PART 46.2 - MASIH TERBAYANG

"Lo kenapa Kay? Marah ya karena gue tadi cium lo?" Tanya Raka ketika melihat Kayra diam termenung di bangku luar gedung.

Setelah dansa berakhir tadi, Kayra berjalan keluar. Raka mengikuti cewek itu. Mereka menjadi pusat perhatian hampir semua yang ada dalam gedung. Apalagi kalau bukan aksi Raka mencium Kayra tadi walaupun bukan di bibir.

Kayra menggeleng saat Raka menyentuh bahunya.

"Kay..." Raka berjongkok di depan Kayra.

"Tinggalin gue sendiri Ka... please..." Kayra berucap lirih.

"Kenapa? Lo marah ya sama gue?" Raka berucap dengan nada penuh penyesalan.

"Enggak, nggak apa. Cuma... nggak tahu kenapa mood g-gue tiba-tiba jadi kek gini..." Kayra menunduk.

"Nggak. Gue minta maaf Kay kalau kejadian tadi buat lo marah. G-gue nggak bisa nahan buat cium lo tadi."

"Nggak kok Ka... jangan salahin diri lo. Nggak apa. Gue cuma pengen sendiri aja sekarang."

"Beneran? Ehm... lo keinget sama dia lagi?" Ucapan Raka berhasil membuat jantung Kayra berdetak dengan cepat seketika.

Apa itu semua karena Jovi? Sulit rasanya untuk Kayra melupakan sosok Jovi malaupun sejenak. Apalagi untuk... selamanya. Ia tidak bisa!

"Kay... kalau lo terus kayak gini, gue yakin lo pasti kepikiran terus. Gue tahu lo sayang banget sama dia. Tapi ingat, akhir-akhir ini dia bisanya cuma buat luka di hati lo."

"Raka..." Kayra menatap Raka.

"Udah, jangan mikir terus. Lupain semua kepenatan di pikiran lo, okey? Di sini gue pengen buat lo bahagia Kay..." Raka menyentuh lengan Kayra. Kayra kemudian mengukir senyuman tipis.

"Gitu dong. Be happy, okey?" Raka tersenyum menggoda. Kayra mengangguk pelan sambil terkikik.

Tanpa aba-aba, Raka melepas jas lalu memakaikan di tubuh Kayra. Kayra sontak tertegun.

"Di sini dingin. Kita pulang ya?"

"Acaranya kan belum selesai."

"Nggak apa, banyak yang pulang juga kok." Raka tersenyum tipis.

"Tapi kan... ehm... masih ada..."

"Jamming?" Kayra mengangguk. Dentuman musik dari DJ sudah dimulai. Terdengar samar dari luar.

"Nggak ah. Nanti siapa yang jagain lo?"

"Nggak apa, Ka. Puas-puasin aja dulu jamming-nya. G-gue tahu ini yang lo suka kan?" Raka tersenyum kikuk. Kayra tahu jika cowok semacam Raka kegemarannya adalah jamming. Karena setiap ada mini pensi Raka akan jamming bersama teman-temannya. Ditambah lagi lagu yang dominan bergenre SKA dan EDM (Electronic Dance Music) yang diputar oleh dj.

"Yaudah yuk ke dalam lagi!" ucap Raka.

Raka menggandeng lengan Kayra untuk kembali ke dalam gedung.

"Ka... g-gue tunggu di sini aja ya. Sambil mau ngambil foto tadi." Kayra melepaskan gandengan Raka dan menunjuk tempat photo booth tadi.

"Beneran nggak apa gue tinggal?" Kayra mengangguk

"Yaudah hati-hati. Kalau ada apa-apa, telepon aja ya?"

"Oke."

Raka berjalan masuk sedangkan Kayra menuju tempat pengambilan foto. Ia mengamati setiap foto yang berjajar di sana.

"Hah... ini dia." Kayra mengambil dua lembar foto lalu duduk di kursi dekat tempat itu.

Suasana gedung depan begitu ramai. Banyak dari para undangan tengah mengantri foto. Dan dentuman dari musik yang dimainkan seorang DJ juga terdengar dari tempatnya duduk.

Ia membenarkan posisi jas yang disampirkan di badannya lalu kembali menatap kedua foto itu.

Raka terlihat begitu bahagia di foto tersebut. Kayra mengambil ponsel di dalam dompet yang ia bawa.

Klik

Ia memotret foto itu.

"Bagus ih..."

"Hai!"

Kayra terkejut dengan suara itu tiba-tiba. Ia menoleh ke samping kiri. "Kak Felic...?" Kayra tiba-tiba gugup.

"Nggak usah tegang gitu juga kali." Felicia berucap sembari terkikik kecil.

