Forbidden Technique: Killed His Own Child for The Body
Oleh: VentusHikari
Hutan belantara luas, yang dipenuhi oleh berbagai Bestie berbahaya dan mungkin juga terdapat bandit atau sejenisnya, merupakan tempat berbahaya dan menakutkan jika didatangi ketika matahari telah menghilang. Jikalau ada yang berani memasuki hutan yang disebut denganDragon Lake ini, hanya orang-orang tertentu saja yang sanggup melawan para Bestie yang berkeliaran dan tidak kenal waktu ini.
Bestie adalah hewan buas yang sangat berbahaya. Jenisnya sangat beragam. Ada yang mirip serigala, beruang, singa, dan berbagai jenis hewan lain. Bedanya dengan hewan normal, Bestie memiliki tubuh yang jauh lebih besar. Bisa dari 1 hingga 2 meter. Ada pula Bestie sepanjang 10 meter dengan tinggi 2 meter.
Selain ras manusia, hewan, dan Bestie, masih ada berbagai ras lain yang hidup di dunia bernama Weltmeer ini. Salah satunya adalah ras Devil.
Di antara semak-semak yang tumbuh di balik lindungan pohon, seorang pria dengan wajah pucat pasi tengah memegangi sebuah batang pohon. Dia terlihat terengah-engah dengan mata memejam. Dengan ekspresi kesakitan, tangannya yang satu lagi tampak memegangi jantungnya.
Bunyi tetesan air yang samar-samar terdengar di kesunyian. Bukan air hujan yang turun dari awan, melainkan air merah kental yang mengalir turun dari dada pria tersebut.
Namanya adalah Chester. Pria dengan rambut hitam bagaikan langit malam dengan warna mata violet yang indah. Tubuhnya yang diselimuti oleh jubah indah tapi penuh dengan robekandan luka-luka dengan jumlah yang sangat banyak. Selain itu, bagian dada, sekitaran jantungnya seperti terkena luka berbahaya yang sanggup menghilangkan nyawanya.
Jika manusia biasa memiliki luka seperti Chester, maka dia akan mati dan tidak mungkin bertahan hidup. Chester bukanlah ras manusia, melainkan ras Devil. Dengan kekuatan khusus bernama Spiritual Energy, tenaga dalam yang diproduksi oleh tubuh Devil secara mystical, Chester masih dapat bertahan hidup selama beberapa hari dengan menutupi sementara luka mematikan yang ada di jantungnya.
Chester mengatupkan rapat-rapat gigitnya. Tangan kanannya yang memegangi batang pohon menggenggam erat hingga menghasilkan lubang di setiap jemarinya. Wajahnya terlihat sangat marah, seperti ingin menghancurkan seluruh dunia beserta isinya.
"Sialan kau! Lihat saja! Aku pasti akan membuatmu merasa lebih baik mati daripada hidup!" Chester mengumpat marah dengan teriakan. Sayangnya, dia tidak berani berteriak keras-keras dengan kondisi tubuh seperti ini.
Kondisi Chester terlihat sangat memprihatinkan dan mungkin seperti bisa roboh kapan saja jika tertiup angin. Meski dengan kondisi seperti itu, tidak ada satu pun Bestie yang mendekatinya meski sudah mencium bau darah dari tubuhnya.
Aura berbahaya Chester keluarkan dari tubuhnya. Ini yang menyebabkan para Bestie ketakutan untuk mendekati Chester. Bestie yang memasuki jangkauan auranya akan merasa seperti terkena beban gravitasi yang sangat berat hingga sulit bernapas. Para Bestie memilih untuk menghindari Chester karena takut, sehingga sekitar Chester aman sentosa.
Chester terus berjalan memasuki hutan. Dirinya masih dalam pelarian dan menghindari kejaran musuh. Dia tidak tahu apakah musuhnya berhasil melacak atau kehilangan jejaknya, tapi untuk memastikan dirinya benar-benar aman, dia terus memasuki kawasan hutan lebih dalam.
