Epilog

Yos!

Happy reading kawan.

---

[Name] menarin napasnya, perasaan gugup beberapa hari lalu semakin menjadi saat tiba di hari H ini, yah hari pernikahannya dengan Kuroo.

Tidak terasa sudah lama mereka menjadi sepasang kekasih, di mulai dari awal pertemuan mereka di kereta, kemudian masa-masa saat Kuroo mati-matian mengejar [Name] yang sangat hobi ngindar dari Kuroo, hingga saat Kuroo menembaknya di depan pagar sekolah dengan beberapa siswa yang lewat sebagai saksi.

Hingga akhirnya, Kuroo melamarnya, tiba-tiba datang saat malam hari, masuk kamar seenak jidatnya, sambil membawa Ayah dan Ibu [Name] juga orang tuanya rame-rame ke kamarnya, kemudian melamar [Name] saat itu juga.

Bahagia? Tentu.

[Name] sampai lupa caranya bernapas karena terlalu gugup, dia sudah di make up, hanya perlu menggunakan gaun pernikahannya, dan beberapa hiasa rambut nantinya.

Sementara di kamar ganti Kuroo sendiri, dia dua kali lipat lebih gugup dari [Name], dari tadi dia gak kedip-kedip, palanya di penuhi susunan acara nikahan supaya enggak malu-maluin entar, bahkan dia sempat mikir nama anaknya, hadeh :'(

Berasa kucing kebelet kawin /eh

"Kau tegang sekali Kuroo" Kata Kenma tampa berpaling dari PSP di tangannya, Kuroo memandang sohipnya itu.

"Rasakan dulu sebelum bekomentar! Udah tua juga gak nikah-nikah"

"...Belum ada yang cocok aja"

"Gimana mau ada yang cocok? Kerjaanmu tiap hari game terus, coba gih deketin cewek, tuh manejer Karasuno yang imut, Yachi, sekali-kali saingan sama Hinata" Kata Kuroo sambil menaik turunkan kedua alisnya, buset dah, Kenma sama Hinata mah ga bisa saingan, mereka kan coup---//plak!

"Tidak usah, terimakasih"
Balas Kenma santai, Kuroo kembali menatap dirinya di kaca, heran kenapa dia segugup ini.

Udah ganteng padahal.

Rambut udah di rapiin.

Muka udah di bedakin.

Jas udah rapi.

Wangi kembang pulak //gak

Apa lagi yang kurang ya?

Hm...

Oh iya...

Nyali!

"Aduh aku gimana seh, sendirinya lamar anak orang malah gugup sekarang" Kuroo mau ngacak rambutnya, tapi gak jadi, ribet ntar di rapiin lagi, pomet mahal.

"Cepalah Kuroo, sudah mau di mulai, sebaiknya kau segera ke 'Pelaminan'mu sana" Lalu cowok puding itu segera mendorong Kuroo keluar dari ruangannya menuju pelaminan, Kuroo mendengus sebal.

Memandang sekitar, semuanya serba putih, Kuroo dan [Name] memang sudah berencana untuk membuat segala sesuatu di pernikahan mereka di buat serba putih, bahkan dress code di cantumkan di undangan, tentu karna itu kini semua orang menggunakan baju putih.

Kebayang kalo dah malem, mereka semua keluar rame-rame.

Berasa lihat setan lagi pawai.

Kuroo naik ke podium A.K.A pelaminan, memandang ke pintu besar di depannya, menunggu calon istrinya.

Aduh syalan, Kupyor gugup sampe kebelet.

Sementara itu...

[Name] sudah berdiri di depan pintu yang di pandangi Kuroo, dengan buket bunga di tangannya, gadis itu menarik napasnya yang berat, Ibu dan Ayahnya berada di sampingnya, memberi semangat dan keberanian kepada anak mereka.

Pintu di buka, Kuroo narik napas.

[Name] nahan napas.

Lalu sama-sama di hembusin :v

"Nih curut dua kenapa seh" Gumam Kenma, halah jomblo mah ngiri.

[Name] jalan pelan-pelan, karna selain ngerasa gugup, dia ga tao make sepatu yang tinggi-tinggi kek gini, sebelumnya dah coba make, yang dia dah jatuh berulang-ulang.

