Keluhan Saya Terhadap Indomaret (2)

Si Bening ada lagi. Wow! Gila, wow! Saya senang sekaleee! Waktu saya ke Indomaret mau beli sabun, dia sedang menuliskan nama seorang pelanggan di gelas plastik. Pelanggannya cowok--lebih tampan saya ke mana-mana--sedang menunjuk green tea yang ada di papan menu di atas counter. Saya yakin dia juga enggak sengaja pesan green tea karena gelagapan di depannya ada cewek bening.

Wow! Gila, wow! Mungkin dia ditakdirkan menjadi jodoh saya. Soalnya selama seminggu ke belakang enggak kelihatan, terus saya berdoa kalau ketemu lagi berarti dia jodoh saya, dan ternyata, wow! Gila, wow! Seperti mendapat mukzijat, sekarang dia ada di hadapan saya!

Aaaauuuoooooo! Saya senang sekaleeee! Hati ini berbunga-bunga bisa melihat kembali senyuman cewek bening itu di belakang counter. Dia menyerahkan segelas green tea frappe kepada pelanggannya dengan pancaran surgawi yang tak terbantahkan!

Gila! Wow, gila! Seminggu tidak bertemu cewek bening semakin cantik saja! Ada yang berbeda. Rupanya dia potong rambut, pembaca budiman! Cewek bening sekarang sudah punya poni. Asalnya terlihat anggun, sekarang dia terlihat sangat kyyuut!

Mantap jiwa! Anda tidak akan percaya betapa bahagianya saya sekarang! Doa saya dikabulkan. Ini pertanda kalau saya sebentar lagi akan melepas masa lajang! Ya, saya tahu! Saya terlalu banyak menggunakan tanda seru! Tolong dimaklum, karena saya senang sekaleeee!

Saya memantau dari belakang rak sabun, pelanggan itu baru keluar dari toko. Kini si cewek bening akhirnya sendiri. Ini saatnya! Saya akan memesan kopi di sana dan setelah itu berkenalan dengannya.

Saya periksa dompet dulu, takutnya duit enggak cukup buat beli kopi. Ternyata benar, enggak cukup. Duit buat beli sabun cair terpaksa saya harus korbankan. Cinta butuh pengorbanan. Ini pengorbanan yang sangat berat. Anda sekalian tahu sendiri betapa pentingnya sabun cair bagi seorang jomblo.

Setelah memantapkan hati dan memasrahkan diri mandi tidak pakai sabun sampai gaji bulan depan turun, saya melangkah penuh harap ke arah counter tempat cewek bening sedang menunggu. Sebentar lagi saya datang, Cinta. Tunggu saya di situ.

Cewek bening tersenyum ketika saya sudah sampai di depan counter. "Selamat datang di Point Cafe," sambutnya. "Mau pesan apa, Kak?"

Ya Allah.

Adrenalin saya berpacu. Tiba-tiba tubuh saya gemetar. Saya gelagapan lagi. Saya menyumpah dalam hati. Begini nih kalau kelamaan jomblo!

Mencoba sekalem mungkin, saya pesan green tea frappe. Bedebah! Ada apa dengan green tea frappe?! Kenapa saya selalu pesan green tea frappe tiap kali saya gugup?!

Seperti sebelumnya cewek bening mengambil gelas plastik yang menumpuk di depannya. "Namanya siapa, Kak?" tanya dia sambil memegang spidol.

Astaga. Hati saya serasa hancur berkeping-keping. Dia tidak ingat nama saya. Padahal saya kurang tampan apa coba?

Saya sebut nama saya sendiri. Ya iya, masa saya sebut nama tukang parkir.

Beberapa saat kemudian pesanan saya siap. Saya ambil dengan tangan gemetaran. Saya lihat senyuman dia yang menawan. Tiba-tiba amnesia. Rencana yang sudah saya siapkan dengan mengorbankan duit untuk beli sabun cair seketika langsung buyar. Saya keluar dari toko Indomaret tanpa berkenalan dengannya.

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top