Tidak tahu sudah berapa jam dia berjalan, Chester merasa sangat lelah, tapi dirinya tidak ingin berhenti meski hanya sejenak. Pandangannya masih sangat jelas, hanya saja tubuhnya terasa begitu berat seperti tertimpa oleh puluhan ton. Langkahnya terseok-seok dengan pelan, hingga akhirnya dia menemukan sebuah danau bening yang memantulkan bulan yang berada di atas langit.
Dirinya yang masih berada di balik semak-semak melihat terdapat seseorang di pinggiran danau.
"Bagaimana mungkin ada seseorang di tengah hutan seperti ini ..." Chester bergumam pelan sambil memperhatikan aktivitas orang yang di pinggir danau tersebut.
Setelah memperhatikan dengan seksama, dia yakin orang itu adalah seorang wanita. Wanita itu memiliki rambut silver yang indah. Rambutnya yang basah dan panjang tergerai menutupi kulitnya yang putih merona. Tubuhnya hanya terendam di danau sebagian, sehingga bisa dilihat bahwa dia memiliki lekuk tubuh bagaikan biola dan sanggup membuat mata lelaki mana pun sulit mengalihkan pandangan.Apalagi dua buah gunung yang terlihat kenyal dan empuk.
Chester sedikit bertanya-tanya, mengapa ada seorang wanita menawan berada di tengah hutan seperti ini? Selain itu, wanita itu tidak mengenakan satu pun busana karena tengah mandi di pinggir danau.
Di pinggiran danau, dia bisa melihat pakaian yang tergeletak di atas rerumputan. Chester memperhatikan sekitar wanita tersebut. Mungkin rekan-rekannya ada di dekat sana, tapi Chester gagal menemukannya ...
Chester mendesah panjang. Jika dia sampai menghadapi masalah, dia tidak yakin dirinya sanggup bertahan lebih dari 1 hari.Jika tanpa masalah, maka dia sanggup bertahan selama seminggu.
"Haruskah aku bertaruh dan mencoba meminta pertolongan dari wanita itu?"
Chester memutuskan untuk keluar dari tempat persembunyiannya dan langsung diketahui oleh wanita itu.
"Siapa!" Mata wanita itu yang berwarna biru langit langsung menatap tajam Chester tanpa memperdulikan dirinya tengah telanjang. Wajah waspada ditunjukan, seakan-akan siap menerjang siapa pun yang berniat buruk padanya.
"Chester."
Sebelah alis wanita itu langsung terangkat. Dia merasa heran karena Chester memberitahukan namanya. "Apa maumu?" Wanita itu tidak menurunkan kewaspadaannya setelah mengetahui nama Chester.
Entah mengapa Chester merasa amused melihat sikap wanita ini. Normalnya, wanita akan menjerit jika ada seorang pria melihatnya dalam keadaan telanjang, tapi dia tetap tenang dan merasa terancam meski melihat Chester tengah terluka. Chester merasa wanita dihadapannya ini bukan wanita biasa.
"Bisakah kau menolongku, Nona?" Chester tidak berbasa-basi dan langsung menuju pokok pembicaraan.
Wanita itu memerhatikan Chester dari atas hingga bawah. "Pertolongan apa? Kau itu sudah mau mati, ya mati saja. Jangan repotkan orang lain." Wanita itu mendengus setelah berkata sarkastis.
Chester tersenyum pasrah ketika wanita itu mengatakan hal yang tepat sasaran. "Bisakah kau mengandung anak dariku?"
Seketika ekspresi wanita itu menggelap. Dia tidak berkata apa-apa dan keluar dari danau, mengambil pakaiannya dan segera memakainya dengan secepat kilat karena merasa pria dihadapannya ini tidak normal.
Melihat reaksi wanita itu, Chester tidak tahu haruskan tertawa ataukah menangis.
Selesai mengenakan seluruh pakaiannya, wanita itu menghadap Chester dengan gaya seperti bos besar. Dia juga memberi tatapan bahwa dia memandang rendah Chester. Baginya, saat ini Chester sudah seperti mayat, sehingga tidak perlu diacuhkan.
