• Ketika ditagih duit kosan •
Tolong tinggalkan vote dan komen yah. Saya ga mau ngedoain kalian bisulan mulu. Tapi saya juga kesel kalian siders mulu.
Jadi tolong jangan mentang-mentang sekarang taun ANJING, kamu malah jadi PIANJINGEUN. tolong jangan ya.
Jangan siders and enjoy reading guys.
🏣🏣
Tanggal 25 adalah tanggal terkramat bagi anak kosan--tapi Hyojin dan Guanlin di kecualikan karena mereka holkay.
Maksud kramat disini adalah untuk anak yang emang keadaan ekonominya menengah kebawah dan tiba-tiba ortunya susah di hubungi. Padahal kan tanggal 25 ini hari ditagihnya uang kosan.
Ingin berkata kasar kan?
Banget jir.
Tapi sayangnya di kosan ada aturan yang membuat mereka ga boleh berkata kasar.
Ditengah kegusaran anak kosan, tiba-tiba seseorang yang membuat kegaduhan.
"WOI, WOI! ADA BAPAK, ADA BAPAK!" teriak Guanlin yang sontak membuat yang membuat penghuni kosan yang udah panik level 100 menjadi tambah panik dan gaduh.
Kosan udah kaya pertunjukan musik konteporer yang berantakan sekarang.
Kaya contohnya Daniel yang ngebunyiin klakson motornya yang padahal ga ada faedahnya. Terus Ong mukulin panci.
Jisung langsung bawa sekop, siap-siap ngaliang. "ANYIR, SEMBUNYIIN GUE SUMPAH! PLIS BANGET INI MAH, GUE LAGI GA ADA DUIT! TADI DUIT GUE DIPAKE BUAT TUGAS!"
Hanbin juga ikut-ikutan ngomong. "PLIS INI MAH, TEROWONGAN BIKINAN UNI SOVIET MANA?"
"YA BUKAN DISINI LAH GOBLOG!" amuk Hana yang merupakan mantan anak IPS merasa kesal dengan ke-goblokan Hanbin.
"SEJAK KAPAN UNI SOVIET KE JAKARTA GOBLOG?!" teriak Taeyong, kesel juga sama Hanbin ini.
"TAEYONG HANA! GA BOLEH NGOMONG KASAR!! INGAT HADIST--"
"BACOT KAO TUYUL!" teriak Hana dengan kepanikan luar biasa dan akhirnya dia ngumpet di kamar Hyojin.
"GAIS BENERAN ADA BAPAK, INI MAH!" Guanlin teriak lagi.
Karena itu Woojin panik. "GAIS, MATIIN LAMPUNYA BIAR GUE GA KELIATAN!"
"GIGI LO MASIH KELIATAN WOOJIN!" sahut Hyora sambil nunjuk giginya.
Jungkook kemudian nampol Woojin. "INI SIANG GOBLOK! MAU DIMATIIN JUGA TETEP KELIATAN!"
"OH IYA KENAPA GUE GOBLOK YA?!"
"YA GA TAU!"
"GAIS, BENERAN INI MAH ADA BAPAKK!" teriak Guanlin untuk ketiga kalinya, suasana lagi-lagi ricuh.
"Apaan sih ribut-ribut?" tanya Changbin sembari mengacak-acak rambutnya yang berantakan. Dia beneran baru bangun tidur pemirsah. Deket mulutnya aja masih ada jigongnya.
"Ada bapa Bin," kata Chan pelan tapi mukanya panik. Ketauan banget dia ga mau duitnya diambil.
"Bapak? Bapak siapa emang?" tanya Changbin lagi, bingung. Dia menatap Guanlin. "Bapak siapa sih?"
"Bapak batur (orang)," jawab Guanlin dengan cengiran lebar.
Changbin ber oh ria terus ke kamar dengan kalemnya.
