Alergi Kepiting
Note : Cuman cerita gaje yang nggak ada romantis-romantisnya. Pernah dipost di fb hanya diperbaiki sedikit saja.
Happy reading!
***
HARI Minggu ini, merupakan hari yang membahagiakan bagi pemuda yang kini tengah membukakkan pintu depan mobil untuk seseorang, Rio pemuda tersebut, tersenyum manis tatkala seorang gadis sudah keluar dari dalam mobil dan berdiri di hadapannya. Gadis tersebut adalah Ify, kekasih hatinya. Yang membuat Rio bahagia adalah karena hari ini ceritanya pemuda itu akan mengenalkan Ify pada mama Manda. Kala itu, pada Tiga bulan yang lalu, Rio bercerita pada sang mama kalau dirinya sudah memiliki tambatan hati, dan sang mama merasa penasaran dengan kekasih anaknya tersebut, sehingga meminta Rio untuk mempertemukan mereka.
Ify Sesilia Puteri, sejak menginjakkan kakinya di halaman rumah mewah milik keluarga kekasihnya -Rio, perasaan gadis itu dilingkupi gundah gulana, dari tadi dirinya menghela napas resah, menurut kalian siapa cewek yang nggak gugup, nggak deg-degan, nggak panik kalau mau ketemu camer? jawabannya pasti nggak ada. Pikiran-pikiran mengenai harus bersikap bagaimana, apakah selalu menebar senyum atau malu-malu kucing, entahlah. Ify tak sempat belajar dengan mamanya, tadi Rio mendadak mengajak Ify makan siang bersama di rumahnya tanpa pemberitahuan terlebih dahulu pada Ify. Tiba-tiba saja mobilnya sudah nangkring di depan rumah Ify, dan meminta Ify untuk berdandan sangat cantik.
"Tenang Fy, mama aku nggak bakalan gigit kok."
Saat ini mereka sudah berada di halaman rumah Rio. Ify semakin gugup, ia memandang rumah megah di depannya dengan perasaan campur aduk. Kemudian Rio menggandeng tangannya, dan hal itu sukses membuat perasaan Ify sedikit lebih tenang.
TING TONG..
Rio menekan bel di samping pintu rumahnya, pintu kemudian terbuka, menampakkan wajah seorang wanita paruh baya, yang sudah dipastikan adalah mama Rio. Wanita itu tersenyum saat menatap Ify, yang dibalas Ify dengan senyum canggung.
"Nih, Rio bawa calon menantu mama," perkataan Rio barusan membuat pipi Ify blushing, malu plus senang juga disebut calon menantu. Meskipun kita nggak tahu jodoh, tapi ngarep Ify akan berjodoh dengan Rio, boleh kan?
"Ify, tante," Ify memperkenalkan dirinya dengan sopan, gadis itu kemudian mencium tangan tante Manda.
"Ah, ternyata lebih cantik aslinya dari pada yang di foto. Ayo masuk nak," puji mama Manda dengan tulus.
Ify tersipu mendengar pujian mama Manda, "Terimakasih tante," tante Manda mengangguk sambil tersenyum manis pada Ify.
"Ayo, Ify," ajak beliau berjalan terlebih dahulu, disusul Ify dan Rio dibelakangnya.
***
"Tadi mama sengaja masak yang spesial buat menyambut kamu, ayo Fy, dicoba." Ujar Manda ketika mereka bertiga kini sudah duduk di meja makan.
Ify yang mendengarnya merasa tersentuh, jangan-jangan mama Manda memang sengaja mempersiapkan semua ini untuk bertemu dengan Ify. Rio memang tak pernah mengajak Ify ke rumahnya, entah kenapa, Ify pun tak tahu ini adalah pertama kalinya.
"Jadi tante sengaja masak semua ini?" tanya Ify, mama Manda mengangguk kuat-kuat.
"Demi bertemu calon menantu Fy, harus yang spesial, ayo dicoba jangan malu-malu." Jawaban mama Manda sukses membuat Ify menunduk malu.
Ify mencicipi makanan yang ada di depannya. Enak, sepertinya mama Manda pintar memasak, pikir gadis itu.
"Enak tante. Enak banget." Puji Ify, membuat tante Manda tersenyum. Senang rasanya masakannya dipuji orang lain.
"Ah, terimaksih. Itu tadi tante campur dengan daging Kepiting" balas tante Manda kemudian. Perkataan tante Manda membuat Ify tersedak. KEPITING? APA SEKALI LAGI KEPITING? YA TUHAN! KEPITING? seketika Ify ingin muntah. Rio melotot, mendengar kepiting, gawatt Ify alergi Kepting.