"Kau gila ya? Untuk apa pula aku menuruti maumu? Kita tidak saling mengenal dan kau juga akan mati beberapa hari lagi. Meski kau menutupinya, tapi bisa kulihat life force yang terpancar pada dirimu semakin melemah seiring waktu." Dia menyipitkan matanya sambil memandang tajam Chester.
Dalam hati Chester sedikit tertawa. Tidak hanya mulut wanita ini sangat tajam, tapi pandangannya juga tajam. Hanya sekali lihat, dia bisa mengetahui bahwa umur Chester tidak lama lagi.
Mendadak Chester melempar sebuah benda pada wanita itu.
Setelah menangkapnya, sebuah batu jade bersegi lima dengan ukiran indah bagaikan bunga dengan lambang bulan sabit di tengah. Dari segi kualitas, batu jade ini merupakan kualitas terbaik. Terdapat aura mystical yang terpancar dari batu jade ini ...
Wanita itu menatap Chester dengan ekspresi bingung.
"Kau bisa memilikinya jika kau mau memenuhi keinginanku. Selain itu, jika anak yang kau kandung sudah berumur sekitar 5 tahun, tolong bawa dia menuju ke Kota Partida di wilayah pusat Weltmeer. Temui White Moon Clan dan katakan, anak yang kau bawa bersamamu adalah anakku. Mereka akan memercayaimu jika kau menunjukan batu jade itu dan akan memberikanmu perlindungan."
"Bagaimana kau bisa tahu aku sendirian dan tengah dalam pelarian?" Wanita itu mengernyit.
"Pertama, kau tidak berteriak meminta pertolongan rekanmu. Itu menandakan kau tidak memiliki rekan yang bisa dimintai tolong. Kedua, jika kau datang ke hutan ini untuk berburu, minimal kau harus memiliki rekan karena ini tempat yang berbahaya, terutama untuk seorang wanita.Selain itu, kau langsung memandangku dengan waspada dan tidak menurunkan kewaspadaanmu sedari tadi. Seakan-akan kau sedang menanti ambush dari orang yang mengejarmu."
"..." Wanita itu tidak membalas dan diam membisu. Ekspresinya datar setelah mendengar penjelasan dari Chester.
Tidak ada respon darinya, Chester bertanya, "Bagaimana, kau setuju? Kau pasti pernah mendengar White Moon Clan. Mereka ada clan besar dan siapa pun yang sedang mengejarmu, mereka pasti bisa melindungimu."
"..." Wanita itu masih diam, seperti tengah merenungkan kata-kata Chester.
Chester menunggu dengan sabar. Dia sudah bertaruh terhadap wanita ini, sehingga jika membuang waktu semenit hingga 10 menit, dia memiliki tidak masalah.
"Tidak."
Jawaban dari wanita itu langsung membuat Chester mematung. "Me-mengapa?"
"Pertama, aku tidak yakin apa yang kau katakan benar. Kedua, mengurus anak kecil itu merepotkan dan aku hanya sendirian membesarkannya selama 5 tahun. Selain itu, seperti yang kau katakan tadi, aku dalam pelarian, jadi mustahil aku bisa menjaga anak kecil dengan baik. Dia hanya akan menjadi beban." Wanita itu menegaskan.
Chester kehilangan kata-kata mendengar perkataan wanita itu. Normalnya, jika seorang ibu, akan melindungi anak-anaknya, tapi bagi wanita ini, seorang anak hanyalah beban baginya ...
"..."
Keduanya hening. Mereka tidak menemukan solusi atas permasalahan ini. Apakah berakhir begitu saja ataukah ada jalan lain? Meski wanita itu mengatakan penolakan, tampaknya dia juga tidak sepenuhnya menolak. Jika dia sepenuhnya menolak, maka dia akan langsung pergi begitu saja setelah mengatakannya.
Tampaknya, ada hal lain yang wanita ini inginkan dari Chester, tapi apa?
"Jadi bagaimana?" Chester masih menaruh harapan pada wanita ini.
"Bagaimana jika ... aku meminta jantungmu?" Mata birunya tertuju pada luka di sekitar dada Chester. "Bisa kurasakan Spiritual Energy yang kau miliki jauh lebih tinggi dariku. Jika aku memakan jantungmu, maka Spiritual Energy miliku bisa meningkat drastis dan mungkin aku bisa melindungi diri dari pengejarku. Lagipula, kau juga akan mati sebentar lagi. Tidak ada salahnya jika kupercepat." Dia menyeringai, tapi ini justru membuat jantung Chester sedikit berdebar-debar.