"Eh? Ehm... iya." Kayra segera memasukkan foto tadi ke dalam dompetnya.

Kayra mengamati penampilan Felicia. Benar-benar beda dengan dirinya. Memakai gaun seperti ini saja baru kali ini. Biasanya jika menghadiri sebuah pesta Kayra akan memakai pakaian kesukaannya atau gaun yang menurutnya sesuai dengan seleranya.

Felicia mengenakan gaun bewarna putih. Benar-benar cantik cewek itu. Terlihat begitu sexy.

"Hei!" Tegur Felicia.

"Eh... iya, ada apa?" Kayra gelagapan.

"Jangan ngelamun aja... kamu ke sini datang sama Raka?" tanyanya. Kayra mengangguk

"Kenapa nggak sama... Jovi?"

Kayra tertegun seketika. Ia tahu Felicia tidak bermaksud apa-apa. Cewek itu hanya ingin tahu saja mungkin. "Ehm.... Kak Jo... lagi sibuk," alibinya

Kayra mencoba tersenyum dan setenang mungkin.

Felicia ber "Oh."

Kayra berdehem sekilas sembari merapatkan jas di tubuhnya. "Ehm... Kak Felice kuliah di mana?"

"Belum tahu, Sabtu besok baru tes SBMPTN."

Kayra mengangguk. "Semoga berhasil Kak. Kak Felice mau ambil jurusan apa?"

Felicia mengembuskan napas pelan sebelum berbicara, "Akuntansi ."

Kayra tersenyum kecil. "Kak Felice ke sini sama siapa?"

"Sama temen-temen." Felicia tersenyum tipis.

"Fel!"

Keduanya menoleh ke sumber suara. Ternyata teman-teman Felicia. Felicia berdiri.

"Kakak ke sana ya. Mau ikut nggak?" ajaknya.

Kayra menggeleng. "Kakak aja dulu."

"Duluan... "Felicia berhambur ke teman-temannya. Kayra tersenyum senang di tempatnya.

***

"Raka... g-gue boleh tidur di sini nggak?" Kayra berucap setengah sadar di dalam mobil ketika Raka baru mulai menyalakan mesin.

"Yaampun... baru jam sebelas aja lo udah tidur. Gimana kalo lo gue ajak ke party sampai subuh? Yang ada, belum masuk lo udah ketiduran Kay... Kay..."

Kayra tidak menanggapi, cewek itu cemberut sembari mencari posisi yang nyaman. Raka tersenyum dengan tangannya mengatur kursi yang diduduki Kayra agar cewek itu bisa merasa nyaman ketika tidur.

Kemudian Raka menyetir mobilnya keluar dari area gedung itu.

Setelah sekitar lima menit berkendara, Raka menepikan mobilnya di depan sebuah minimarket. "Tunggu di sini ya Kay," ucapnya pada Kayra walau cewek itu sudah tertidur.

Tidak lama kemudian Raka datang dengan membawa beberapa air mineral dan soda lalu meletakkan di atas dashboard mobil. Cowok itu membuka kaleng soda dan meminumnya hingga tandas. Melemparkan kaleng kosong tepat ke tempat sampah dan setelahnya menutup pintu.

"Hm... nyenyak banget tidur lo."

Raka mengamati Kayra yang tertidur dengan menghadap ke samping. Entah dorongan dari mana Raka menyingkap sedikit poni Kayra.

"Gue bener-bener sayang sama lo kay... tap gue tahu... lo nggak ada sedikit pun rasa ke gue. Dan lo... punya dia ucapnya pelan. Raka mengusap keringat yang muncul di kening cewek itu.

Jangan sedih terus kay.... Di sini ad ague. Gue siap buat jadi tempat pelarian lo. Gue nggak bakalan biain seorang pun buat lo luka. Apalagi dia.

Raka mengamati wajah Kayra. Begitu tenang. Wajahnya mendekat untuk melihat Kayra lebih detail.

Jarak wajah Raka dan Kayra hanya berkisar tiga jari saja.

"Kak Jo..."

"Kak Jo..." Raka langsung tersadar dan sontak menjauhkan wajahnya setelah mendengar igauan Kayra.

Raka membiarkan Kayra terlelap lalu menyalakan mesinnya.

Selama di perjalanan, tatapan Raka beralih terus. Sekilas menoleh ke Kayra dan setelahnya terfokus dengan mengemudinya.

Cowok itu benar-benar terhipnotis dengan pesona cewek lugu seperti Kayra. Walaupun ia tengah mencoba agar Kayra membuka hati untuknya tapi sepertinya tidak akan bisa. Kayra begitu menyayangi cowok itu... Jovi.

***

Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top