranjak dari hadapan Keiro. Dan pria itu membiarkan saja.

Mata beralis tebal itu terus menatap perginya mobil Vio. Tak mempedulikan telinganya yang mungkin bisa tuli oleh suara mesin mobil Vio.

Gadis pertama yang menjadi sahabatnya...

Gadis pertama yang melewati kisah manis bersamanya walau hanya sepenggal.

"Hufttt... Gak apa-apa, besok aku gangguin kamu lagi." Pria tampan ini dari murung sambil menghela nafas dengan cepat kembali tersenyum. Dan dia bertopang dagu tampak berpikir tentang apa lagi cara lebih dekat dengan Vio lalu berjalan menuju mobilnya.

..........................

Violet masih memijat kepalanya menjelang dini hari karena lembur. Di sela-sela waktu lemburnya di rumah modern minimalis. Bayangan itu kembali datang.

Flashback

Awal dari retaknya hubungan mereka saat berusia tiga belas tahun.

"Pergilah, Vio..."

"Kei, kenapa sekarang kamu menjauhi aku? Aku membutuhkan kamu, sahabatku."

Keiro menghentikan langkahnya. Berbalik dan menatap tajam pada Vio. "Karena aku tidak ingin lagi bersahabat dengan pembunuh ayahku!"

Perkataan Keiro bagai pisau yang menyayat ulu hatinya. Violet kaku sakit, dan berusaha mengejar Keiro yang berlari saat itu.

Taman belakang sekolah menjadi saksi berakhirnya persahabatan mereka. Bersama angin yang bertiup menerbangkan kelopak bunga.

.........................

Suara alarm handphone membangunkan Violet yang ternyata tertidur di meja. Rasa kaget otomatis membuat kantuk itu sirna. Mengulet sebentar.

Tak lama  kembali terdengar bunyi pesan masuk. Dan Vio belum melihat karena kembali tertidur sebentar.

"Selamat pagi, Bu... Pak Keiro memborong roti kita lagi"

Soon part 3

Guys maaf ya klo tiap bab pendek2




Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top