Hanya (3)
Olivia sudah sadar tepat saat Wishaka menaruh segelas susu dan roti di meja. Pandangannya sedikit menyipit karena silau mentari yang menerobos masuk ke kamar maskulin itu. Olivia berusaha untuk bangun.
"Jangan dipaksakan kalau masih lelah. Kamu gak cedera kok, hanya sedikit trauma," ucap Wishaka tenang sambil mengaduk susu.
Olivia masih diam memperhatikan gerak gerik Wishaka yang sangat elegan. Senyumnya, tatapan dan semuanya. Namun, semuanya kembali menyadarkan Olivia saat Wishaka menepuk pipinya.
"Hai, kamu mau minum susu dulu atau makan roti?" tanya Wishaka menatapnya lembut dan tersenyum. Sinar mentari menambah ketampanannya.
Olivia yang masih termangu hanya Mengangguk lalu mengambil gelas susu yang ada di tangan gagah yang berurat itu. Sikapnya seperti orang yang terhipnotis.
Dan sejak hari itu, Olivia mulai mengenal sisi lain yang baik dari pria itu. Terlebih karena Wishaka yang menyelamatkannya dari perampokan. Dan semenjak itu si pria mulai menganggunya lagi. Tapi rasanya bukan risih lagi. Namun, manis.
Hingga datang seorang wanita muda yang menemuinya di kantor tempat Olivia bekerja. Seorang wanita muda yang cantik dengan penampilan modis. Jika dilihat usianya pasti lebih muda dari Olivia.
"Perkenalkan nama saya Eri. Ada waktu agar kita bicara sebentar?"
_________________
Maaf pendek duluu
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top