01
Tadinya mau Chiro unpub tapi responnya bagus, jadi enggak tega ehe. Enjoy reading, jangan lupa istigfar.
Jangan lupa pencet bintang dan tinggalkan komentar juga brouu 🤘
🍓🍓
"Babick, seneng banget elo hari ini. Menang give away atau gimana?"
Mungkin buat Eric ngeliat Hana yang senyum-senyum sendiri itu merupakan hal yang cukup aneh, masalahnya emang setau Eric temennya yang bernama lengkap Seo Hana ini jarang tersenyum.
Kecuali kalo dapet duit dari hasil ngejoki gambar, baru dah senyum dia. Senyum lebar malahan.
Dan baru kali ini Eric ngeliat Hana senyum cuman karena pesan dihpnya.
Apa Hana mendadak punya pacar? Cantik sih, tapi Eric enggak yakin Hana punya pacar soalnya mulut Hana terlalu pedes. Hana juga merupakan salah satu bucin kucing yang lebih mementingkan kucing ketimbang cowok. Malah beberapa kali Hana putus sama cowok gara-gara terlalu mesra ama kucing.
Jadi yah pasti bukan perkara pacar.
Yang Eric yakin sih Hana menang give away, makannya dia sampe senyum-senyum gitu.
Yang ditanya lantas nolehin kepalanya, "Ah enggak. Gua enggak dapet give away."
"Terus kenapa elo senyum-senyum sendiri?" tanya Yoshinori, ah ternyata bukan si pecicilan Eric doang yang nyadar keanehan Hana. Yoshinori juga sadar akan hal itu.
Padahal sebelum nanya dia fokus main cooking mama.
"Ayah gua ngajak makan malem bareng!" seru Hana dengan riangnya.
"Lah cuman makan malem doang," sahut Eric.
Yoshinori ngangguk setuju. "Gua kira apaan."
"Ya kan udah gua bilang, Ayah gua tuh sibuk. Seringnya berangkat subuh pulang malem, kalo weekend juga kerja mulu. Kita jarang makan malem bareng, makannya gua seneng pas tau dia bakal pulang cepet dan ngajak makan bareng," kata Hana panjang lebar.
Ah iya kedua teman Hana itu baru inget kalo Hana ayahnya cukup gila kerja. Makannya wajar Hana seseneng ini sampe ngeberesin barangnya duluan.
Padahal biasanya Hana abis ngampus wifian dulu di sekre.
"Gua duluan yaa!"
"Iyaa."
Hana benar-benar menantikan makan malam bersama ayahnya. Soalnya biasanya Hana cuman makan berdua sama Junghwan--adiknya yang tahun ini baru masuk SMA.
Tentu saja Hana menantikan moment ini karena selain Junghwan, ayahnya adalah orang yang paling Hana sayangi, harta berharganya. Hana enggak mau kehilangan kedua lelaki itu, karena Hana udah kehilangan ibunya duluan.
Cuman Hana enggak tau aja kesialan apa yang bakal nimpa dia pas makan malam nanti.
🍓🍓
Semua berjalan seperti biasa, Hana dan Junghwan sangat semangat melihat ayahnya pulang. Apalagi ayahnya pulang dengan membawa sop daging dari toko kesukaan keduanya.
Sebenernya ini agak mengherankan sih, apalagi ayahnya bilang bakal ada tamu yang ikut makan malam sampai Hana dan Junghwan enggak boleh pake kolor kebangsaan mereka.
Tapi yah sampai disini Hana berpikir positif, mungkin tamunya adalah orangtua Changbin. Lelaki itu adalah sodara dekatnya yang emang sering berkunjung.
Tapi Hana salah, yang datang bukan Seo Changbin tapi malah keluarga Ceo di tempat ayahnya bekerja, suami istrinya doang sih, anak-anaknya enggak.
"Wait, ada apa ini?" tanya Hana bingung pada ayahnya. Tadi dia udah berpura-pura ramah, tapi tetep aja dia bingung. Apalagi bos ayahnya membawa keranjang kucing. "ayah mau nikahin kucing aku sama kucingnya bos ayah?"
Ayahnya menggelengkan kepalanya. Wajahnya terlihat agak aneh, seperti menyembunyikan sesuatu. "Enggak, eum mending kamu ke ruang makan dulu. Kamu tau kan harus menyambut tamu seperti apa?"
Hana menganggukan kepalanya, tentu saja sebagai anak sulung yang sudah tua dia tau betul cara menyambut tamu yang baik.
Untungnya tuan dan nyonya Lee enggak semenyeramkan dugaan Hana. Mereka terhitung sangat ramah.
Mereka bahkan mempersilakan Hana membuka keranjang berisi kucing itu.
"Ahh lucunya!" Hana langsung memangku kucing itu, jiwa bucingnya bergejolak melihat kucing lucu berkaki bantet itu. Ah benar-benar menggemaskan, apalagi ekor kucing itu yang terlihat unik. Seperti roti panjang yang bentuknya semi oval.