Sedangkan yang lain sudah mengangkat golok, hendak memutilasi Guanlin.
"GUANLIN ANJINGGG!"
"ASTAGFIRULLAH KALIAN GA BOLEH BERKATA KASAR!" teriak Minhyun.
"Oh oke," Felix mengangauk mengerti tapi selanjutnya dia berteriak. "GUANLIN DEDEMIT KUNTILL!"
"GUANLIN TUYUL!" tambah Jaemin dengan nada dendam sekali. Kesel atuda.
"GUANLIN GENDEROWO!" teriak Pimcha sembari menakol kepala Guanlin dengan buku SBMPTN yang tebal sekali.
"GUANLIN JONGRANGKALAPITUNG!" oke ini mah Jeongin yang belum bisa move on dari drama yang membuatnya menjadi siluman Jongrang kalapitung.
"IH ITU JUGA GA BOLEH!" sergah Minhyun.
"Boleh dong Kak, kan itu yang tadi kita sebut itu mahluk halus semua," kata Pimcha dengan kalemnya.
Rasanya Minhyun ingin bundir saja yorebun.
"Yorebun," Mingyu datang dari luar dengan napas yang terengah-enggah. Semua orang yang hendak membunuh Guanlin melihat padanya.
"Apa?" Hyora yang pertama merespon.
"Ada Bapak Yorebun," kata Mingyu.
"Bapak batur nyah?" kata Ong kesel karena ditipu tadi. Hampir aja dia mau ngumpet di keteknya Daniel.
"Bapak Jaehwan ih!" kata Mingyu serius. Duarius malahan.
"Amasa?" goda Chan.
"Sarius anjir. Sok hayu lah gocengan mun ga percaya mah."
"EWEUH DUIT AING TEH GOBLOK! SIA MALAH NGAJAK GOCENGAN! GOBLOK EMANG!" kata Hyunjin ngegas, padahal Mingyu lebih tua. Tapi da kesel atuh mun lagi kere tiba-tiba diajak gocengan.
"ANJIR!" Daniel yang ada di pinggir Hyunjir tiba-tiba berteriak.
"SIA KUNAON NGAGOROWOK?!"
"MY COKOR HYUNJIN!"
"OEMJI, HAPUNTEN DANIK."
"EVERYBADEHHHH~" pintu kosan dibuka lebar-lebar dibarengi suara menggelar yang mengakibat terjadinya angin puting beliung lokal didalam kosan.
Taeyong terpental sampe ke jamban, sedangkan Felix ngapung sampe nyebur ke kolam lele.
Begitu dahyatnya efek kedatangan Bapak Jaehwan setepah dua episode dia tidak muncul disini.
Kemunculannya memang selalu membawa suasana horor, rasa-rasa lagi nonton film Chuky yang bikin merinding.
Apalagi buat yang lagi kere mah.
Rasanya ingin maot saja.
"Hanbin, kenapa tegang gitu?" tanya Bapak Jaehwan. Sebenarnya bukan cuman Hanbin yang tegang dan ingin menghilang pake jutsunya Naruto, semuanya juga sama, bahkan yang ngumpet di kamar pun menjadi tegang. Tapi karena Hanbin yang berdirinya paling deket sama Bapak Jaehwan, jadi dia yang keliatan banget tegangnya.
"E-enggak kok. I-ini posisi siap, ya posisi siap." Paan sih Bin, lu kira upacara.
"Oke oke, tanpa basa-basi lagi. Bapak bakalan ngabsen kalian," ucap Bapak Jaehwan seraya mengeluarkan buku besar selayaknya bendara kelas yang nagih uang kas.
"Lah, dikiranya di kelas mereun," komentar Ong yang disetujui Taehyung. "iya, kaya bendaharam aja. Keingetan si Oso kan jadinya."
"Eh Oso mah bapak aing."
"Oh iya, hapunten."
