bab VIII: Darukala
"Aku juga tahu siapa dirimu sebenarnya, Putri saga"
Jingga berusaha menyembunyikan keterkejutannya tetapi pada siapa ia hendak berbohong karena pria didepannya ini bukan pria sembarangan, ia berilmu tinggi.
"terkejut"
Andaru tersenyum penuh arti yang dianggap jingga sebagai senyuman kesombongan.
"Dari zamam tetua memang Manusia Harimau tekenal dengan kesombongannya yang melegenda, tak menyangka aku menghadapi salah satu dari mereka di masa kini"
"Sombong atau kalian para Saga saja yang terlalu iri dan pengecut, menghilang disaat terjadi kehancuran dimasa lalu dan sekarang berkongsi dengan ilmu hitam,sungguh memalukan"
"tutup mulut harimau mu yang busuk itu"
Kala jingga berusaha mengontrol emosinya yang sulit dikendalikan saat berhadapan dengan pria satu ini.
"kau tidak tahu apa-apa mengenai Saga, atau kau tidak tahu Pitaloka adalah salah satu keturunan dari Saga"
"memang dia memiliki darah Saga, tetapi hal tersebut tidak membuatnya ditolong oleh suku Saga,mereka meninggalkan Kaum kami sendiri menghadapi Taring Hitam dimasa lalu.
"Kalianlah yang membunuh orang tuaku,bagaimana kau berharap kami membantu kalian yang telah membunuh salah satu dari kami, Aku seharusnya sangat,sangat membencimu kalau saja bukan hanya manusia harimau yang dapat mengembalikan kumayan seperti dulu, aku sudah membunuhmu"
Emosi jingga memengaruhi lebah-lebah hingga mereka bersiap untuk menyerang Andaru,
Andaru mengeluarkan jurus totok seratus,jurus yang sangat halus menghentikan pergerakan lawan tanpa menyakitinya, Lebah-lebah tersebut itu berjatuhan.
"Hentikan, ini pertarunganku kembalilah kedalam gua" titah Jingga yang sudah dapat mengendalikan emosinya namun kembali terlecut ketika melihat beberapa lebahnya berguguran ditanah.
"Mereka tidak mati, mereka hanya tertidur untuk sementara"
Kala jingga melempar 4 buah pisau kecil ,Andaru dengan lihai mengelaknya,namun itu membuat kala jingga tidak kecewa karena sasarannya bukan dia tetapi 4 pisau itu membentuk formasi segi empat disekeliling Andaru,namun sepertinya dokter muda itu tidak menyadarinya.
Jangan lupakan,Kala jingga ahli dalam ilmu ilusi ,sekarang memang belum terpakai karena formasi 4 pisau itu membutuhkan beberapa waktu untuk dapat bekerja.
Andaru membalas lemparan pisau jingga dengan menyarangkan pukulannya ke perut jingga namun dapat ditangkis dengan kakinya , pertarungan tersebut kemudian berlanjut dengan saling serang tanpa ada yang mau mengalah.
selama pertarungan entah kenapa Andaru enggan untuk melukai gadis dengan cadar merah ini, entah kenapa ia teringat dengan wajah ibunya jadi ia hanya mengkis serang-serangan jingga tanpa melukainya hingga ia lengah dan terperangkap dalam ilmu ilusi jingga.
jingga menendang Andaru yang lengah kedalam formasi 4 pisasu tersebut, ia duduk menyilangkan kedua kakinya kemudian berkonsentarsi penuh untuk mengendalikan ilmu ilusi formasi 4 pisau tersebut.
Andaru bingung karena Kala jingga sudah tidak ada dihadapannya saat ini, hanya dia sendiri dan suara dengung lebah mendominasi ,lalu lebah-lebah tersebut membentuk sebuah formasi kemudian dari formasi itu keluarlah 2 orang yang sangat ia rindukan ,ayah dan ibunya.
tatapan itu bukan tatapan sayang seperti semestinya,, ibunya menatapnya dengan benci kemudian menyerangnya dengan membabi buta dibantu dengan ayahnya.
Andaru paling tidak bisa melawan orang-orang yang disayanginya, ia membiarkan meraka menghabisinya tetapi ada yang salah, ia yakin orang tuanya tak akan menyakitinya. mereka bukan ayah,ibunya melainkan ilusi yang dibuat oleh jingga.Andaru mulai bangkit meskipun tubuhnya dipenuhi banyak luka, Andaru menghabsi mereka dengan satu jurus kibasan ekor harimau menyapu langit.
Formasi 4 pisau itu hancur, Jingga yang kewalahan juga ikut terlempar hingga membentur ke dinding gua, mulutnya mengeluarkan darah segar.
Hanya dia yang mampu menghancurkan jurus ilusi formasi 4 pisaunya saat ini.
kala jingga bangkit kemudian ia menghadapi Andaru ynag dipenuhi dengan luka.