Sejujurnya wanita ini bukan wanita tercantik yang pernah dilihatnya, tapi Chester merasa wanita ini sangat berbeda dengan wanita lain. Wanita ini dalam masalah, tapi dia seperti ingin mengatasinya sendiri tanpa meminta pertolongan siapa pun. Daripada mendapatkan perlindungan dari orang lain seperti tawaran Chester, wanita ini justru lebih menginginkan sesuatu yang dapat meningkatkan kekuatannya. Berpendirian, ini yang membuat hati Chester terpanah.
Dirinya juga sama seperti wanita ini, hanya memercayai dirinya sendiri. Terkadang teman lama pun bisa menusukmu dari belakang.
"Baiklah." Chester tersenyum kecil. "Tapi setelah aku memastikan kau hamil."
"Oh? Bagaimana cara aku atau kau tahu aku akan hamil setelah kita melakukannya beberapa kali? Bisa saja kau kabur tengah jalan setelah melakukannya."
"Nona, aku tidak akan kabur, apalagi dengan kondisi seperti ini, berada di ujung gerbang kematian."
"..." Ekspresi tidak percaya ditunjukan oleh wanita itu.
"Jika aku mencoba kabur, kau bisa langsung membunuhku. Sisa Spiritual Energy yang kumiliki sudah tidak terlalu banyak. Jika kugunakan untuk hal lain selain melindungi jantungku, maka aku akan mati dalam beberapa jam." Chester tersenyum pasrah.
Wanita itu termenung. Setelah merasa perkataan Chester benar, akhirnya dia mengangguk. Dia tidak tahu mengapa Chester menginginkan keturunan darinya, tapi dia tahu Chester memiliki alasan kuat. Apa pun alasan Chester, wanita ini tidak perduli karena ini seperti sebuah kontrak kerja. Lakukan saja tanpa banyak bertanya dan terima bayarannya. Selain itu, alasan dia tidak mau menerima tawaran perlindungan dari clan karena Chester mensyaratkan 5 tahun setelah anak itu lahir. Tampaknya ada masalah yang terjadi di clan, sehingga ada kemungkinan apa yang Chester janjikan tidak akan terjadi meski pun perkataannya jujur. Jadi lebih baik dia memilih pilihan yang lebih pasti.
Malam itu juga, dua tubuh saling bersentuhan satu sama lain. Dari pagi, siang, dan malam, di bawah lindungan pohon, keduanya terus bersetubuh. Keduanya hanya berhenti ketika mencari makan dengan berburu Bestie sebagai makanan dan membersihkan diri sehabis beraktivitas.
Dua hari berlalu begitu cepat. Wanita yang hingga kini tidak diketahui namanya oleh Chester tengah tertidur akibat kelelahan. Mata Chester tertuju pada bagian perut sang wanita. Chester bukan seorang dokter, tapi dia bisa merasakan mulai ada kehidupan di bagian perut sang wanita.Life force yang sangat lemah hingga hampir tidak terdeteksi karena baru tumbuh beberapa jam yang lalu ...
Chester tersenyum kecil. Dengan lembut tangannya menyentuh perut sang wanita dan mulai memejamkan matanya. Life force milik Chester, yang sudah sangat lemah, mendadak mengalir keluar dari tubuhnya dengan kecepatan tinggi. Bersamaan dengan kesadarannya, dia memindahkan jiwanya ke dalam kehidupan mungil yang ada di perut wanita ini.
Tubuh Chester perlahan mendingin sesaat setelah dia kehilangan kesadaran. Dia mati meninggalkan wanita itu tanpa mengatakan apa-apa padanya ...
Sebelum dia meninggalkan tubuh lamanya, dia pun berjanji, setelah dia terlahir dengan tubuh barunya, maka dirinya akan melindungi dan menjaga wanita ini. Wanita yang sudah memanah hatinya ...
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top