Bapak Jaehwan menepak bokong sintal Ong dan Taehyung. Membuat keduanya kaget dan hampir berkata: Anjing. Tapi untungnya hanya berkata itu di dalam hati. Beliau lalu berkata "Taeh, Ong, kalian lupa ya? Oke kalo begitu amri kita mereview, berkomentar saat ditagih uang artinya apa anak-anak?"
"DILARANG NEGO, NGELES, APALAGI NGUTANG DAN BAYARAN DIGANDAKAN!" jawab anak kosan serempak.
"Kalo ga bisa."
"KURAS KOLAM LELE BAPAK."
'Mampus, lupa.' batin Ong dan Taehyung merana.
"Oke mulai, Hadikusuma?" dan mulai lah Bapak Jaehwan mengabsen penghuni kosan, tapi panggilan favoritnya, dan bukan nama aslinya.
Jadi harus fokus.
Taeyong mengangkat tangannya dan segera menghampiri Bapak Jaehwan dan menyerahkan sejumlah uang. "Ini Bapak, termasuk yang bulan lalu."
"Oke sip. Aceng Sukandar?"
Taehyung menghampiri Bapak Jaehwan sembari nyengir kuda. "Bapak ini," dia menyerahkan sejumlah uang. "maaf kalo rada receh. Soalnya Umi belum ngirim uang, jadi kemarin Tae mangkal dulu."
"Hm, pantes drawing pen gue ilang kemarin," komentar Pimcha.
Taehyung nyengir. "Heheh, tau aja lo drawing pennya dipake buat eyeliner."
"Goblok banget ih, untung alien."
"Dah ah, kanjut!"
Teriak Minhyun membetulkan ucapan jorang Bapak. "LANJUT BAPAKK!"
"Oh hehe iya lanjut. Atong Bajuri, tuh kan jir manggil nama si Ong tuh serasa manggil adik sendiri, otong."
"HAHAAH ANJIR!"
"WAKAKAKAKAK!"
"OTONG YEUH BARUDAK!"
Ong cuman nyusut ingus aja. Sumpah, merasa terhina banget. "Hina aja urang sapuasna, maraneh sucih aing penuh dosa."
"Enggak da aing mah Hyojin, lain sucih," sahut Hyojin.
"Pengen nyeleding tapi bener," Kenta menggelengkan kepalanya.
Daniel menepuk pundak Kenta. "Holkay is always right."
"Haik, Aing nyaho kok."
"Kok cuman setengahnya?" protes Bapak Jaehwan setelah menghitung uang pemberian Ong.
"Ong belum dikirim uang sama Umi, terus kemarin uangnya kepake beli peralatan. Kalo setengahnya lagi bayar pake video bokep boleh ga?"
Wajah Bapak Jaehwan terlihat murka. "Ong, bersihin kolam lele bapak sekarang."
Ong terkejoed. "APAH? Tapi kolamnga udah bersih."
"YA BERSIHIN LAGI! CEPET!"
"O-oke."
"Next, Alghozali."
"Ini Pak," Minhyun menyerahkan uangnya.
"Takada."
"Ini Pak."
"Lah, pake Yen?" Bapak Jaehwan herqn dengan uang yang dia terima.
"Emak saya ngirimnya gitu pas dia kesini dan saya males ke money Changernya. Ntar digodain teteh cabe."
"Oh yaudah. Rowland?"
"Pak, i'm belum di give in mone--"
"Udah-udah, ga usah ngomong, mendingan kamu bantuin Ong terus nanti pas udah dapet uang kamu ke saya."
Daniel cuman ngangguk aja, walau agak sebel yah belum juga ngomong tamat udah disuruh nguras kolam lele.
Sabar ya Niel. Authornya ngebut nih ngetiknya.
"Rajiman Hayato?" Bapak Jaehwan melihat ke arah Hanbin.