"Kepiting tante?" Ify berseru keras, membuat tante Manda kaget dengan teriakkannya. Ify tak menyadari kepada siapa ia berbicara dengan nada seruan seperti itu, yang jelas saat ini ia tidak percaya kalau dirinya sudah memakan daging Kepiting yang akan membuatnya gatal-gatal selama seminggu.
"Kamu gak suka?" tanya tante Manda khawatir. Ify baru menyadari kalau tindakkannya berusan tidak sopan. Gadis itu merutuk, sial, salah bicara, di depan camer cuy, malah gak sopan, alamat dikasih lampu merah nanti.
"Maaf tante, tadi aku keceplosan. Aku alergi sama kepiting. Duh tante aku permisi pulang ya, gawat aku harus cepet-cepet pulang ke rumah, kalau habis makan itu, ka, anterin aku pulang ya," kata Ify cepat-cepat. Ia panik, ia harus cepat sampai di rumahnya untuk meminum obat alerginya itu. Mama Manda terlihat merasa bersalah. Rio pun tak enak hati dengan keadaan ini, mamanya pasti kecewa dan oh gawatt bagaimana kalau mamanya jadi tak menyukai Ify gara-gara insiden ini.
Ify cepat-cepat bangkit, ia kemudian tersenyum meminta maaf.
"Tan Ify permisi ya, maaf banget tan tadi Ify teriak, Ify panik, gak maksud bertindak kurang ajar," Ify mencium lagi tangan tante Manda, ia tak enak hati sebenarnya, pasti penialaian pertama camernya ini kurang baik. duh tapi gimana Ify harus cepat-cepat pulang.
"Maaf ya Fy,"
"Gak papa tan, permisi ya. Lain kali Ify ke sini lagi. Makasih tadi jamuannya." Ify sudah berada di luar pintu. Tante manda masih dengan rasa bersalahnya mengantar Ify sampai ke pintu. Rio? jangan ditanya laki-laki itu sekarang antra kecewa, tak enak hati juga kesal.
***
"Harusnya gak teriak tadi." komentar Rio. Ify mengerti Rio pasti marah.
"Harusnya kamu ngerti aku kayak gitu karena panik, mana sadar kalau itu di tujukkan ke mamah kamu." Ify menyahut dengan tajam . Ify tak mau kalah, sudahlah sekalipun berantem tak apa. Ia masih harus panik dengan keadaannya, yang akan gata-gatal selama seminggu.
"Gak sopan tahu, aku jadinya gak enak sama mama aku." Rio terlihat kesal. Ify tak mengerti dengan jalan pikiran Rio, kenapa pria itu egois. Tidak menegrtikah Rio kalau Ify saat tadi panik?
"Turunin aku di sini." perkataan Ify barusan membuat Rio menoleh kearahnya.
"Apa maksud kamu?"
"Turunin aku kak. Kakak tahu perkataan kakak tadi nyakitin aku, kakak tahu Ify alergi sama makanan satu itu, Ify tadi reflek karena Ify panik, Ify tahu tadi Ify gak sopan. Ify juga gak enak sama tante Manda. Tapi Ify bisa apa, nasi udah jadi bubur gak bakal balik jadi beras lagi. Maafin Ify kalau Ify malu-malu in. Turunin Ify kak." Ujar Ify kemudian. Dirinya kecewa dengan respon Rio yang malah menyalahkan dirinya.
"Gak akan, memangnya kamu mau pulang naik apa?"
"Turunin Ify, atau kalau nggak, Ify loncat." kata Ify mengancam.
"Kaya anak kecil." komentar Rio pedas. Ia kemudian menghentikkan laju mobilnya. Ify cepat-cepat keluar dari mobil tersebut tanpa menoleh lagi. Ia benar-benar kecewa terhadap Rio. Apalagi komentar Rio terakhir yang menyebutnya anak kecil.
Rio tak berniat menahan gadis itu, hatinya benar-benar sedang dalam keadaan buruk. Ia kecewa atas tadi. Tak enak hati tepatnya.
***
Semenjak hari itu, hari di mana insiden alergi kepiting di rumah Rio, Ify dan Rio tak berhubungan sama sekali. Keduanya tak ada yang berani memulai hanya memendam perasaan rindu masing-masing.
Drt.. drt..
Hp Ify bergetar. Dengan cepat Ify meraihnya.
