Kecelakaan

petjahkelapa - Pergi, Tak Kembali

--

Notif chatting menyerbu ponselku. Penasaran, aku membuka grup kelas yang pesannya sudah mencapai ribuan. Tubuhku menegang saat berusaha mencerna kalimat demi kalimat yang terlontar.

Ray dan Sena kecelakaan di timur Polres, kritis.

Aku masih membisu hingga pesan dari Ary, ketua kelas XI 4 terkirim.

Gue dan anak cowok mau ngecek ke RS, polisi udah ngonfirmasi.

Bergegas, aku meraih kunci motor dan menuju rumah sakit yang disebutkan Ary.

Sesampainya di UGD rumah sakit, terlihat teman sekelasku saling berpelukan.

"Gimana, Gis? tanyaku pada Gisel.

"Ray nggak terselamatkan di TKP, Sena kritis di IGD," jawabnya terisak.

Tanpa bisa kubendung, tangisku pecah tanpa permisi.

Celoteh Sena tentang hijab yang ingin dikenakannya, permintaan maaf Ray setelah upacara HUT sekolah, dan sikap aneh mereka lainnya terputar kembali di otakku.

Jadi ini, maksudnya? tanyaku lirih.

***

Sena pergi, dia nggak mau kembali,
Lagi, aku terisak kencang. Mereka yang kemarin masih memadu tawa, merenda kisah, kini memilih pergi, tanpa memberi kami kesempatan lagi.

Semoga, Tuhan melapangkan jalan kalian.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top