-Jumat ke-11
Tema 11: Aku bertemu dengan tokoh yang aku ciptakan
*
Jadi, karena punya waktu yang sangat luang, aku memutuskan untuk mengunjungi Rio. Lewat lemari yang ada di kamarku, aku menyibak baju-baju yang tergantung, kemudian mendorong salah satu bagian triplek terpotong kotak, berukuran sekitar hampir 1 meter di setiap sisi.
Aku merangkak menyusuri terowongan sepanjang tiga meter yang akan menyambungkan duniaku dengan dunianya. Di ujung, aku mendorong triplek lemarinya, tepat saat pintu lemari di depanku terbuka lebar dan aku melihat tubuh Rio tanpa sehelai benang pun.
"P." Aku berujar.
"Ketuk pintu dulu, bodoh!"
Pintu dibanting, aku segera mundur tapi dahi benjol tetap tidak terelakkan.
Singkat cerita, kurang dari lima menit, Rio menarik potongan triplek itu dan mempersilakan aku masuk ke dalam kamarnya, kulihat ia memalingkan wajahnya yang memerah.
"Kenapa? Aku nggak lihat apa-apa, kok. Soalnya memang nggak ada yang bisa dilihat di situ." Aku melirik ke bagian bawah tubuhnya.
Bohong, sih. Kalau aku seorang perempuan, pasti aku sudah terpesona, lalu mimisan, lalu pingsan.
"Kalau kamu ke sini cuma mau berantem aja, mending balik dan aku biarin kamu kena hukuman grup menulismu itu."
"Jangan galak-galak, dong," ujarku sambil tiduran di kasurnya yang empuk. "Oh, ya, kamu dandan emangnya mau ke mana?"
"K-kencan."
"Apaa?? Aku tidak dengaarr?"
"Dasar budeg!"
"Kalem." Aku bangun dari tidurku dan terkikik melihat muka Rio yang merah padam karena malu dan marah yang bercampur.
Masih dengan malu-malu, Rio bertanya padaku soal tips kencan. Waduh, aku saja tidak pernah berkencan dari lahir, tapi sepertinya, orang jomlo agaknya justru punya bakat buat jadi penyaran pribadi yang profesional bagi seseorang berpacaran.
Jadi aku memberikan tips singkat buat dia, seperti:
1. Jangan membicarakan tentang "aku" saja, lebih baik bicarakan tentang "kita".
2. Karena masih dalam tahap perkenalan, bertanya apa kesukaan dia dan mencoba tahu tentang apa yang ia sukai nggak ada salahnya.
3. Bicarakan juga soal menu makanan dan minuman yang kalian pesan.
4. Terakhir, seperti tutorial profesional dari internet, aku tinggal mengatakan "break the rules" dan percakapan yang baik itu adalah percakapan yang natural tanpa dibatasi "segmen" seperti tiga poin di atas.
Karena ada poin terakhir, uh, pasti sungguh sangat membantu buat kita.
"Omong-omong hari Jumat ini nggak ada kejadian apapun?"
Rio mengedikkan kedua bahunya, mungkin aku bakal tahu kalau keluar. Sejauh ini belum ada."
"Kalau begitu, kalau ada kejadian yang berbahaya, aku bakal langsung kembali saja, ya?" Rio mengangguk menyetujui omonganku.
Tak lama, ia sudah bersiap-siap dan memelesat keluar kamar.
"Semoga beruntung!" ujarku sebelum dia benar-benar berlalu.
Ah, kalau hari Jumat ini damai, bagus buat dia. Bagus buat mereka!
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top