"Hallo,"
"Hallo, Fy ini tante Manda."
Jawaban di sebrang membuat Ify kaget. Tante Manda? kenapa tante Manda menelponnya?
"Ah iya tante, kenapa tan?" Ify malu sebenernya sejak insiden waktu itu. Tapi ya gimana lagi harus dijawab.
"Eng... bisa ke rumah sebentar, Rio demam Fy, dia nyebut nama kamu terus tante jadi khawatir. Tante minta maaf ya pasti gara-gara tante kalian jadi bertengkar, ke sini ya Fy," tante Manda terdengar memohon.
Rio sakit? ya tuhan? pantas saja perasaan Ify tak enak.
***
"Maaf ya Fy, pasti kalian gini gara-gara tante," tante Manda masih merasa bersalah. Saat ini Ify berada di kamar Rio, memperhatikan pemuda itu yang sedang tertidur pulas.
"Tan, harusnya Ify yang minta Maaf. Ify udah gak sopan sama tante teriak waktu itu." Ify jadinya gak enak hati, tante Manda sudah beribu kali meminta maaf pada Ify.
"Erghh"
Suara rintihan dari Rio membuat Ify dan tante Manda menoleh ke arah sumber suara. Rio terbangun. Ify dan tante Manda segera menghampirinya.
"Mama," Rio memanggil tante Manda dengan lemah. Wajahnya pucat, khas orang sakit. Ia memgalihkan tatapannya pada gadis di samping mamanya, Ify pacarnya yang sangat ia rindukan. Sekehilangan apa sih Rio tak berhubungan dengan Ify nyampe sakit gini? ckck ternyata Rio cinta mati sama Ify, pikir Ify tak menyangka.
"Ify." panggil Rio, Ify tersenyum. Ia rindu dengan kekasihnya ini. Ingin rasanya baikkan tetapi masa cewek yang ngajak balikkan duluan?
"Mama tinggal dulu ya, kalian harus baikkan." Tante manda memperingatkan. Rio tersenyum lemah. Ify pun begitu, hanya saja Ify tersenyum manis.
"Maaf," Rio memulai percakapan, ia menegakkan tubuhnya bersandar di punggung tempat tidur. Ify kemudian duduk di pinggiran kasur Rio.
"Siapa yang kaya anak kecil sekarang? baru aja gak kontakkan sama aku langsung sakit begini," Ify berkata sambil menyindir.
Dulu aja so so an ngasih julukan anak kecil sama Ify, eh dirinya tuh yang anak kecil. Berantem sa pacar aja langsung sakit!
"Siapa bilang aku sakit gara-gara itu, aku sakit gara-gara kehujanan." alibi Rio, malu ketahuan kalau Rio gak bisa hidup tanpa Ify. Ify cemberut.
"Ngeles aja bisanya. Udah terpampang tuh di jidat kakak, kalau kakak kangen aku" Ify terus saja percaya diri. Rio tertawa.
"Mana? gak ada tulisannya kok." Rio masih tak ingin mengaku, ia rasanya sehat kali ini. rasa sakitnya tergantikkan karena kehadiran Ify.
"Gak mau ngaku nih, ya udah aku pulang deh. Ngapain juga di sini, orang gak ada yang kangen juga." Ify mulai beranjak.
"Aku kangen kamu Fy, maafin aku. Iya kamu bener banget aku sakit gara-gara rindu sama kamu" aku Rio akhirnya, takut Ify ngambek lagi. Gawat, Rio bisa-bisa sakit parah karena menahan rindu.
Ify berhenti berjalan. Ia kemudian membalikkan tubuhnya mendekat lagi ke arah Rio.
"Ify tahu kok, kak Rio kan cinta banget sama Ify, makanya gak kontakkan 3 hari aja, sakit" ujar Ify dengan bangga. Ify tersenyum merekah. Ia bahagia, tentu saja hubungannya dengan Rio membaik.
"Dari pada kamu pergi iya in aja deh" Rio akhirnya mengaku pura-pura pasrah.
"Caelah, kekasih, gitu amat, ngaku rindu juga nggak bakal bayar kok gratis ini" Ify merasa menang kali ini. Dirinya merasa senang karena orang yang dicintainya benar-benar membutuhkan kehadirannya.
Karena, salah satu kebahagiaan yang tak disasari adalah ketika kekasih hati membutuhkanmu, tak bisa hidup tanpamu, hingga tak ingin kehilanganmu.
Maaf dikit ya, sama feelnya gak ada. Ini cerita gaje emang.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top