Bab 1: Hitam, putih dan merah
Kumayan adalah salah satu daerah di wilayah Andalas yang terkenal dengan kemistisannya dan bau kemenyan yang menyerebak. Kumayan juga muasal dari Para Manuasia Harimau yang jumlahnya tidak pernah dari 7. Manusia Harimau menjadi penyeimbang dari ilmu hitam dan putih di wilayah Andalas. Oleh sebab itu banyak pendekar berilmu hitam yang ingin menghancurkan Kumayan dan melenyapkan Para Manusia Harimau termasuk Dasa laksana.
Malam itu adalah malam kehncuran Kumayan. Bersatunya ke tujuh manusia harimau tidak dapat mampu memenangkan pertempuran itu Karena Dasa Laksana melakukan perjanjian dengan iblis. Ia membawa pasukan yang tidak dapat mati. Pitaloka dan Gumara,pasangan legendaris Manusia Harimau tidak punya pilihan lain selain mengeluarkan jurus Wijaya kusuma. Jurus itu tidak dapat mematikan musuhnya tapi memenjarakannya. Jurus itu pula yang memicu gempa bumi di wilayah andalas dan kumayan pun hilang tak berjejak. Dari kejadian itu pula wilayah andalas tidak bisa dimasuki oleh manusia yang tidak mempunyai "ilmu" dan orang-orang yang didalam Andalas juga tidak bisa keluar dari wilayah itu.
Siapa yang kuat dia akan bertahan, Begitulah Hukum di Andalas. Setelah lenyapnya Kumayan Andalas terbagi menjadi 3 Golongan. Pemilik Ilmu hitam disebut dengan taring Hitam, Pemilik ilmu putih disebut dengan Bayang putih sedangkan Golongan yang ketiga adalah Saga ,musuh bebuyutan para manusia Harimau dan dirumorkan menjalin kerjasama dengan taring Hitam.
Taring Hitam dipimpin oleh Senik yang terkenal dengan kelicikannya. Dengan kelicikannya ia memperdaya Datuk tunggal palsu dan berhasil mengetahui rahasia 7 manusia Harimau,Setelah Datuk Tunggal tiada ia menikah dengan Dasa Laksana. Ia mempunyai satu anak angkat perempuan yang cacat bernama Jayaning ambar Wulansih dan satu anak laki-laki bernama Mandhala Bhumi.
Setelah 16 tahun menguasai Andalas, Senik mempunyai ambisi lain yaitu ingin mencuri batu mustika merah milik Kaum saga. Untuk itu ia harus mengalahkan Ratu Saga. Salah satu caranya adalah menjodohkan Bhumi dengan cucu dari Ratu Saga Kala Jingga. Menurut Kabar burung yang beredar, Kala Jingga adalah Gadis yang lemah, tentu saja itu dapat mempermudah rencananya.
Malam bulan Purnama, menjadi waktu peresmian perjodohan mereka. Rombongan Taring Hitam datang lebih awal. Senik tidak dapat memprediksi ekspresi muka putranya yang terlihat datar. Bhumi tidak berkata iya ataupun tidak tapi setelah Senik mengutarakan maksudnya ,ia hampir menghabisi satu pasukan Taring Hitam di tepi Barat Andalas sebagai jawabannya. Senik tahu bahwa putranya mencintai Ambar kakak angkatnya. Senik tidak sudi dan mungkin ini adalah alasan lain dari perjodohan ini.
Suara derap langkah menandakan kedatangan dari rombongan Ratu Saga ,jubah merah mereka bahkan sudah terihat.Ratu saga meskipun sudah termakan usia namun masih memancarkan keanggunan. Senik bahkan sedikit merasa iri.namun ia tidak melihat sosok dari cucunya Kala jingga.
"selamat malam Ratu saga, anda sedikit terlambat dari waktu yang ditentukan atau mungkin kami saja yang terlalu bersemangat" sambut Senik dengan senyum yang dibuat-buat.
"mungkin pilihan kedua terasa tepat,senik. Kaulah yang sangat bernafsu untuk mempersunting cucuku untuk anakmu,bukan ? atau bukan cucuku lah alasan dari semua ini" ucap Ratu saga yang membuat Senik menahan emosinya.
"tentu saja tidak, Putraku membutuhkan seorang pendamping yang tangguh dan bermartabat layaknya cucu Anda"
Perjodohan ini sebenarnya juga sangat menguntungkan bagi Ratu saga. Senik menjanjikan Wilayah Bukit Bunga kepada Ratu Saga jika menyetujui Perjodohan ini. Ratu saga tidak haus kekuasaan tetapi ia menginginkan sesuatu yang ada di Bukit bunga Tersebut namun sepertinya Senik belum menyadari semua itu. Masalahnya Kala Jingga menolak mentah-mentah bahkan ia menghilang sampai sekarang, prajuritnya bahkan telah mencarinya dan alasan itulah mengapa ia terlambat. Sekarang ia tidak tau apa yang harus ia katakan kepada Senik.
"aku ingin mengenali cucu Anda, Dimana Dia?" Tanya Ratu senik,matanya mencari-cari di Rombongan Ratu Saga.
"Saya Disini, Nyi Senik" sahut Kala Jingga dari belakang Rombongan. Ratu saga menyembunyikan keterkejutannya, cucunya sungguh sangat sulit diatur.