Hadeuh, suram :'(

"...Cantik" Kata Kuroo saat [Name] sampai, calon istrinya itu langsung masang wajah datar.

'Gombal aja teros Tet, ga tau tempat emang' Batinnya kesel.

Lalu semua berjalan mulus, sang penghulu memulai dan mereka mengucapkan janji, lalu tentunya nyium-nyium, di pipi doang tapi.

Kata Kuroo sih sisanya nanti (○゚ε゚○)

Sekarang waktunya lempar buket, [Name] dan Tetet berbalik belakang, melempar bunga dengan asal ke belakang mereka, sambil menebak kira-kira siapa yang bakalan dapat.

Dan bungan itu jatuh ke...

Kenma...

Lebih tepatnya, di atas kepalanya, dia terdiam, ngedip-ngedip gak konek, sampe buket itu jatuh ke tangannya yang lagi megang PSP, lalu...

"...Aku yang dapat?"

"WOOOAHHHH KENAPAAA KENAPA HARUS KAUUU" Bokuto langsung pundung, Akaashi menepuk bahu Bokuto supaya senpai gajenya ini tidak bad mood trus malu-maluin di nikahan orang.

"Hmm... Tak ku sangkah" Komentar Yaku, di balas anggukan dari Daichi.

"Oh? Kenma yang dapat?" -Tetsurou

"Aku curiga selama ini dia sudah ada pacar" -[Name]

Lalu tibalah saat salam-salaman, siap-siap pegel ini mah, salahin Kuroo ngundang kebanyakan.

"Selamat bro!" Bokuto langsung baris paling depan, dengan semangat seperti biasa dia menyalami kedua pasutri itu, dari tadi saja dia yang paling bahagia, berisik, hebo, pokonya girang banget di pesta, berasa dia yang nikah dah.

Lupa dia masih ngutang gegara jatuhin motor orang ke empang.

"Hm, tengkyu ma bro, jan lupa nyusul ye" Bokuto tertawa saat Kuroo mengatakan itu, lalu kemudian dia menyalami [Name].

"Kuroo memang kurang ajar, tapi lama-lama pasti jinak kok" Katanya, [Name] lalu tertawa kecil.

"Yah tenang saja, udah jinak dari dulu kok" Dan Bokuto kembali tertawa.

Berikutnya Akaashi, setelah menyalami Kuroo dan [Name] dia hanya mengucapkan selamat, dan berharap [Name] dan Kuroo mau mencarikan Bokuto jodoh agar burung hantu itu tidak nempel terus dengannya dan menjadi beban.

Dan sesi salam-salaman selesai dengan segala macam komentar dan bacotan kawan-kawan mereka.

Kuroo menatap [Name] dalam, lalu mengecup pipi wanitanya itu.

Tentu [Name] kaget karna tiba-tiba saja Kuroo menciumnya.

"Ke-kenapa sih?!"

Kuroo tertawa, aduh istrinya gemesin banget.

Kuroo lalu berbisik pelan di telinga [Name].

"Jangan gemesin gitu, nanti aku 'makan' loh"

"...."





"WOOOAAHHHH BROKUROO MAU MAKAN ISTRINYA KATANYA?!"

Teriak Bokuto yang enggak sengaja mendengar percakapan dua orang itu.

Tentu saja itu mengundang gelak tawa dan tatapan 'nganu' dari orang-orang.

"KEMARI KAU BOKUTOOO"

Maka mereka malah kejar-kejaran terus nabrak kue pernikahan.

"KUE KU!!" [Name] enggak terima, padahal dia udah memikirkan malam pertamanya ini mau dia tunda, dan makan kue sambil nonton drakor.

Sialan...

Dia mengambil potongan kue itu, lalu melemparnya ke Bokuto.

"SUKA BANGET SIH RENGGUT KEBAHAGIAAN ORANG"

Tapi kuenya malah kena Kuroo.

Kuroo kesel, lalu lempar ke [Name] kue lainnya.

Eh...

Malah kena Yaku.

"...Kuroo Tetsurou..."

Kuroo menelan ludahnya.

Dan malam itu mereka malah lempar-lempar makanan.

End

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top