Jingga tersenyum senang walaupun Andaru berhasil menghancurkan jurusnya tetapi paling tidak ia bisa melukai Andaru.
namun hal itu memicu sesuatu yang ada dalam diri Andaru, jiwa Harimaunya keluar namun ia tidak berubah sepenuhnya hanya cakar-cakarnya saja yang keluar.
mereka berdua pun saling menyerang kembali, jingga menggunakan jurus angin agar dapat menghindari cakar harimau Andaru namun naas bahunya terkena hingga ia jatuh terjerembap.
Badannya terasa sangat sakit, mungkin cakaran harimau dari Andaru mengandung racun.
namun ia tidak akan kalah,ia kembali menyerang Andaru dengan mencoba menotok pusat energinya. Andaru yang tahu maksud Jingga menggagalkan rencananya dengan memiting tangan jingga hingga ia tidak dapat bergerak, saat ia melihat luka di bahu Jingga ia kemudian melepaskan Jingga, sungguh cakaran yang mengenai bahu jingga adalah cakaran yang tidak terkontrol darinya.
Jingga yang sudah bebas kembali ingin menyerang Andaru,Namun Andaru menghentikan Jingga dan menotoknya.
"Jingga, hentikan kau terluka"
Ucap Andaru kemudian mendudukan Jingga ia menyentuh luka di bahu Jingga yng sudah membiru,suara kesakitan keluar dari mulut Jingga.
"Lepaskan aku, luka ini tidak seberapa, ayo kita bertarung lagi" tantang jingga dan tidak mau mendengarkan Daru
"Kau tidak mengerti, Racunku mengandung racun yang mematikan, orang biasa akan langsung mati seketika tetapi untuk orang yang berilmu akan memakan waktu 30 hari"
Andaru kemudian mencoba menghentikan laju racun itu sebelum menyebar, keringat dingin jingga keluar tanpa dapat dicegah.
"Hentikan, aku ingin kita bertarung lagi kalau perlu sampai mati"
Jingga merasa harga dirinya dinjak,jujur saja ia tidak mau kalah dengan pria sombong dihadapnnya ini, dan apa tadi ia meringis kesakitan padahal ia tidak boleh menunjukan kelemahannya didepan musuh, tetapi rasa sakitnya makin menjadi, bahkan bahunya terasa kebas,keringat dingin mengucur dengan derasnya, nafasnya menjadi tidak teratur , emosinya menjadi tidak stabil,rasanya ia ingin marah dan ada sesuatu yang ingin keluar tubuhnya,ia mendengar suara auman dari dalam tubuhnya, apakah hanya dia saja yang dapat mendengar tetapi melihat keterkejutan Andaru rasanya mustahil dan yang lebih mengejutkan lagi jari-jarinya keluar cakar seperti milik Andaru.
"Jingga, kau..."
Andaru tidak dapat melanjutkan kata-katanya, jika jingga adalah seorang manusia harimau maka kemunginan besarnya Kala Jingga adalah adiknya yang hilang dulu, karena hanya dia dan adiknya manusia harimau tersisa. Ternyata cakaran harimaunya membuka sesuatu dalam diri jingga yang telah lama terkunci. Ia bahagia menemukan adiknya dan sepertinya bumi andalas juga menyambut senang kehadirnnya, tetapi berbeda halnya dengn senik dan mandhali bhumi, mereka cemas karena manusia harimau telah kembali ke Andalas, mereka lebih mempersiapkan pasukan taring hitam lagi walaupun pikiran Bhumi masih mencemaskan Ambar yang belum ia ketemukan.
Andaru harus segera menyembunyikan jingga, karena pasti hal tersebut sudah diketahui pihak musuh.
ia memutuskan memasuki gua lebah dan mengobati jingga didalam namun ia harus menghadapi para lebah-lebah ini terlebih dahulu,setelah berhasil masuk dan menggendong jingga yang sudah tidak sadarkan diri, ia meracik penawar racun untuk jingga.
dalam tak sadarnya jingga terus mengigau memanggil nama ibu dan ayah, Andaru jadi merasa berslah karena telah menyebabkan adiknya speerti ini.
"Maafkan aku ibu, ayah. aku telah menyakiti dia yang seharusnya aku jaga" ucapnya sambil mengusap rambut jingga sayang,ia membuka cadar milik jingga dan air matanya tidak dapat ia tahan karena ia mirip sekali dengan ibunya.
"Jingga, bertahanlah..maafkan kakak"
np: siapa yang kangen Pitaloka dan gumara?, bab selanjutnya flashback tentang mereka loh , jadi tungguin ya. BTW bab ini mau dipublish besok tetapi karena aku lagi seneng hari ini dan lagi lancar luncur nulisnya jadi hari ini deh.
kira-kira siapa ya yang cocok jadi cast Darukala??
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top