Semua orang disitu sangat terperangah dengan Kecantikan Kala Jingga. Ia memakai Jubah merah yang menyapu tanah, Rambutnya Hitam selegam bola matanya, pipinya yang merah alami dan bibirnya yang tipis menambah kecantikannya.
"Dia sangat Cantik, benarkan Bhumi" ucap Senik kepada Putranya yang masih bermuka datar.
Mata elang Kala jingga bertubrukan dengan Bhumi. Bhumi memandangnya dengan remeh namun dibalas Jingga dengan senyuman manis yang dimilikinya.
"aku tidak iingin membuang waktu, cepat laksanakan ritualnya" ucap Ratu saga kemudian masing -masing dari mereka mengeluarkan hal yang menandai perjodohan mereka.
Senik memakaikan Kala Jingga Kalung Dari Taring Harimau yang sudah menghitam. Saat kalung itu menyatu dengan kulitnya , Kala jingga merasakan perasaan yang sangat aneh bahkan jantungnya berdetak tidak beraturan, memburu seperti saat sehabis berlari. Ratu saga memakaikan Bhumi sebuah gelang benang yang berwarna merah. Perjodohan mereka pun resmi. Pernikahan akan dilaksanakan 2 purnama lagi.
Bhumi dan Kala Jingga ditinggalkan berdua ditempat itu. Keheningan mendominasi hingga kekehan ringan Jingga membuyarkannya.
"apa yang kau tertawakan" Tanya Bhumi sambil mengeratkan kepalan tangannya
"Kau lucu sekali, kau menganggap ini serius. Dengar, aku tahu kau tidak menerima perjodohan ini begitu pula aku, ini semua ada maksud didalamnya. Berpura-puralah demi wanita yang kau cintai"
"Jangan pernah membawa-bawa nama Ka Ambar dalam masalah ini" Bentak Bhumi memegang pergelangan tangan jingga dengan kencang
"oh, jadi benar dan nama Wanita itu Ambar. Aku hanya menebak-nebak saja tadi.instingku memang tak pernah salah" jawab Jingga menyeringai , ia memelintir tangan Bhumi yang tadi memegangnya hingga tanpa sempat bereaksi Ia sudah terlempar ke tanah.
Bhumi bangun dan membersihkan debu-debu dari pakaiannya, kemudian kembali menghampiri Kala Jingga.
"Cuma segini ternyata kekuatan dari calon pemimpin taring Hitam" Ucap kala Jingga mengejek
"Kau tidak seperti yang dirumorkan, ini sungguh menarik" Ucap Bhumi lalu menghilang dari hadapan Kala jingga secepat angin berhembus dan meninggalkan Kala Jingga.
"Kurang ajar,kenapa aku harus menerima saran dari ketua bodoh itu" ucap Kala jingga kemudian dengan kecepatan pendekarnya ia menuju lembah selawe markas dari Bayang putih. Sebelum kesitu ia telah mengganti pakaiannya dan tentu saja ia memakai cadar merahnya. Tidak ada yang boleh tahu identitasnya bahkan neneknya saja tidak tahu. Hanya lawang ketua Bayang putih yang mengetahuinya.
"Bagaimana calon suamimu, Merah?" tanya Lawang Ketua Bayang Putih sambil terkekeh, Kala Jingga hanya mendengus kesal.
"Bodoh,seharusnya aku tidak menerima saranmu ketua" Seru Jingga Marah yang membuat Lawang semakin terbahak.
"Tidak haram berlaku licik pada orang Licik ,merah. ini cara terhalus mengalahkan taring Hitam. Melihatmu, sepertinya kau sudah melaksanakan tugasmu dengan baik"
"Wanita bernama Ambar adalah Kelemahannya. Ia terlihat sangat mencintainya" Jawab Kala Jingga sambil mengambil anak panah dan menghitungnya.
"kau cemburu" Goda Lawang yang membuat Kala Jingga sedikit emosi
"Tentu Tidak. Aku hanya merasa aneh pada benda ini "ujar Jingga sambil mengeluarkan Kalung yang diberikan senik.
"pantas saja auramu sedikit berbeda, ternyata ini penyebabnya. Aku akan menyelidikinya. Boleh kau lepaskan itu" Ucap Lawang, Kala jingga melepaskannya namun seprtinya ia tidak mau berpisah dengan kalung itu.
"besok harus sudah dikembalikan.aku tidak ingin nenek curiga"
"karena nenek atau.."Lawang semakin menggoda Jingga
"Hentikan,ketua.itu bukan sperti yang kau fikirkan. Aku hanya tidak ingin merusak rencana ini. Aku benci gagal dan kau tahu itu"
Kala jingga langsung meninggalkan Lawang menuju lapangan tempat latihan para pendekar-pendekar baru Bayang putih. Mereka terlihat takut ketika kala jingga memasuki lapangan karena mereka tahu ia sedang emosi. Tidak emosi saja mereka sudah babak belur.
"Murid-murid,ini hari kebruntungan kalian" teriak lawang dari jauh diiringi suara tawanya yang menggema, sedang mereka hanya dapat menghapus peluh dan menelan ludah yang tercekat di tenggorokan mereka.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top