HANYA DIAM : CATATAN HARU BIRU CINTA(1)

Hanya Diam : Catatan Haru Biru Cinta(1)

Cinta yang tulus akan hadir padamu di waktu yang Tuhan berikan.

"Omong Kosong!" bentakan dari seorang wanita mengagetkan seorang gadis muda yang duduk di pojok kamar. Wanita itu membuang bukunya kasar. "Menyesal aku beli novel ini!"

Si gadis muda yang terkejut tadi memandang heran. Menghembuskan nafas dengan wajah malas dia mematikan handphone. Si gadis muda tadi terlihat sedang menelpon seseorang dengan asyik dan raut bahagia. Namun, terganggu dengan suara kencang si wanita berambut pendek dan cantik itu.

"Idihh... Kak April ini bikin kaget saja. Aku lagi asyik teleponan sama Andre ini!" Gadis muda itu tampak menggelengkan kepala mencoba sabar. "Kalau jantung aku copot masa mau diganti jantung ayam."

"Alah... kamu juga teleponan di kamar kakak, Tania...Tania. Kalau mau lanjut teleponan di kamar kamu sendiri sana," ucap April seolah mengusir adiknya. Mau tak mau Tania pergi dengan wajah cemberut. Mau melawan takut malah dia yang dijadikan santapan. Masalahnya April kalau marah lebih galak daripada singa yang habis melahirkan. Berbahaya, Harus dihindari. Kalau bisa ingin Tania memberikan palang "Awas Singa habis bunting ganas" di kening April kalau sedang marah.

April memperhatikan pintu kamarnya. Dengan pandangan tajam dia membuka pintu untuk memastikan sang adik yang takkan menganggu dirinya lagi. April menengok ke kiri dan kanan bagai pengintai yang takut ketahuan. Setelah yakin dengan semuanya. April langsung menutup pintunya. Bersandar pada pintu, bernafas lega dan memejamkan mata.

Beberapa saat kemudian, wanita itu menangis karena saat memejamkan mata. Terbayang wajah pria itu. Seorang pria yang entah sudah menjadi pria ke berapa yang dia cintai. Namun, bertepuk sebelah tangan.

.................................................

Semua bermula pada dirinya yang menjadi Staff Perpustakaan yang baru di SMK alumninya. Ini adalah pekerjaan yang ke sekian dia jalani. Sebelumnya April sudah bekerja di beberapa perusahaan yang berbeda. Bertemu dengan pria-pria yang pernah dia cintai. Namun, semua tal terbalas.

Sepertinya ini yang paling menyakitkan...

Berawal dari tanggal lima belas Juli 2019

Seorang guru baru pria datang di sebuah SMK yang mayoritas adalah murid perempuan. Perkenalan dimulai setelah upacara selesai. Saat itu perasaan April tidak terlalu menggebu seperti ini. Dan seiring waktu berjalan perasaan itu lambat laun berkembang tapi sempat kesal saat mengingat kejadian itu.

Upacara di minggu kedua, status guru dan satff perpustakaan baru.

April dan si guru tampan yang menjadi idola baru di sekolahnya itu berbaris sampai di deretan paling belakang para siswa. Melihat dia yang kebingungan, April tak tega dan ingin memberi nasihat.

"Sepertinya kamu jangan baris di sana deh," kata April padanya sembari melihat ke arah gundukan pasir, takut dia terjerembab.

"Terus, tidak mungkin aku berbaris di belakang lagi?!" ketusnya. Sungguh nada bicaranya tak ada lembutnya. Lalu April hanya diam, rasanya takut untuk bersuara dan kalau bisa jangan sampai rasa cinta itu hadir terlalu dalam untuknya.

Dia tak ramah, kaku, dingin, menyebalkan.

Sekali lagi aku menelan ludah sendiri. Ketika aku menyadari dia tidak begitu jahat juga. Kejadian terjadi saat Ibu guru matematika paling senior, menawariku keripik di ruang guru. Beliau masih tampak cantik di usia yang tak muda lagi. Oh ya, Beliau baru saja mendapatkan penghargaan SATYA KARYA untuk tiga puluh tahun mengabdi di SMK alumniku. Aku juga bahagia karena dulu nilai matematikaku selalu mendapatkan nilai buruk. Namun, semenjak diajarkan oleh Beliau. Nilai Matematikaku selalu bagus

Oke, kembali fokus pada kisah si dia dan April. Saat itu April kebingungan mencari piring. Dan si "kulkas" itu hanya diam. Sampai tiba April mendengar suara bassnya. "Piring ada di rak atas." Nadanya tetap datar tapi April tahu. Ternyata Pria itu cukup peka juga. Dia juga mengarahkan walau hanya duduk di bangkunya.

Dari sanalah rasa cinta itu tumbuh lagi. April tak mampu menghindari lagi. Jika ada yang bilang dia harus move on? Hello? Tiap Senin dan Rabu mereka bertemu, Berdoa bersama tiap pagi, dan selalu bersalaman dengan para staff dan guru-guru lain. Dan dia juga. Gila!

Dan memang sepertinya tidak akan mudah lalu entah sampai kapan akhirnya. April galau dan sedih terlebih saat dia menghubungi lewat WA. Si pria itu hanya membalas singkat dan lamaaaa.... sekali. Walau seminggu yang lalu ketika mereka chat si pria itu sudah memakai emoticon tetap saja. Hanya diam berakhir harapan semu.

Cinta terkadang aneh. Jika April boleh memilih, dia mau jatuh cinta saja pada pria yang menyukainya. Daripada bertepuk sebelah tangan seperti ini. Namun, Dia tetap ingin waras, takkan dia mau menjadi budak cinta. Biarlah cinta dalam diam setelah menjadi budak cinta artis idola. Lebih baik jadi budak cinta artis idola karena kita tahu dia jauh, daripada cinta pada seorang pria yang ada di dekat kita tapi tak bisa tergapai.

Sayang, pria-pria yang mencintainya tak seratus persen orang benar

*****

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top