Keluhan Saya Terhadap Pengkhianat Cinta
Saya belum menyerah dengan gadis bening. Untuk jaga-jaga saya ikuti akun Instagramnya, siapa tahu suatu saat dia putus. Sebelum janur kuning melengkung, masih ada harapan bahwa dia adalah jodoh saya yang sengaja dititipkan Tuhan kepada lelaki lain, dan bila saatnya tiba kami akan dipertemukan di pelaminan. Oleh sebab itu, saya akan terus memantau media sosialnya secara berkala dari balik bayang-bayang, menunggu waktu yang tepat untuk muncul ke permukaan.
Mungkin mudah saja bagi saya untuk merusak hubungan mereka. Dengan ketampanan yang saya miliki gadis bening akan berpaling dari kekasihnya dan jatuh ke pelukan saya. Namun, itu bukan gaya saya. Harga diri saya terlalu tinggi untuk memakai cara murahan menjadi orang ketiga dalam suatu hubungan. O, betapa baiknya hati saya.
Lagi pula hubungan yang didasari oleh pengkhianatan tidak akan membawa berkah. Selalu ada sumpah serapah dari orang yang disakiti hatinya. Bila pun orang tersebut sudah ikhlas menerima kalau pasangannya lebih bahagia dengan seseorang yang lain, tetap saja sebuah balasan bagi pengkhianat telah menunggu di kehidupan mereka.
Saya tidak perlu membuktikan apa-apa. Pembaca budiman sekalian pasti sering menemukan kasus orang ketiga di berita-berita kriminal dan gosip selebritis. Para pelaku tidak jarang berakhir tragis atau paling mending jadi umpatan netizen. Nama baik menjadi buruk karena sudah dicap sebagai pengkhianat cinta. Mau ke mana- mana pun susah. Kecuali ya, kecuali, orang itu bermuka tebal dan memang ingin terkenal dengan cara yang merendahkan martabat sendiri.
Penilaian saya terhadap si bening pun nantinya bakal berubah. Saya akan menganggap kecantikannya tidak murni dan hanya sekadar cangkang. Hatinya gampang digoyang oleh sesuatu yang lebih menggoda. Walaupun saya awalnya bahagia karena dapat bersama dengan seseorang yang didamba, bersenang-senang di atas sakit hati orang lain, saya tidak bisa menjamin kalau suatu saat si bening tidak akan melakukan hal yang sama kepada saya. Hidup bersama seorang pengkhianat cinta, saya jadi penuh curiga, posesif, dan cemburuan. Batin bakal tersiksa karena takut kehilangan seseorang yang dicinta. Menurut saya, cara hidup seperti itu lebih menyedihkan daripada menjadi jomblo.
Ya, saya akan menunggu sampai dia putus. Hanya itu satu-satunya cara yang berwibawa bagi seorang jomblo syariah seperti saya. Kalaupun pada akhirnya gadis bening itu malah menikah dengan kekasihnya yang sekarang, ya tidak jadi soal, setidaknya saya pernah berjuang, menunggu meskipun yang ditunggu tidak pernah tahu. Saya akan mendoakan yang terbaik bagi kelangsungan kehidupan pernikahan mereka. Jadi, untuk jaga-jaga akan kemungkinan hal itu, selagi menunggu saya harus mencari kecengan lain, setidaknya lima orang lagi, selain si gadis bening.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top