W7M

04/07/2018

Puisi ke I

Tema : kesendirian

Aku termenung
Aku membisu sendirian
Diam merenung
Pada suhu yang menajam

Hilang, sendiri, diam
Aku berjalan tanpa arah
Sendiri, bukan aku ingin
Tapi sendiri adalah takdir bagiku

Laksana Ia menarikan tawa
Meski nian kali aku coba
Enggan sendiri itu lekang
Menapak bagai tak akan regang

Diam pun seakan ingin maherat
Kebosanan kian pun terusut
Meminta jawab yang tak tersahut
Aku ingin minggat

Tapi, minggat dari mana?
Purnama lelah melihatku menunggu
Menunggu apa,
aku pun tak tahu

Boleh kalau kupindah saja?
Aku bosan di bumi, Tuan
Manusianya sulit ku ajak bicara
Atau akunya saja yang tak mau bersua?

Entahlah,
Apa yang telah menjalur?
Semua terasa melelahkan
Tak ada yang menyenangkan di dunia
Atau aku yang tidak menyadarinya?

Sudahlah,
Bintang pun mengerti kalau aku lelah
Mencoba untuk pura pura Tidaklah mudah seperti meninggalkan

Puisi ke II

Tema : Harapan

Beberapa kali aku jatuh
Tersungkur karena harapan yang terlalu tinggi
Kata mereka, aku akan baik-baik saja
Asal aku mau berdiri, dan mencoba sekali lagi

Tapi, apa mereka pernah merasakan?
Jatuh dalam kegagalan yang berkali-kali
Menahan tangis di tengah keramaian
Mencoba terlihat kuat sembari mengucapkan selamat kepada mereka yang sedang bahagia

Terkadang aku benci dengan rencana semesta
Kenapa dia senang jika aku putus asa?
Kenapa dia tidak membiarkanku bahagia?
Sebenarnya, apa sih rencananya?

Takdir ini, sungguh menyayat hati
Rasa ini, terasa tak mau pergi
Jadi ...
Sesakit inikah jika dihianati?
Aku tak mau mengulanginya lagi

Aku harus bangkit meski tinggal ada kaki kiri
Aku, aku harus kuat meski hati tertusuk duri
Aku harus tetap bertahan mengarungi samudra ilahi
Akan kubuktikan, aku bisa, meski sendiri.

Terkadang aku berpikir
Bahwa diri ini tak mampu berbuat apa-apa
Namun kusadar akan hakikat hidup
Sehingga aku mencoba untuk bertahan

Ya Allah ya Tuhanku
Bimbinglah diri ini untuk tetap bersabar di jalanMu
Sehingga semua dapat kujalani
dan hidup pun terasa tak ada beban

Puisi ke III

Tema : LDR

Aku bingung dengan diri ini
Disaat pasangan lain pergi
Aku tetap disini
Sambil memegang ponsel ini

Disaat pasangan lain merindu
Mereka datang bertemu
Sedangkan aku dan kamu
Hanya dapat bertelpon dengan bantuan alat bantu

Sedetik kian menyiksa
Kala melihat mereka berdua di sana
Bercanda tawa kala bercerita
Tentang kisah perjalanan mereka

Bolehkah diri ini mengeluh?
Walau jenuh ku tetap menunggu
Berharap sesuatu yang semu
Karena kau tak kunjung ingin bertemu

Ah, kau tau? Ini cukup menyiksa.
Aku tertawa dibalik ruang kaca.
Jiwa ku kau jamah dari obrolan semata.
Sialnya, hati ku, kaulah yang bertahtah.

Kau kira ini mudah?
Ku cium bayang mu dalam lamunanku.
Ku peluk jiwamu dalam bayangku.
Ku nanti dirimu dari layar putih ku.

Sungguh aku tak mampu
Tuk berpaling dari yang lebih baik darimu
Meskipun jarak kita terlalu jauh
Aku percaya kita tak akan rapuh

Entah aku kuat atau tidaknya
Semoga Tuhan tetap menjaga cinta kita
Agar selalu merekah
Sekalipun aku dan kamu masih dalam keadaan pisah

Puisi ke IV

Tema : Hubungan Tanpa Status

Tawamu kala itu membuatku berdebar kencang
Tapi sayang
Cerita kita telah usang
Terbawa angin lalu melebur dalam bayang

Sekilas senyumumu yang kurindukan
Kehangatan pelukan yang engkau berikan
Semuanya hilang ditelan kepergianmu
Semuanya kembali menjadi angan angan

Aku hanya ingin menjadi seperti mereka
Saling mengisi kekurangan yang ada
Saling mengisi waktu menjadikan kenangan
Walaupun sejarang aku abnormal

Waktu itu, kau berjanji manis
Bibirku lantas melekuk miris
Seolah jiwa-raga yang Tuhan berikan perlahan mengkrisis
Apa aku yang bodoh mendengarkan segala perkataanmu hingga perasaanku teriris?

Satu lagi, aku hanya ingin mengucapkan terima kasih;
Atas segala perhatian darimu
Untuk semua ketulusanmu
Serta ucapan semu milikmu.

Untukmu, pembuat hubungan ini
Hubungan hampa
Namun bahagia

Terima kasih dan maaf kuucapkan
Terima kasih, tlah menemani
Berbagi suka dan duka
Namun maaf, cukup sampai di sini
Hubungan hampa ini berjalan
Selamat tinggal kamu
Kebahagiaanku

Kebahagiaan yang pernah melebur menjadi satu
Antara diriku dengan dirimu
Aku hanya bisa merindu
Dan berangan untuk kembali menemukan temu

Harapku kau dapat menemukan kebahagiaan baru
Yang dapat membangkitkan semangatmu
Hingga lupa akan diriku
Terimakasih telah berkenan mewarnai hariku

HOLA
Itu tadi adalah kolab puisi beberapa member dengan tema-tema yang cukup menyedihkan, maklum kan member wpe kebanyakan jomblo, eh.

Hayo siapa yang kesindir, atau siapa yang baper?

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top