Tujuan yang Tak Sampai
zhaErza
.
.
.
Coba kaubayangkan, bagaimana perasaanmu saat kau melihat sesuatu yang amis itu, kental dan merah. Kau ketakutan, gemetaran dan merasa tak sanggup untuk menyaksikannya. Namun, kau tetap berada di sana, seakan terpaku dan tak bisa melakukan apa pun. Darah itu mengalir lagi, dari orang-orang yang kau kenal, kenapa ini bisa terjadi? Kenapa kau yang ditakdirkan untuk bertahan sendiri, menyaksikan kepedihan ini, saat melihat orang-orang terkasih, keluarga, bahkan teman yang sudah melepas nyawa. Kehilangan hidup.
Tubuhmu kian bergetar, suara isakan tak bisa kau tutupi lagi.
"T-tidak, jangan ... ayah ... ibuku!" kau menggeleng-gelengkan kepala.
Kau yang memiliki rambut panjang yang telah memiliki noda darah yang mengering. Suasana riang dan bahagia yang tadi sempat terjalin, juga yang kaukira akan terus terjadi hingga kalian sampai di tempat tujuan, nyatanya berubah menjadi mala petaka.
Kalian berjumlah enam orang, yang sedang berniat pergi ke vila yang ada di dekat gunung, jaraknya cukup jauh dari rumah, kalian bernyanyi di dalam mobil, suasana liburan sangat terasa. Namun, entah bagaimana kejadiannya, mobil kalian tiba-tiba saja ditabrak sesuatu dan menyebabkan benturan yang sangat kuat hingga terperosok ke lereng. Mobil kalian berguling, yang di dalamnya pun sama, kalian berdoa dan menjerit. Tetapi, setelahnya kau tak tahu lagi apa yang terjadi, dan setelah beberapa saat kau terbangun, kau pun histeris melihat yang ada di depan matamu, darah. Semuanya ternodai cairan merah yang amis dan kehilangan nyawa.
Sarita menjerit lagi, dan terus berontak saat regu penyelamat mendatangi dan ingin menyelamatkan dirinya, yang satu-satunya masih bernapas.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top