Bakso pembawa Cinta

Oleh: Via Lovely


Tiap malam minggu aku hanya menghabiskan waktu dengan membaca novel sambil mendengarkan musik dari perangkat MP3. Selain itu, kalau ada acara penting seperti ada yang ulang tahun hanya makan malam bersama di restoran. Seharusnya sebagai cewek berkencan dengan kekasih adalah hal yang lumrah tapi kenyataannya aku masih single bukan jomblo. Ada perbedaan kalau kata remaja sekarang, single itu pilihan tapi jomblo yaitu nasib.

Drrt....drrt... (handphone Shafeena bergetar)

Yes..Lana telepon (cepat menjawab telpon)

"Aloha,ada apakah telpon aku ? kangen yak?? Hehe..." aku dengan nada manja ala Syahrini.

"Feena, aku telpon mau ajak makan bakso yang lagi hits itu lho..kalau tidak salah Bakso rusuk Joss!" jawab Lana dengan semangat.

"Kamu mau ajak aku makan bakso?, serius?? Mau..mau.. kita berdua aja??" tanyaku.

"Kita gak mungkin berdua, pacarku Ryan pasti ikut..memang nanti kita pergi naik apa kalo gak ngajak dia?"

"Terus menurut ngana aja..aku jadi obat nyamuk ngeliatin kalian berdua suap-suapan nanti?"

"Yaelah sekali-kali sih Na.. Gak apa kan ,kamu gabung sama kita daripada jadi jones ( jomblo ngenes ) dirumah melulu.. sekalian ngeceng.. siapa tau ketemu cowok kece"

Aku sedikit pertimbangan antara malu bakalan diledekin melulu sama perut yang sejak tadi udah menyalakan alarm pertanda kelaparan. Memutuskan menyetujui ajakan Lana untuk makan bakso.

"Yayaya...baiklah, aku ikut dengan kamu agar kata jones itu tidak disebut untuk kedua kalinya terus awas kamu beneran bertingkah alay sama Ryan!"

"Okay, kamu bersiap nanti aku dan Ryan akan menjemput kamu dalam 30 menit. Kita akan bersenang-senang malam ini, yeay...."

**************

Terlihat pasangan alay sedang adegan saling bersuapan mesra ala Ryan dan Lana pada salah satu meja di warung bakso "Bakso rusuk Joss". Lokasi yang strategis pada ruko pada pinggir jalan membuat pelanggan tidak sulit untuk menemukan salah satu tempat hits yang banyak diliput oleh acara kuliner di televisi.

"O to the M and G, kalian beneran bikin aku kesel, kayak gak punya tangan harus saling suap, nanti tersedak bakso baru aja kapok" ucapku dengan wajah mupeng.

"Ih jangan sewot siih! Bilang saja kamu iri karena gak bisa melakukan hal yang sama karena kamu jomblo...hahaha" Lana tertawa dengan bahagia.

Dan tiba-tiba...

Byuuuur..

Ada cairan yang bau agak amis tersiram sehingga mengotori rambut dan bajuku.

"Mba, saya minta maaf tidak sengaja menumpahkan kuah bakso dari mangkuk bekas karena tersandung batu kecil", ucapnya dengan sedikit membungkuk.

OOOOOMMMMMMGGGGGGG.....Dengan penuh rasa marah aku membalikkan badan kearah suara si tukang bakso..

"Mas, kalau jalan hati-hati kan jadi bikin saya kotor....mana amis pula aromanya..."

Lalu, ada seorang pria tampan badan tegap breisi, mata coklat, wajah oval, kulit putih, kaos polo biru dan sweater hitam. Dia membuat aku terpesona sampe bikin mataku gak berkedip melihat pangeran turun dari langit.

"Hei...apakah ada masalah yang bisa aku bantu?" dia bertanya padaku sambil mengarahkan tangannya ke kanan dan kiri di depan wajahku.

Aku masih terpaku melihat kearahnya dengan wajah sedikit merona dan tersipu malu.

"Halloo...??kamu baik-baik aja??"