Mana lagi kucing yang Hana pegang itu kucing jantan. Duh kan Hana jadi pengen ngejodohin kucing ini sama kucingnya yang betina. Pasti anaknya lucu ntar!
Sayang aja acara Hana bermain dengan kucing harus usai karena makan malam akan dimulai. Kucing tersebut dikembalikan lagi kepada Nyonya Lee.
"Anakmu menyukai kucing ya, Tuan Seo?" tanya lelaki tua yang Hana ketahui sebagai CEO di perusahaan tempat ayahnya bekerja.
Ayahnya Hana mengangguk. "Iya Tuan Lee, anak saya sangat menyukai kucing. Dia bahkan mempunyai tiga kucing disini."
Mendengar hal itu, sang CEO tersenyum, "Ah syukurlah."
Eh kenapa orang itu malah merasa lega?
Kejadian yang membuat Hana bertanya-tanya enggak berhenti sampai disini, ketika makan malam dimulai tiba-tiba saja kucing itu menguluarkan cahaya aneh yang lantas menutupi tubuhnya.
Perlahan tubuh kucing itu berubah menjadi tubuh manusia. Hana dan Junghwan enggak bisa menutup mulutnya. Keduanya cengo melihat kucing tadi berubah menjadi sosok manusia tampan.
Tapi, KENAPA MANUSIA ITU MALAH TELANJANG ANJIRT?!
"Tutup mata kamu Junghwan!" teriak Hana spontan pada adiknya.
Junghwan membalas dengan teriakan juga. "Kak Hana juga tutup matanya!!"
"Ah iya!" adik kakak itu langsung menutup mata masing-masing karena merasa ternodai melihat manusia tampan yang masih telanjang itu.
Sedangkan sang ceo hanya menyuruh istrinya untuk memakaikan manusia aneh yang tiba-tiba muncul dari kucing itu baju. "Maaf Tuan Seo, kami malah membuat keributan. Anak saya belum bisa mengendalikan wujudnya sendiri. Yah dia suka tiba-tiba berubah."
Meskipun syok, ayahnya Hana justru tertawa hambar. Mau marah tapi itu bosnya. "Enggak apa-apa," lelaki bermarga Seo itu malah menyuruh Hana dan Junghwan membuka matanya. "udah pake baju kok, buka matanya ya."
Yang disuruh lantas menurut, keduanya membuka mata. Sekarang adik kakak itu nampak kebingungan ketika melihat manusia tampan dihadapannya itu.
Beneran deh, itu orang emang luar biasa gantengnya, matanya terlihat tajam, hidungnya sangat mancung, oh jangan lupakan bibirnya yang nampak seksi. Hanya saja manusia itu mempunyai telinga tambahan--seperti telinga kucing diatas kepalanya dan ekor ditubuhnya.
Sumpah seumur-umur Hana baru ngeliat manusia aneh macam begini! 'Kaya siluman di webtoon Nan Yak!'
DAN KENAPA GITU ADA DIHADAPAN HANA SEKARANG ANJIR?! Hadeuh, kepala Hana pusing jadinya.
"Eung sebenarnya Hana," Ceo Lee tiba-tiba memecah keheningan, membuat Hana mau enggak mau memasang telinga. Meskipun agak bingung juga, itu manusia tau namanya darimana? "tujuan kami kesini itu kami ingin menikahkan Juyeon dengan kamu."
Anjirt, langsung to the point gitu!
Hana kaget lah jelas. "Tunggu, Juyeon siapa?"
"Ini Juyeon sayang," balas Nyonya Lee sembari mengelus pundak lelaki yang memakai kaos hitam dihadapan Hana itu. "anak kami."
Gadis yang kini memasuki tingkat akhir perkuliahan itu bertanya lagi. "Terus aku bakal nikah sama dia?" Hana nunjuk Juyeon.
Yang ditunjuk terlihat tersenyum senang, Hana juga enggak ngerti kenapa tapi mata Juyeon nampak berbinar-binar. Tapi emang dia ngerti bahasa manusia? "Miaw!" tuh kan malah mengeong dia.
"Iya Hana."
"HAH? MASA AKU HARUS NIKAH SAMA SILUMAN KUCING?!" tanya Hana dengan ngegas, lupa lagi ngomong sama siapa. "YANG BENER AJA?!"
Hal itu jelas membuat kepala Hana dipukul pake sendok oleh ayahnya, "Hana, yang sopan!"
Mana lagi Juyeon terlihat ketakutan setelah diteriakin Hana, sampai-sampai lelaki itu memeluk ibunya. "Miaw miaw."
"Ah maaf," Hana kembali duduk tenang, baru inget kalo yang dihadapannya ini adalah bos ayahnya. Seketika Hana merutuki ketololannya, 'aduh anjir, Hana tolol!'
"Sebenernya wajar kamu menganggap Juyeon siluman karena penampilannya, tapi anak kami bukan siluman, Hana," ucap Ceo Lee, beliau lantas menjelaskan sekilas tentang Juyeon. "anak kami dulunya manusia juga, normal, bahkan kami mau menjadikannya direktur utama di perusahaan karena dia sudah menyelesaikan studinya. Hanya saja, beberapa hari sebelum pengesahan, Juyeon malah dikutuk."