"Pak, Hitler belum ngirimin saya duit eu--"
"Oke sekarang kamu susulin Daniel sama Ong," kata Bapak Jaehwan sembari menunjuk pintu.
"Kok gitu sih pak?"
"Iya lah, soalnya kamu goblok! Oranf Hitler dah MODAR, ga bakal bisa ngirimin duit ke kamu."
"Iya sih."
Hanbin pun pergi ke kolam lele yang ada di belakang rumah.
"Marzuki."
Jungkook memberikan alat-alat gambarnya. Dari mulai pensil, jangka, sampe penggaris besi. Bapak Jaehwan jelas heran. "Maksudnya apa ini Zuki?"
"Kan orangtua saya pns, belum gajian. Otomatis saya belum di kirimin duit. Jadi saya kasihin barang-barang saja sebagai jaminan," jawab Jungkook dengan senyum cerah.
"Orang tua saya juga pns pak," kata Hana lalu memberikan buku sosiologi yang tebalnya sama dengan buku siap UN punya Jeongin. "jadi pake buku ini aja ya? Harganya hampir sama kaya uang kosan perbulan kok. Sama-sama harga mati saya."
Bapak Jaehwan cuman mengangguk aja atas ke kreatifan Hana dan Jungkook. Bisa aja gitu bikin Bapak Jaehwan gajadi marah. Tapi emang orangtuanya PNS kok, kan Bapak Jaehwan pernah ketemu sama orangtua penghuni kosan jadi tau seluk beluk anak yang ngekos disini.
Bapak Jaehwan juga pns, gajiannya tiap tanggal 1, kadang ngaret sampe tanggal 2 atau 3. Jadi yah Bapak Jaehwan ngerti kenapa anak yang ortunya pns milih buat ngasihin barang berharganya buat dijadiin jaminan.
Hyunjin juga menghampiri Bapak Jaehwan. "Saya juga pak anak pns pak," katanya. "Nih kan saya punya nomer cewek-cewek, jadi untuk jaminan sementara saya kasih nomer fans saya."
"Buat apa?"
"Biar bapak ga jomblo lagi."
Hyunjin nyengir.
Yang lain terkejoet sampe Felix yang baru selesai membersihkan diri oun terkejud.
Sedangkan bapak Jaehwan terlihat murka.
Sepertinya Hyunjin lupa kalo kata Jomblo adalah kata terlarang untuk Bapak Jaehwan.
"Hyunjin," Bapak Jaehwan menatapnya tak suka. "bersihin kandang kuda bapak."
"Loh kenapa?"
"PAKE NANYA LAGI! UDAH BURUAN BERSIHIN!"
Oke sepertinya mood Bapak Jaehwan jadi buruk sekarang.
Jadi ga ada pengampunan seperti Hana dan Jungkook tadi. Semua wajib bayar. Ga boleh ngutang ke Guanlin atau Hyojin dulu.
Kalo ga bayar ya nasibnya sial.
Kalo ga nguras kolam lele, ngepel sekosaneun, nyabutin rumput, atau ngebersihin tai kuda.
Pilih aja salah satu dari itu.
"Hyunjin sihh. Pake nyebut-nyebut jomblo."
🏣🏣
Yeyy akhirnya guwa bisa lanjut ini. Padahak harusnya ngapalin buat to ya tapi karena emang dasarnya gue ini males jadi gue ngelanjut ini.
Yah gue minta doanya aja buat siapapun yang baca ini. Tolong aminkan.
/aminn/
Acan goblog!
Karena besok gua to, semoga tonya lancar, bisa ngisi soal dan hasilnya bisa lebih dari 80, aminn.
Terus karena gue masuk 50% snm tolong doain gue lulus snm juga, aminn aminn. Plis lah gua males banget sbm, soalnya mesti saingan sama orang murtad, tapi kalo emang takdirnya kudu sbm ya aku kudu otoke? :( tapi tolong ya doain dulu buat lulus snm.
Aminn.
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top