"Eh...iya mas aku tidak apa-apa sedikit kotor saja karena tumpahan kuah bakso"

" Sekali lagi... aku minta maaf atas kecerobohan pegawai tadi yang mebuat kamu jadi kotor"

"Hiks..iya saya gak masalah kok" karena tampang kamu kece aku maafkan.

" Tapii....baju saya jadi kotor gimana dong...." ucapku dengan memelas

" Kayaknya kamu perlu sedikit bersih – bersih agak tidak kelihatan lusuh, lantai atas ada tempat yang bisa kamu gunakan untuk membersihkan diri" tawar dia padaku.

" Uh....baiklah, aku akan ke sana "

Dengan mengumpulkan hati yang berkeping-keping karena malu dan jiwa yang terkoyak karena langsung maafin modal tampang, gw ngikutin dia ke lantai atas.

Saat sampai dii ruangan telihat rapi bersih layaknya apartemen studio bergengsi. Tidak tampak seperti ruko standart.

"Mas, apakah tidak masalah aku ke sini? Ini ruangan siapa ?" tanyaku penasaran

Tidak apa-apa.. ini tempat tinggal aku..maklum baru merintis usaha baksonya jadi belum ada tempat tinggal yg lebih layak.

"Mas, kagak salah.. maksudnya kurang layak ..bila dibandingkan dengan kamar aku ini lebih keren"

"Hehe..kamu bisa saja..aku jadi malu.."

"Oh ya....kamar mandii sebelah sini " dia menunjuk ke pintu pada ujung ruangan.

" terima kasih"

Lalu dia sedikit bergegas kearah lemari untuk mengambil sesuatu.

" Aku ada handuk dan kaos bersih belum pernah dipakai hanya baru beli juga sudah dicuci"

"Eh..seriusan nih mas??"

"Iya gak papa, aku juga kasih dispensasi bakso kamu sama temen2 hari ini gratis . Namun, buat kamu ssampai satu minggu kedepan karena maklum masih usaha baru"

"Hah??" aku bingung, kaget dan mual membayangkan makan bakso selama seminggu.

Lalu saat dia mau pergi..tiba-tiba dengan reflek aku tahan lengannya..

"Mas.. ga ada kamera mesum kan???" aku bertanya dengan mata sedikit memicing

"Hahahahaha..kamu ada-ada aja..CCTV hanya di area bawah dan pintu masuk ini aja mba..dikamar mandi tidak ada"

"Oh gitu, baiklah saya percaya. Tapi kalau saya menemukannya Mas akan saya laporkan ke pihak berwajib lho" ancamku.

"Hehe..iya mba..tapii..apakah boleh kamu lepas tangan aku?"

"Ups....maaf kebablasan deh...." Ucapku dengan tersipu.

"Iya tidak apa-apa.." dia balas dengan senyum indah.

Akhirnya aku masuk kekamar mandi bersih2 serta ganti baju yang baru. Setelah selesai terus berjalan keluar sambil melihat sekeliling ruang kamar banyak dominasi warna biru laut dari lemari , rak buku sampai bed cover dengan corak lambing super hero "S" bahkan ada sebuah gitar tergantung pada dinding. Kamar cewek dan cowok beda, mereka lebih simple dan nyaman tidak banyak perabotan yang malah bikin penuh. Yang paling bikin penasaran adalah isi rak buku yang tertata rapi.

Aku melihat beberapa perhatikan koleksi bukunya ada yang bertema fiksi, action, thriller dan novel drama romantic yang sama kayak aku yaitu Twilight the Series.

Aku bergegas turun karena teringat sama Ryan dan Lana. Sambil tengok ke kanan kiri mencari keberadaan pasangan alay itu.

"Hai ! sedang cari teman kamu ya? tadi mereka titip pesan katanya masih ada acara lain jadi pulang duluan. Kata mereka sudah beli tiket buat nonton.

"Oh gitu ya... " aku ucap dengan nada kecewa dan kesel banget

"Oh ya...aku mau kasih sesuatu ..." dia mengeluarkan selembar kertas lalu menyerahkan padaku.

"Kupon gratis makan bakso selama seminggu yang aku janjikan.. bila datang saat aku tidak ada tunjukkan saja kuponnya.