"Hah? Kok bisa?" tanya Hana dan Junghwan bersamaan. Ah iya tentu saja adiknya juga menyimak sedari tadi. Ayahnya cuman mendengarkan, kayanya sih udah tau dia.
"Jadi menurut dukun yang kami datangi, Juyeon ini dikutuk karena menabrak kucing dan tidak menguburkannya. Kebetulan kucing yang ditabrak agak spesial gitu. Jadinya Juyeon punya dua bentuk, bentuk manusia setengah kucing dan kucing betulan yang kamu gendong tadi."
Hana mengusap wajahnya sendiri. Tiba-tiba dia malu karena tadi udah ngegendong wujud kucingnya Juyeon. Untung aja Juyeon enggak berubah pas dia gendong.
Coba kalo tiba-tiba dia jadi manusia pas digendong.
Ah udah lah, jangan dipikirin, dipikirin malah bikin wajah Hana panas.
Lagian kenapa juga Hana enggak bisa ngelupain bentukan Juyeon pas telanjang di otaknya?! Anjirt emang.
"Terus kenapa saya yang harus nikah sama anak anda?" tanya Hana bingung.
"Karena menurut dukun yang kita tanya-tanyai, kamu itu matenya Juyeon. Seharusnya kalian menikah tiga tahun kemudian, tapi karena Juyeon dikutuk dan untuk menghilangkan kutukannya dengan cara menikah, jadinya kamu nikah sama Juyeon tahun ini."
Hana lagi-lagi memijat kepalanya, kenapa sih dia harus mendengar penjelasan enggak ilmiah dari bos ayahnya?! Lagian mana ada kutukan yang ilang dengan cara menikah?! Ngadi-ngadi anjirt!
"Masa cara ngilangin kutukannya menikah sih, enggak masuk akal."
"Ya ga tau, dukunnya cuman bilang gitu. Dan kami cuman ingin Juyeon kembali menjadi manusia utuh."
Duh siapa sih dukunnya, minta disantet banget itu manusia!
"T-tapi saya enggak bisa nikah sama anak anda--"
"Kalo kamu enggak mau, kepaksa Ayah kamu bakal saya pecat," potong Ceo Lee dengan jahatnya.
"HAH APA?!" Hana dan Junghwan lagi-lagi kaget. Hana bahkan menggelengkan kepalanya. "Ini kan enggak ada hubungannya sama Ayah. Kok dipecat sih? Enggak bisa gitu lah!"
"Kamu lupa saya Ceonya? Ya bisa gitu lah," balas Tuan Lee.
Anjir iya juga, susah emang kalo berurusan sama Ceo.
Kepaksa lah Hana berkata, "Yaudah, saya pikirkan dulu."
"Baik lah, kalau kamu siap untuk menikah dengan Juyeon langsung hubungi kami."
🍓🍓
"Hana coba pikirin sekali lagi. Kalo kamu menolak, ayah bisa kehilangan pekerjaan dan Junghwan bisa aja putus sekolah."
Malam ini Hana memang bicara empat mata dengan ayahnya, tentu saja dilakukan setelah Junghwan tidur karena Junghwan enggak setuju kakaknya nikah sama siluman kucing.
Ya Hana tau betul resikonya kalo dia nolak, tapi kalo nerima juga HANA ENGGAK MAU!
KUCING DIA TUH UDAH TIGA, MASA HARUS NAMBAH LAGI?! ADA BENTUK MANUSIANYA PULA! HADEUH NYUSAHIN!
Junghwan yang udah SMA aja kadang nyusahin kalo udah manja, apalagi Juyeon yang kayanya cuman bisa mengeong doang.
Hana masih belum bicara, dia masih terdiam sembari mengelusi kucingnya. Dia jelas enggak mau jadi istrinya Juyeon, tapi dia lebih enggak mau ayahnya berhenti bekerja dan Junghwan berhenti sekolah.
"Hahh," gadis itu menghela napasnya. "boleh minta nomernya bos ayah enggak? Biar Kaka ngelakuin negosiasi dulu sebelum ngambil keputusan."
"Boleh," balas ayahnya sembari tersenyum cerita. Dia bersyukur Hana masih mau mempertimbangkan keputusannya. "tolong berikan keputusan terbaik ya, Ayah percaya sama Kaka."
Hana mengangguk singkat. "Iya," dia emang enggak mau nikah, tapi kalo keadaannya gini Hana juga enggak boleh egois kan?
🍓🍓
Lanjut ga gais?
Maaf ya kalo aneh, Chiro baru pertama kali bikin ff setengah fantasi gini.
Tadinya si Juyeon mau jadi manusia Hybrid yang sengaja dibuat, tapi kalo dpikir-pikir lebih bingung, dan akhirnya begini dah. Semoga masih bisa dinikmati ehehe.
Streaming Theboyz coyy
Btw resmiin ga nih ffnya?
Bạn đang đọc truyện trên: AzTruyen.Top