Perubahan? Pelanjutan? Penerusan?
Negeriku ini memang bak secangkir kopi
Meski pahit tetap dinikmati
Penuh kafein yang menjadikan hal-hal remeh menjadi sensasi
Obrolan sana-sini
Oh, ya pemilu sebentar lagi
Banyak warga berharap penuh mimpi
Memandang tiga kandidat penuh janji
Segelintir orang yang fanatik menganggap janji semanis janji mantan itu sebagai ide dan gagasan yang menjanjikan
Perubahan, katanya ... nyatanya tidak semudah itu kawan
Dinasti, katanya ... nyatanya hanya tidak ingin kehilangan eksistesi dan kawan di tengah banyaknya lawan
Teruskan, katanya ... nyatanya yang sekarang saja kita terkurung di negara demokrasi berbasis liberal nan monoton
Pengang sudah telingaku mendengar kefanatikan kalian atas ketiga calon
Bukan aku tidak peduli dengan negeri ini, tapi aku tidak peduli dengan kalian
Politik kotor dengan pikiran licik para motor penggerak gagasan
Yasudahlah, lanjutkan perdebatan
Aku hanyalah seorang warga yang akan bersikap sebagai penonton
Jika lucu, akan kutertawakan
Jika miris, akan kuberikan komentar jutaan
Aku siap dengan segudang camilan
Buat apa berlelah ria dengan kondisi yang sama saja
Maju kena, mundur pun kena
Toh aku beli camilan dan kopi dengan jerih payah sendiri bukan dari mereka yang punya adidaya dan kuasa
Evans, 9/1/24
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top