"Okay, sekali lagi terima kasih" beneran loh kirain becanda ucapku dalam hati.

Aku langsung ambil ponsel didalam tas untuk pesan ojek online buat pulang. Sambil menunggu aku menghubungi Lana.

"Halo, Lana, lo kok ninggalin gw sih ?, setidaknya kasih kabar kalo mau cabut duluan!" aku ucap sebelum dia balas.

"Feena, aku minta maaf banget abis kamu kelamaan ganti baju kan aku ada rencana mau nonton sama Ryan"

"Kamu beneran tega... kalo aku ada apa2 gmn? kan masih belum nikah masa udah jadi korban kejahatan....hiks....hiks..." aku langsung memutuskan telepon.

**************

Tok...Tok..Tok...

"Feena, kamu bangun dong hari sudah siang, nanti jodohnya makin jauh lho!" ucap Mama membangunkan aku.

Saat mendengar ucapan Mama, aku langsung terbangun dengan malas sambil mengucek mata.

"iya Ma, aku udah bangun tidak usah pakai bilang kata-kata keramat itu juga kelesss, sama aja kayak doa"

" Kamu habisnya kalau dibangunin susah banget, cuma ucapan itu yang ampuh "

" Aku bangun siang kan karena hari libur, memang masalahnya apa Ma?", tanyaku

" Kamu harus tetap bangun pagi mau hari kerja ataupun libur, tidak baik cewek perawan bangun siang!, sudah kamu mandi sana, lalu sarapan. Mama sudah menyiapkan di ruang makan"

" Baiklah ...." Aku bergegas ke kamar mandi dengan membawa handuk dan baju ganti.

Setelah aku mandi dan mengenakan pakaian santai dengan celana kulot dan kaos polo lengan panjang serta rambut panjang yang terkuncir kuda. Berjalan menuruni tangga ke arah ruang makan melewati Papa yang sedang membaca Koran ditemani teh hangat dan cemilan pisang goreng diruang keluarga.

Mama hari ini memasak nasi goreng sosis dan sayuran serta tempe goring jug sambel terasi sebagai menu sarapan.

" Feena, kamu setelah sarapan jangan lupa beresin kamar terus sekalian di sapu juga pel biar debu gak makin tebal kayak banci yang biasa mangkal dia pojok gang sana" kata Mama.

" Aku tidak lupa kegiatan rutin tiap minggu bersih-bersih kamar, apa sekalian juga cuci baju juga setrika ?, nanti biar bibi libur sehari"

" Kamu tidak perlu cuci dan setrika baju, bibi udah selesai kerjakan sebelum kamu bnagun tidur"

Aku merasa kenyang karena sarapan lezat masakan Mama, jadi bikin malas kerjakan kegiatan apapun.

Ting...Tong..Ting...Tong...suara bel rumah berbunyi

Samar-samar terdengar suara lelaki mengucapkan salam " Assalamualaikum"

"Walaikumsalam Warahmatullahi Wabarakatuh" balas Mama.

Mama berjalan untuk membuka pintu, sepertinya ada tamu yang datang. Aku agak kepo ingin tahu siapa gerangan yang bertamu.

"Permisi ...apakah benar rumahnya Bapak Ronny?" Tanya pria itu

"Iya nak, benar ini rumah Pak Ronny ada perlu apa ya ?"

" Sebelumnya saya mohon maaf mengganggu waktu Ibu, perkenalkan saya Samuel teman kecilnya Shafeena saat masih di Bandung, Ibu lupa sama saya ?" sambil mengulurkan tangan pada Mama.

" Kamu Sam, anak laki-laki yang sering bermain sepeda dengan Feena ya?"

" Ibu benar, saya mau menemui Feena karena baru saja buat usaha sehingga pindah ke Jakarta"

"Oh gitu, silakan Sam kamu masuk dan duduk terlebih dahulu. Ibu akan panggilkan feena sebentar"

"Feena, kamu turun ke bawah ada tamu yang mencari kamu. Katanya sih teman lama, coba kamu temui dulu" panggil Mama.

