Mencintai Perihal Kehilangan

Mencintai Perihal Kehilangan


Saat malam tiada lagi memancarkan kerlipan bintang-bintang tanggal

Saat apa-apa yang berlalu membuat saya kembali terpental

Oleh kejadian yang entah apa sebabnya

Dipaksa meredam keegoisan sesaat dalam atma


Mereka hilang disela resah

Meninggalkan saya pada sudut ruang dipenuhi gelisah

Kelopak mata melayu lelah

Atau sekadar telinga yang mulai jengah


Lihatlah aksara-aksara tercipta

Menjelma dusta berujung kecewa

Menyusun bait dengan cinta

Kau patahkan dengan sangat tega


Pada akhirnya, semua hanyalah fana

Percakapan rasa tak selalu berujung bahagia

Bermain hati membunuh logika

Sampai tak sadar, tubuh telah dipenuhi ragam sayatan luka


Saya berdarah setelahnya

Mengalir deras air mata yang terjatuh tanpa sapa

Remuk hampir tak berdaya

Seketika berserakan seluruh pedih dihadapan semesta


Sudah kesekian kali tangan mengusap peluh

Sudah berulang kali saya menjaga hati agar tetap utuh

Terselip kalimat harap di sebaris doa yang runtuh

Namun, tetap saja saya rapuh


Jika mencintai adalah perihal kehilangan

Maka saya tak ingin ada kata pengungkapan

Biarkan saja hati dan kepala bergelut dengan berbagai permasalahannya

Sebab, tidak akan ada yang memungkinkan kewarasan seseorang tetap baik-baik saja.


Muhammad Kusnaedi

3 April 2021

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top