Aku bergegas turun dengan cepat ke arah ruang tamu dan terkejut, kenapa cowok semalam tiba-tiba ada dirumahku?

"Hai, kenapa kamu ada dirumahku? Aku merasa tidak pernah kasih alamat ke kamu. Jangan-jangan mengikuti aku ya ?"

"Jadi, kamu Feena? Aku minta maaf karena tidak mengenali kamu semalam, karena terlihat berbeda dari 20 tahun yang lalu. Terlihat lebih cantik dengan rambut panjang, badan ramping dan wajah tirus. Padahal saat kecil kamu nampak chubby, rambut pendek dan tomboy"

"Siapa kamu sebenarnya? Bagaimana bisa tahu penampilan saat aku kecil dulu? Apakah kita saling kenal ?" tanyaku penasaran

" Kamu pasti lupa sama aku, Sam anak laki-laki yang kurus, hitam dan berkaca mata yang selalu menemani kamu bermain basket dan sepeda saat di Bandung"

" Ha....kamu Sammyku yang selalu menangis bila ada yang mengambil bekal makan saat istirahat?" aku yakinkan padanya

"Iya, aku adalah Sammy kamu yang selalu menemani kamu dulu"

Aku berlari memeluk Sam, karena sudah kangen banget lama tidak bertemu.

"Ekhm...kayaknya bukan Muhrim pakai cara pelukan segala" ucap Papa tiba-tiba.

"Papa....bisa aja bikin aku jadi malu..." aku merona lalu menutup wajah denga kedua tangan.

"Apa kabar Pak?, saya minta maaf kalau kedatangan saya jadi mengganggu waktu santai kalian"

"Tidak apa-apa nak Sam, Bapak sudah tahu tujuan kedatangan kamu kemari"

"Iya Pak, saya datang untuk mneyampaikan pesan orang tua saya menepati janji yang sudah terukir diantara kalian mengenai perjodohan anatara Shafeena dengan saya"

Aku sedikit bingung dengan perkataan Sam pada Papa, perjodohan antara aku dan Sam ? kenapa aku tidak pernah tahu ya?

"Sam, sejak kapan kamu tahu tentang perjodohan ini? Kenapa aku tidak pernah tahu?"

"Aku dan kamu sudah dijodohkan sejak 20 tahun yang lalu, sbelum Bapak dan Ibu kamu memutuskan pindah ke Jakarta. Aku baru mengetahui saat kuliah 5 tahun yang lalu Ayah ku menyampaikan perjanjian dengan orang tua kamu soal perjodohan ini"

"Shafeena, apakah kamu bersedia menjadi istri dan ibu dari anak-anakku kelak serta menjalani pernikahan yang bukan hanya mengejar dunia tapi juga akhirat bersama-sama ?, Sam berlutut dan memegang pergelangan tanganku.

Alhamduliilah....Aku dilamar sama cowok kece yang ternyata teman kecilku.

"Iya Sam, aku bersedia menjadi istrimu" ucapku mengangguk sambil terisak karena terharu.

Ibu duduk disampingku lalu memeluk dengan belaian lembut pada ppunggung sambil mengucapkan " Selamat ya Nak, kamu sudah mendapatkan jodoh yang baik dan soleh"

" Ayah dan Ibu terima kasih karena sudah melakukan perjodohan ini, aku sangat bersyukur menjadi pasangan dari Sam. Dia orang yang baik juga pekerja keras, terbukti sudah punya usaha tanpa bergantung pada orang tua"

3 ( tiga ) bulan kemudian Sam dan Shafeena melakukan akad nikah pada sebuah Masjid dan resepsi pernikahan di hotel. Lana dan Ryan berperan sebagai Pagar Ayu dan Pagar bagus pada cara tersebut. Usaha bakso milik Sam sudah berkembang pesat dan memiliki beberapa cabang dilura kota. Shafeen memutuskan membantu usaha sang suami dengan melakukan promosi melalui media sosial dan festival kuliner di berbagai kota.

" Dear Soulmate,

I don't know who or where you are but i pray you every night and ask God to point you in my direction."

With Love,

Via Lovely.

Special Thanks for My sister untuk ide ceritanya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top